Danny Setiawan Cicak dan wazagh sama2 binatang yang fasik, kalo soal bunuh sya memang ga tega dan ga pernah
==================
Faridatul Ula ada yang menulis سحلية ada juga وَزَغَة
Tetapi sebenarnya tidak semua hal mesti dialih bahasakan, contoh: duren, cendol, bakwan, rempeyek, empek2 dsb.... apa bahasa arabnya??.... gak ada, karena tidak ada di arab. Mesti tetap original ditulis dalam bahasa indonesia, biar jadi bahasa serapan.
Demikian dengan wazagh, itu secara ilmu taksonomi, berbeda spesies dengan cicak yang ada di Indonesia. Maka mestinya istilah "wazagh" tidak perlu dipaksakan untuk dialih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "cicak"..... Yang mengakibatkan salah sasaran.... Tetap saja tulis "wazagh", cukup diberi keterangan (binatang sebangsa cicak)....
Biarkan juga istilah cicak tidak perlu dialih bahasakan kedalam bahasa arab, biar jadi bahasa serapan.... Kan ada bahasa serapan dari Indonesia yang jadi bahasa arab spt: Kafur (kapur) dan jawi....
Yah mungkin nanti kalau diserap dalam bahasa arab, kan gak ada huruf "C", jadinya:
Cicak menjadi syisyak.... seperti cantik jadi syantik.... atau Capres-cawapres jadi syapres-syawapres...... heuheuheu
cicak-cicak didinding ==> jadi syisyak syisyak di dinding....
=============
Danny Setiawan
Sama kalian fasikan mana??
Hadir nderek nyimak abah 🙏
BalasHapusNyimak Abah
BalasHapusNyimak Abah...
BalasHapus_/|\_
BalasHapus