Nikmat di surga
===========
Saya akan terangkan tentang nikmat di surga agar tidak salah persepsi..... Pertama saya akan terangkan penggambaran surga..... Mengapa dalam Al-Qur'an penggambaran surga itu sebagai "kebun/taman yang dibawahnya mengalir sungai-sungai"......??
Mengertilah, gambaran surga itu akan dibuat "mengikuti" citarasa, atau daya khayali masing2 orang tentang keindahan dan kenikmatan...... Suatu tempat, yang kita khayalkan paling indah, paling nikmat penuh kesejukan dsb.....
Di arab, keadaannya gurun pasir, panas, kering kerontang, maka secara merata, dalam benak mereka, taman2 yang hijau, dibawahnya sungai2 itu adalah gambaran yang sangat indah dan menyenangkan, maka surgapun digambarkan mengikuti citarasa keindahan orang2 di arab sana, sebab Qur'an turun di arab.....
Di Indonesia, penggambaran surga mungkin berbeda sebab sungai banyak disini, taman ada dimana-mana....
Lalu bagaimana dengan gambaran tentang "bidadari2", itu gambaran umum yang disukai kaum pria didunia, yaitu punya banyak perempuan, maka surgapun digambarkan kaum laki2 diberi bidadari2 untuk dinikmati......
Kesemuanya itu sejatinya hanyalah "gula-gula", penyemangat saja agar orang2 mau beribadah, karena di iming-imingi bidadari2 itu, maka mereka berfikir "ibadah yang rajin ah, nanti bisa meniduri banyak bidadari kalau masuk surga"......
bagaimana kalau iming2 itu ditiadakan???...... mereka bisa tidak mau lagi beribadah, karena tidak ada upahnya.....
bagaimana kalau disurga ternyata tidak ada bidadari spt yang di iming-imingkan??..... mereka akan ngamuk2, kecewa sama Allah, mengatakan Allah penipu dan tidak terima, sebab mereka sudah begitu tergiur sama iming-imingnya surga.....
Lalu bagaimana nasib yang perempuan?, karena tidak ada iming-iming bidadari?..... Apa mau diiming-imingi sama gigolo?...... Mereka cendrung malah bisa lebih ikhlas beribadah, karena tidak ada iming-imingnya.....
Lalu iming-iming ini begitu akut menggiurkan orang, membuat orang2 beribadah hanya agar bisa meniduri bidadari2, pikiran seperti ini adalah pikiran yang tertipu......
Tidak demikian, namun gambaran surga itu akan mengikuti "citarasa" masing2 tentang keindahan dan kenikmatan, dan citarasa terendah itu adalah Adn, di sebut surga Adn/eden..... Yaitu "pikiran2 untuk bersetubuh dengan wanita", itulah yang sangat terendah dari "citarasa" dan penggambaran tentang surga..... Hanya tertuju pada urusan selangkangan.....
Lalu untuk apa kita menjadi rendahan dalam hal citarasa surga tersebut??..... Jikalau kita mampu menggapai citarasa yang lebih tinggi...... Dan citarasa surga yang tertinggi adalah "illiyin", yaitu citarasa "Ketuhanan", maka inilah maksud perkataan bahwa nikmat tertinggi disurga itu adalah "memandang wajah Allah Azza wa Jalla"......
Untuk apa saudara memiliki citarasa Adn, kalau ada citarasa illiyin yang lebih tinggi.....
Tetapi maklum-maklum saja, sebab banyak yang masih tidak mengerti..... Karena masih edan eden, masih tergila-gila citarasa selangkangan..... Ayo saatnya meningkatkan citarasa saudara.....
Hadir Abah Cinta
BalasHapusHadir Nyimak Abah...
BalasHapusHadir abah
BalasHapusSalamun Qaulammir Robbir Rohiim Yaaa Syekh Muhammad Zuhri,,,
BalasHapusBil Barokati Al FATIHAH