Kalau saudara memandang foto saya yang gondrong dahulu, dan memandang foto saya yang rapi sekarang..... Lalu hatimu mengatakan, "wah, masih bagus dan hebat FK yang gondrong dulu"...... Maka saya katakan kepadamu engkau benar benar bodoh......
Matamu mudah dikelabuhi penampilan, lalu jika ada yang kelihatan gondrong dan amburadul lebih dari saya dahulu, engkau anggap lebih luar biasa.....
Kukatakan tidak demikian.....
Engkau harus belajar menggunakan mata rasa, ketimbang mata lahiriah..... Bukan pada penampilan luar atau fisik keilmuan itu bersemayam..... Sama sekali tidak.....
Tampil dalam rupa apa saja, manusia itu bisa...... Karena hanya soal penampilan luar saja..... Apakah nampak kesan islami dengan sorban ataukah biasa biasa saja, itu hanya penampilan luar......
Apakah nampak kesan sangar, gondrong dan amburadul, ataukah tampil biasa saja, itu juga hanya penampilan luar.....
Adapun dengan mata rasa, kita tidak memandang luarnya, karena itu bisa saja menipu....
Dengan mata rasa, yang tertangkap adalah keilahiyahan seseorang, jika laras akan bersinergis dan tercerminlah keindahan Tuhan didalamnya..... Tertangkaplah pancaran nur sejati dari dalamnya.... Hal yang tidak dimengerti oleh orang orang yang masih tertutup mata rasanya.....
Maka siapapun memandang, akan terpandang cahaya Tuhan, membersihkan qolbu orang orang dari marodh atau kotoran kotoran jiwa.....
Maka latihlah dan asap mata rasamu..... Agar bisa mengenali yang sejati dan yang palsu.....
nderek nyimak abah..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHadir nyimak abah..
BalasHapus