Senin, 31 Oktober 2016

Karya Mukti Difabel Dawuh pangersa abah guru FK

Dawuh pangersa abah guru FK ,bagaimanakah maqom ma'rifat,mukasyafah dan musyahadah kedu2kannya dibandingkan dengan maqom mahabbah (cinta) ??,manakah maqom tertinggi menurut pandangan abah ?? mohon di wedar _/\_
=========================================
Baiknya kita menilik dahulu pengertian-pengertian singkat daripada ma'rifat, mukasyafah, musyahadah dan mahabbah.......

ma'rifat itu mengerti dan mengenali melalui sebuah kearifan
mukasyafah itu penyingkapan-penyingkapan dari hakekat Ketuhanan
Musyahadah itu penyaksian-penyaksian dari Hakekat Ketuhanan
Mahabbah itu wujud cinta kepada Tuhan yang menggema dari kedalaman ruhani

Mana yang tertinggi??..... Mungkin pertanyaannya kurang tepat, sebab ke empat hal itu berkaitan, seumpama antara sabar, ikhlas, tawakal, dsb mana lebih tinggi kedudukannya??..... sedang untuk sabar perlu ikhlas, untuk ikhlas perlu tawakal, untuk tawakal pula perlu sabar.....Jadi tak mungkin dipilah dipisahkan kedudukannya, karena seumpama kursi, kesemuanya adalah bagian dari kursi itu sendiri.... bukan lagi tentang mana tinggi mana rendah, ini tentang keselarasan, semuanya bergerak bersama sama dalam ritme yang indah.....

AULIYA AZIZ Kepareng badhe tanglet... Tentang tingkatan arsy

Kepareng badhe tanglet... Tentang tingkatan arsy
========================================
Baiklah, mari kita bahas tentang 'Arsy......... Apa yang sebenarnya dimaksud dengan Arsy?.... Dimana Arsy, atau bagaimanakah arsy itu?.....

'Arsy itu saya umpamakan begini, saudara tentu pernah melihat bagian teratas dari masjid atau kubah itu, yah itulah arsy-nya masjid..... Atau bagian teratas dari tubuh kita, ya, kepala kita, itulah arsynya tubuh kita..... Atau kawah dipuncak gunung, yah itulah arsynya gunung itu...... Atau yang "memuncaki" sebuah negara, yah Presiden itulah 'Arsy nya suatu negara.....

Jadi 'Arsy itu adalah bagian teratas atau puncak dari segala hal hal yang ada, atas disini bisa dalam pengertian atas secara tata letaknya, ataupun atas secara kualitasnya, ataupun atas secara kedudukan nilainya, atau secara hakekatnya dsb...... Yah, sederhananya 'Arsy itu adalah "puncak" dari segala hal-hal yang ada, maka setiap segala sesuatu itu ada puncaknya, setiap hal itu ada 'Arsy-nya..... Seumpama sebuah singgasana.....

Lalu apa maksudnya bahwa Allah itu "ber-istiwa'" atau bertahta di atas Arsy??....

Itu maknanya bahwasannya Allah itulah yang "memuncaki segala puncak yang ada", "menguasai atas segala kuasa yang ada", mengungguli atas segala keunggulan yang ada.....

Apakah langit ada Arsynya?.... yah, tentu saja ada, sebagaimana saya katakan bahwa segala sesuatu itu ada puncaknya, dalam pengertian yang meluas.

Arsy itu tidak berlapis lapis, tetapi ia adalah puncak dari lapisan lapisan yang ada....

Bagaimanakah Arsy nya langit?....

Dalam lapisan-lapisan langit, air adalah lapisan tertinggi yang menghampar sebagai samudra tanpa batas, Arsy ada di atas air.... merupakan penampilan imaginer seolah umpamanya rasi rasi bintang yang berubah ubah menuruti periode periode waktu tertentu, hari ini tampil seumpama rasi bintang A, esok tampil seumpama rasi bintang B dst..... Maka ia pula seumpama singgasana Agung yang kadang nampak seperti singgasana keindahan ratu balqis, kadang nampak seperti singgasana fir'aun yang dzalim..... Demikianlah, 'Arsy bersifat dinamis, dalam penampilannya, umpama rasi bintang yang berganti ganti atau umpama singgasana yang berganti ganti...... Dimana setiap perubahan 'Arsy langit adalah bagaikan penggambaran dari "suasana hati" Tuhan itu sendiri, yang kadang lemah lembut, kadang pemarah tanpa ampun, kadang penuh humor menyenangkan dst.....

Diantaramu juga 'Arsy-nya keluargamu, karena engkau memuncaki sebuah keluarga, menjadi "kepala keluarga"..... Bagaimanakah keadaan 'Arsy-mu?..... Saya harap, arsy-mu bukan singgasana fir'aun, ataupun namrud....







Sabtu, 29 Oktober 2016

Bagi murid-murid Padepokan FK



Bagi murid-murid Padepokan FK

Saudara sekalian janganlah terlalu mudah panas hati, bilamana mungkin ada yang menghina saya diluaran sana..... Yah, biasa sajalah..... Tidak perlu terlalu emosi dan meluap luap..... Itu hanya kejahilan kejahilan yang sifatnya sementara saja.....

Saya sekarang memiliki kesibukan yang padat karena sdg memproduksi produk-produk saya..... Agar makin banyak orang yang sakit kembali sehat dengan herbal yang saya racik, agar banyak orang yang juga turut mendapatkan rizki untuk menghidupi anak istrinya..... Membuka "jalan kesehatan" dan "jalan rizki" bagi banyak orang..... Dan ini saya sedang mengajar kalian, berkarya baik dalam hidup, walau tidak melalui tulisan-tulisan, tapi dengan perbuatan.....

Mengertikah saudara?.... Pelajaran yang saya berikan "tidak berhenti"..... malah sekarang satu langkah lebih tinggi, sekarang saya mulai mengajar "tanpa tulisan", berdakwah "tanpa kata-kata"..... Makanya saya mulai berkarya, dan melewatkan cahaya melalui karya karya itu..... Kalau dahulu banyak melalui tulisan-tulisan, sekarang banyak melalui karya karya.....

Berkarya, menebar cahaya, sembari mencari rizki yang halalan toyyibah, agar bisa menghidupi keluarga, dan membiayai perjuangan perjuangan kedepan dengan penuh harga diri..... Tidak "merendahkan" harkat martabat dan kehormatan diri pribadi dengan tangan dibawah, menjadi peminta minta.....

Kamis, 27 Oktober 2016

Persiapan menyambut bencana banjir

Persiapan menyambut bencana banjir

Musim hujan sudah mulai datang, seperti yang sudah-sudah, bagi daerah yang langganan banjir mesti mempersiapkan diri agar nanti kalau banjir datang sudah tidak kebingungan.....

Tahun ini, kemungkinan musim hujannya akan lebih lebat, membuat banjir juga lebih besar..... Mekanisme alam memang seperti itu, apalagi ini lagi keadaan memanas terutama di Jakarta berkaitan pilihan Gubernur......

Kalau keadaan memanas tinggi, alam menetralisir dengan hujan yang lebih lebat...... Jadi jangan terlalu memanasi keadaan politik yang sedang panas ini, nanti banjir dan bencana malah parah.....

Kok bisa begitu?.... memangnya apa kaitan politik yang memanas dengan hujan??.....

Kaitannya begini, alam inipun hidup, bisa memberi respon, alam ini ingin damai, ingin tenang, ingin indah, ingin sejuk, bukan manusia saja yang ingin seperti itu..... Memanasnya kondisi politik, membuat geger disana sini, demo sana sini, akhirnya membuat alam ini jadi gerah, karena manusia membawa keberisikan-keberisikan yang berisi cacian, hinaan, sumpah serapah, teriakan-teriakan yang mengganggu alam ini. Maka alam akan meresponnya dengan menurunkan banyak hujan dari langit, supaya mendinginkan kembali keadaan dan suasana...... Itu semacam respon alami....

Maka, berhentilah membuat kegaduhan..... Agar memanasnya politik tidak terlalu parah..... Tentunya saudara tidak ada yang mau kena bencana banjir, longsor, angin kencang dsb bukan?.... Yah, begitu caranya.....

Rabu, 26 Oktober 2016

Jakarta Ramai

Jakarta Ramai

Geger sana sini, karena soal polemik ahok tentang Al maidah 51, tentunya sudah tahu semua beritanya, saya sendiri malah telat dengar, saya baru dengar beritanya setelah paska demo rame-rame, berita yang terdengar ditelinga saya adalah ahok yang menghina Al-Qur'an, begitu kata berita......

Lalu karena penasaran saya cari beritanya di internet, dan youtube, untuk melihat sendiri rekaman video ahok, sebenarnya apa sih yang diucapkan ahok sampai bikin geger....??

Tentang video tersebut menjadi perdebatan sengit karena sebagian menganggap itu ditujukan untuk menghina Al-Qur'an dan sebagian lagi menganggap itu tidak untuk menghina AL-Qur'an tetapi ditujukan untuk orang2 yang suka memanfaatkan Al-Qur'an untuk politik menjatuhkan orang lain, terutama non muslim......

Sampai sampai, MUI juga ikut "turun tangan".....

Saya sendiri tidak ikut turun tangan, saya turun kaki saja, saya rasa lebih sesuai karena kaki tempatnya memang dibawah...... heuheu

Pertanyaan saya tentang hal itu, adakah muslim yang memiliki kecendrungan untuk memilih non muslim sebagai pemimpin??..... saya rasa tidak ada.....

Lalu kenapa ada muslim yang lebih memilih non-muslim ketimbang muslim sebagai pemimpin semisal gubernur??..... ini karena 2 kemungkinan:

1. Mereka berpolitik, orang orang oportunis, mau ambil kesempatan tidak perduli agama, asalkan menguntungkan mereka, maka mereka pilih.

2. Muak sama yang berkesan agamis/islami tapi banyak munafiknya. Seperti kita tahu banyak pemimpin yang berkesan agamis, tiba-tiba terdengar korupsi sapi, korupsi Al-Qur'an, ketangkap main perempuan, ketangkap menipu, ketangkap nyabu, anarkis dan suka merusak dsb..... Akhirnya banyak masyarakat yang jadi anti pati sama pemimpin yang berkesan agamis/islami gara-gara trauma hal seperti itu......

Nah, agar kedepan tidak terjadi muslim memilih pemimpin non-muslim, maka para pemimpin muslim, ulama', pejabat muslim, harus bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat.....

Kita mesti mengerti psikologis dibalik ini semua, karena jika terjadi masyarakat muslim sampai memilih non-muslim sebagai pemimpin, sebenarnya itu adalah wujud "PROTES SOSIAL", karena banyak masyarakat muslim yang kecewa sama pemimpin muslim yang dari golongannya sendiri......





Rabu, 19 Oktober 2016

Tentang Karomah Wali Allah, Ilmu Hikmah dan Waskito

Tentang Karomah Wali Allah, Ilmu Hikmah dan Waskito

Saya akan membahas tentang tiga hal diatas sekaligus, karena ketiganya sering membawa kerancuan dalam masyarakat..... dan sekaligus banyak "korban" salah fokus gara gara salah pengertian tentang hal hal diatas....

Karomah wali Allah, sebagaimana yang berkembang di masyarakat sejak berabad abad itu dalam pikiran mereka rata rata beranggapan seperti ini contohnya: "ketika seseorang bisa tiba tiba saja membelah diri jadi 7, berjalan diatas air dan sebagainya keanehan keanehan, maka itu dianggap sebagai karomah wali Allah.... Pikiran seperti itu yang saya terima dari masyarakat sejak dahulukala.....

Lalu bilamana saudara berlandaskan anggapan bahwa seorang wali Allah adalah orang yang mampu membuat keanehan keanehan alias keajaiban yang memukau, kemudian misalnya ada orang yang mampu menggandakan ataupun mengadakan uang dihadapan anda, tiba tiba "cling" ada segepok uang dihadapanmu, maka anda akan cendrung mengganggapnya seorang yang memiliki kelebihan atau sederhananya dia wali Allah yang berkaromah mendatangkan uang secara ajaib..... saudara benar benar tolol, jika berpandangan demikian.....

Mari saya ajak mikir sesaat..... Kalaupun ada orang yang "benar benar" bisa tiba tiba mengadakan atau menggandakan uang dihadapan mata anda, maka satu pertanyaan timbul, darimana uang tersebut berasal?..... jangan jangan itu uang orang yang dipindahkan sesaat, seperti jaman nabi Sulaiman ketika seorang bangsa jin berkata mampu memindahkan singgasana balqis dalam sekejab....nah kalau itu uang orang yang dipindahkan, bukankah itu namanya "maling"?.... Uang syubhat alias uang yang samar tidak jelas asal usulnya, maka tindakan kita adalah "menghindarinya", karena menghindari syubhat adalah perintah Tuhan.....

Nah kembali keperihal karomah wali Allah, maka dalam hal ini jangan salah persepsi, jangan beranggapan karomah wali Allah itu sama dengan kemampuan wali Allah untuk buat hal yang aneh aneh/ajaib, bukan begitu..... karomah itu dari kata karim yang maksudnya "kemuliaan", jadi karomah wali Allah adalah kemuliaan yang diberikan Allah kepada para waliNya.... Karomah bukanlah ilmu gaib.....

"Wujud dari karomah wali Allah adalah ketaqwaannya, kesabarannya, kebaikannya, keikhlasannya, ketawadhu'annya, kesholehannya, kemuliaan akhlaknya dsb dsb", itu loh yang dinamakan "karomahnya wali Allah"..... Jangan keblinger, ingat itu baik baik....
Kalaupun ada seorang katakanlah yang "dianggap wali Allah", sekali lagi dianggap wali oleh orang orang, kemudian ia mampu berjalan diatas air, maka hal itu tidak akan menambah sedikitpun kemuliaannya dihadapan Allah...... Tidak menambah karomahnya sedikitpun..... Jika bertambah ketaqwaannya, maka itulah bertambah "karomahnya".....

Nah sudah mengerti kan masalah karomah wali, itu bukan ilmu gaib, tapi adalah kemuliaan dan kedudukan wali Allah itu dihadapan Tuhan......

Saya prihatin tentang kesalahan pengertian selama berabad abad lamanya dalam menterjemahkan istilah "karomah wali Allah" ini, sehingga sering kali "dukun" dianggap wali....... akhirnya pada kena tipudaya dukun, karena mengira karomah itu yah bikin "cling cling" seperti pesulap saja.....

pesan saya:

"Jangan panjang angan angan, kalau pengin kaya, maka kerja keras dan tekun, jangan mengandakan uang, lama lama bukannya uangmu yang berlipat ganda, malah dosamu yang digandakan".....

========================
Ilmu Hikmah

Nah ini juga pengertiannya bermasalah, saya menangkap dimasyarakat banyak yang beranggapan ilmu hikmah itu sama dengan ilmu gaib lewat amalan amalan yang diambil dari Qur'an dsb.....

Hikmah itu yah asalnya dari Hakim artinya itu bijaksana...... Jadi ilmu hikmat itu bukan ilmu gaib, melainkan ilmu tentang kebijaksanaan hidup, kemampuan mengambil pelajaran dari hidup, dari pengalaman, dari analisa analisa, yang kemudian diramu menjadi nasehat nasehat kebajikan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Lukmanul Hakim, yang mana nama Luqman diabadikan jadi Surat AlQur'an, yang berbagai nasehat, kumpulan wejangan wejangan Luqman itu adalah hasil dari perjalanan hidupnya, itulah namanya ilmu hikmah..... bukan ilmu amalan gaib ini itu.....

=========================
Waskito

Nah ini juga banyak salah anggapan di masyarakat yang mengira orang yang "waskito" itu sama dengan orang yang pinter "ngimpleng", alias penerawangan penerawangan gaib..... Tiba tiba bisa tahu ini itu rahasia yang disembunyikan.....

Bukan seperti itu.....

Saudara, orang yang waskito itu maksudnya adalah orang yang pandai melihat cela kesalahan dirinya pribadi, dengan maksud untuk memperbaikinya...... Karena sehebat apapun "pengimplengan" itu, penerawangan melihat rahasia orang lain, hal itu tidak ada manfaatnya sama sekali bilamana kita tidak bisa melihat cela kesalahan diri kita sendiri, itu tidak pantas disebut waskito.....

"Jangan salah ngimpleng, awas bintitan"