Para ulama sebaiknya netral dan tidak terlibat kelewat jauh dalam politik praktis...... Karena jika para ulama kelewat jauh memasuki ranah politik praktis, yang terjadi adalah terciptanya polarisasi atau pengkutuban 2 kelompok para ulama.....
Ulama yang mendukung kelompok A akan ditolak oleh kelompok B, sebaliknya ulama yang mendukung kelompok B akan ditolak kelompok A..... Akibatnya ulama tidak akan bisa lagi menjadi sosok yang mampu mengayomi dan merangkul semua pihak.....
Polarisasi yang terjadi akan berbahaya dan bisa memicu kerusuhan sosial yang luas.....
Kalau jaman dahulu, masyarakat ribut dan berantem, maka ulama turun berperan mendamaikan kedua belah pihak..... Lalu keadaan jadi tenang....
Kalau sekarang, para ulama yang berantem sendiri sendiri, kemudian menghasud umatnya untuk ikut-ikutan berantem..... Lalu siapa yang akan mendamaikan??.... Jika peran "PENDAMAI" yang seharusnya milik para ulama, sudah hilang, malah para ulama yang sekarang harus didamaikan.... Ini ironi.....
Sangat ironi dan memalukan kalau sampai terjadi "orang awam" mendamaikan para ulama yang berantem.... jaman sudah terbalik.... Mungkin sekarang jamannya "kebo nyusu gudel".....
#netral_solusinya
Nyimak Abah...
BalasHapus_/|\_
BalasHapusSiaaap....Abi...��
BalasHapusNyimak Abah
BalasHapusNyimak Abah
BalasHapusNyimak abah..
BalasHapus