MAA Assalamu'alaikum abah..
Saya mau bertanya.. Kemaren itu kan sempat heboh²'nya di sosial media
tulisan seorg anak SMA bernama AFI ttg Agama Warisan.... Menurut abah
apa agama seseorg itu mmg warisan dari ortunya krn ortunya islam mk
anaknya otomatis islam, jikalau ortunya nashrani mk otomatis anaknya
bakalan jd nashrani... Mohon penjelasannya abah.. Trm kasih~
========================================
Waalaikumsalam
"Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah.
Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi,
Nasrani, atau Majusi...... dst"
Itu diatas cuplikan hadist.... Lebih lengkapnya cari sendiri aja yah.....
Jadi semua bayi lahir dalam keadaan "fitrah", agamanya yah agama fitrah, fitrahnya adalah "islam" semua..... Kemudian orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, nasrani, majusi, dsb.....
Jadi sebelum diwarisi agama oleh orang tuanya, Allah yang mewariskan agama "fitrah" terlebih dahulu kepada bayi yang lahir, kemudian orangtuanya akan mewariskan agamanya masing2....
Jadi pada tahapan tersebut adalah benar bahwa agama itu warisan orang tua.....
Pada tahap selanjutnya, mereka tumbuh dewasa, disini mulai ada proses berfikir, yang kemudian diantara manusia ada yang berpindah agama..... Walau mungkin yang melakukan konversi/pindah agama jumlahnya sangat sedikit dibandingkan yang tidak......
Lalu salah siapa kok manusia didunia ini mayoritas adalah non-muslim??.....
Ya, gak ada yang salah, memang skenarioNya seperti itu.....
Kita termasuk yang "beruntung" dibandingkan mereka yang terlahir dari keluarga non-muslim, karena hal demikian membuat kita dididik menjadi muslim oleh orang tua kita.....
Yang lahir dari keluarga non-muslim, mungkin tidak seberuntung itu, ketika ada diantara mereka hendak masuk islam, pun tidak semudah kita bayangkan, orangtuanya tentu menentang, keluarganya mungkin memusuhi, sedang ada ikatan kasih-sayang antara dia dengan orangtuanya atau keluarganya...... Sehingga diam-diam banyak yang "hatinya" condong untuk masuk islam, tetapi lahiriahnya masih mengikuti agama orangtuanya karena tidak cukup keberaniannya dan berat hatinya menerima penolakan orangtuanya ketika dia akan masuk islam....
Tentunya yang mengerti "perasaan" seperti itu adalah yang bersangkutan sendiri......
Maka jika kita bisa merenungi lebih dalam tentang "keberuntungan" kita dilahirkan dari keluarga muslim, tentunya kita juga mengerti "kekurang beruntungan" mereka yang lahir dari keluarga non-muslim...... Yang ada dalam hati kita kemudian rasa "kasihan", walau mereka yang non-muslim belum tentu mau dikasihani..... Kasihan karena ada mereka-mereka yang belum menerima keberuntungan seperti kita.....
Hadir nyimak Abah...
BalasHapusSalamun Qaulammir Robbir Rohiim Yaaa Syekh Muhammad Zuhri,,,,,
BalasHapusBil Barokati Al FATIHAH