187....David Van Allen Assalamualaikum, Maaf sebelumnya, Abah, saya ingin bercerita dan bertanya.
Kemarin saya pergi ke rumah anak yang saya les'in, keluarga anak ini beragama Katolik dan belum lama ini memelihara anjing.
Beberapa jam sepulang mengajar les, saat selesai sholat maghrib di rumah saya baru sadar, ada bulu-bulu anjing di pakaian saya.

Pagi harinya saya nyapu dan ngepel lantai spt biasanya, saya menemukan bulu anjing. Kemungkinan saat saya mengepel, bulu ikut terseret bersama kain pel dan basah, sehingga meratakan najis mugholazhohnya.

Kemudian saya berinisiatif mensucikan lantai, saya pel 7x yang salah satunya dicampur dengan debu, karena baru pertama ini membersihkan najis mugholazhoh mungkin saya kurang detail.

Pertanyaan saya:
1. Apakah lantai di rumah saya jadi najis? Dan bagaimana cara mensucikannya? karena keadaan lantai kan tidak sama seperti baju dan benda lain yang mudah disiram/dialiri air, banyak barang.
2. Bagaimana dengan benda2 di bawah, apakah harus disucikan
a. pakaian yang saya pakai ketika mengepel
b. keran kamar mandi dan wastafel
c. benda2 di kamar mandi dan wastafel yang kecipratan air dalam proses mensucikan dan ngucek2 kain pel.
d. benda2 yang sudah saya pegang seperti lemari, handuk, dan mukenah.
3. Bagaimana maksud tanah/ debuyangsuci sebagai alat pembersih najis dalam fiqih dan bagaimana cara mudah untuk mendapatkannya?
4. Bagaimana tinjauan najis dan peristiwa di atas menurut ilmu tasawuf?
Mohon penjelasannya. Terima kasih.
==============================
waalaikumsalam

Liur anjing itu najis berat, kadang anjing menjilati tubuhnya membuat bulu-bulunya jg kena najis.... Tetapi Allah itu telah mengajarkan kepada anjing cara bersuci dari najisnya sendiri..... memang ini gak ada di kitab, karena orang2 berfikir hanya manusia yang bisa bersuci sedang anjing tidak bisa..... mereka kurang teliti....

Anjing itu tiduran dan menggosok2an badannya ditanah (hitung ini sbg membasuh 1x dengan tanah), lalu anjingnya main hujan-hujanan sebanyak 6x (membasuh 6x dengan air)..... Nah, total dibasuh 7x salah satunya dengan tanah..... sah untuk mensucikan najis liur anjing.... ya kan?.... Oleh karena itu, kulit anjing, tidak selalu dalam keadaan najis, kadang suci, karena baru dia basuh. Lah, soal bulu yang nempel dikamu itu apakah sudah dia sucikan atau belum, kita gak tahu, kalau mau tahu yah harus konfirmasi sama asunya.... heuheuheu

1. Lantai rumahmu sudah bersih dengan kamu pel 6x, karena keramik itu merupakan unsur tanah, jadi najis itu sudah terkena tanah. Tidak perlu tanah diberi tanah lg, tidak apa-apa. Ini berbeda kalau lantaimu dari kayu. Kalau kamu gak percaya bahwa keramik itu tanah, boleh tanya ke pabrik keramik. heuheu

2. a. Kalau pakaian, bisa kamu taburin sedikit tanah, baru kamu siram/basuh air 6x. 
b-d. gak perlu, karena setelah kamu sucikan bulu anjing itu dihitung sebagai debu.

3. semua tanah.... pasir boleh, debu2 /tanah permukaan boleh, yang disebut hanya tanah. Kalau di arab, jelas tanahnya adalah pasir gurun campur debu.

4. Sejatinya itu tidak ada yang najis, semuanya suci karena semua hal berasal dan berawal dari Allah, sedang Allah mustahil menghasilkan sesuatu yang najis.... Tetapi dalam perkembangannya ada hal2 yang kemudian disifati najis maupun haram, dikarenakan sebab musabab.

Liur anjing dihukumi najis berat, ini berawal dari hakekatnya anjing itu sendiri, yaitu sifatnya yang suka menggonggong, ini adalah gambaran dari sifat suka menghasut, mengadu domba, ngibah dan fitnah, inilah maksudnya menggonggong sana sini.

Kenapa disucikan pakai tanah?

Itu mengambarkan, bahwa sifat2 buruk sebagaimana menggonggongnya anjing itu hanya bisa dibasuh/disucikan dengan tanah. kita dari tanah, maksudnya adalah kita harus kembali ke fitrah dasar kita, kembali ke track yang benar.