sebelum melanjutkan ke pembahasan masalah "jangan berfikir tentang Allah, berfikirlah tentang makhluk"..... Saya akan bercerita dahulu......
Cerita ini terjadi diluar ruang dan waktu, jadi tidak ada satupun makhluk yang tahu kapan dan dimana terjadinya.... heuheuheu.
Begini ceritanya;
Nampak seorang wanita dan lelaki, sepertinya mereka sepasang suami istri, lalu terdengar percakapan dari keduanya.
wanita : kamu egois mas, gak pernah mikirin aku
lelaki : ah, itu gak bener, aku selalu mikirin kamu sayang
wanita : apa buktinya?
lelaki : aku selalu mikirin kulitmu yang makin hitam dan kusam, wajahmu yang makin keriput, rambutmu yang mulai ubanan, tubuhmu yang makin tidak berbentuk.
wanita : itu bukan mikirin aku mas, itu namanya mikir buat ninggalin aku. kowe pancen dancok mas!.
piring2 pun beterbangan....."pyar..... pyar...... pyar!"
=====
Cerita ini mestinya memberikan sebuah gambaran tentang "berfikir/mikir/mikirin"..... Karena saya khawatir, kalau kalian tidak mengerti apa itu mikirin, mikir, berfikir.....
Karena seperti kata si wanita di atas: "itu bukan mikirin aku mas, itu namanya mikir buat ninggalin aku"
Nah, sebenarnya mikir atau berfikir tentang Allah, atau katakanlah berfikir tentang dzat Allah, itu yang seperti apa??......
Ayo coba di jawab.....
sebenarnya kamu ini mikir tentang Allah atau membayangkan tentang Allah, ataukah menghayalkan tentang Allah, ataukah menganalisa Allah....
Ayo coba kamu sekarang mikir tentang dzat Allah.... terus tuliskan hasilnya dikomenan.....
Kalau saya bilang, kamu gak akan bisa lihat kentut, tidak akan bisa lihat suara..... demikian juga gak akan bisa "mikir" dzat Allah. Kalau saya sudah tahu bahwa kamu gak akan bisa mikir dzat Allah, untuk apa juga saya larang??...... Sebab saya larang ataupun saya perintah, hasilnya tetap SAMA.
hadir Abah Cinta
BalasHapusEnggeh abah yai
BalasHapus🙏🙏🙏
Nyimak abah..
BalasHapus