Selasa, 31 Oktober 2017

Jhon Maaf abah itu rujukannya dri mna ? Adakah hadis dan dalilnya ??
========================

Saya paling males kalau ditanya soal dalil, sudah saya bilang saya tidak tau dalil, dari dulu juga begitu..... Itu sejujurnya, bukan bohong, jadi saya menulis tanpa tahu dalilnya apa, namun ketika kamu bertanya, Allah kasih dalilnya..... Anggap saja, kebetulan yang berulang......

At-Takwir-5: Dan ketika binatang-binatang buas dihimpunkan

Menurutmu, yang dimaksud binatang buas yang dihimpunkan pada hari kiamat itu, apakah macan, srigala, singa dan sebangsanya, ataukah manusia-manusia yang berhati jahat, bengis, penuh iri, dengki, dendam kesumat, tipu daya dsb?????.......

Kamu renungkan sendiri, lalu kamu jawab sendiri saja...... Mungkin kamu mendapati manfaat dan hikmah disebaliknya...... 


SH Assalamualaikum
..........
Klau kita mimpi bertemu seorang yg di kenal

Pengakuannya dia seorang wali allah bagaimana???
Maaf beliau 
Ada kelainan mental sejak lahir
........
Mohon penjelasan ya
Terimah kasih.

================
Waalaikumsalam

Pada dasarnya, seseorang itu wali Allah atau bukan wali Allah, bukanlah urusan kita..... urusan kita adalah fokus kepada diri pribadi, agar bagaimana caranya kita jadi insan yang lebih baik dari waktu ke waktu..... 

Kalau seseorang, bahkan orang itu adalah kerabat saudara, jadi wali Allah sekalipun, apa untungnya buat saudara, jika saudara tidak bertambah baik dari waktu ke waktu???.....ya kan??.......  Sebagaimana kerasulannya nabi Muhammad SAW, sama sekali tidak menambah kebaikan sedikitpun bagi abu lahab.....

Jadi, saya katakan itu tidak penting sama sekali, yang penting saudara fokus dan menyadari diri saudara pribadi, agar bisa menjadi hamba yang lebih baik dari waktu ke waktu......

demikian saya sampaikan.....

Dzaliqal Lebah (An-Naĥl):102 - Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

Dzaliqal Sapi Betina (Al-Baqarah):97 - Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
==================
Iya, bagus.... terimakasih...... akan saya terangkan mengenai hal ini..... sebenarnya sudah saya terangkan beberapa waktu lalu, nampaknya perlu saya jelaskan lebih detail..... Bagaimana proses turunnya AL-Qur'an??..... 

Adanya nama Ruh Quds dan Jibril disebut "menurunkan" Al-Qur'an memang menimbulkan sebuah pemikiran bahwa Jibril itu adalah Ruh Quds/roh suci..... sah sah saja pendapat seperti itu...... saya tidak hendak menyalahkan, namun demikian saya akan terangkan yang saya fahami..... 

Proses turunnya Al-Qur'an......

Nur Al-Qur'an/cahayanya Al-Qur'an ini berada di lauhul mahfudz dilangit ke enam, kemudian dibawa turun oleh Ruh Quds..... Tatkala menuju langit ke lima, Ruh Quds memakai "kulit" baru dan bernama Jibril..... Terus turun kelangit dunia, dan melakukan "jejelma" di alam mitsal, yaitu alam manifestasi, dan menampilkan diri di ufuk tinggi cakrawala, lalu turun dan turun mendekat, kemudian dia menjabarkan nur Al-Qur'an tadi menjadi bahasa manusia...... Adapun nur Al-Qur'an adalah nur Ketuhanan, yang tidak ada huruf maupun suaranya, hanya nur/cahaya saja.....

Maka proses demikian, adalah benar jika dikatakan bahwa AL-Qur'an diturunkan Ruh Quds (dari langit ke enam), benar juga jika dikatakan Al-Qur'an diturunkan Jibril (dari langit ke lima)..... Namun kurang tepat jika dikatakan Ruh Quds adalah Jibril, meski Ruh Quds ini adalah isi "didalam" Jibril...... Karena Ruh Quds bukan hanya isi didalam Jibril saja, tapi juga didalam mikail, isrofil, ijroil dsb...... Tatkala turun dari langit ke enam, Ruh Quds akan memakai "kulit luar" yang berbeda atau katakanlah gonta ganti seragam, supaya mudah difahami, sesuai "misi" dan tujuan yang sedang diembannya..... Tatkala menyampaikan wahyu tujuannya, maka kulit luar yang dipakai adalah Jibril, untuk urusan lain, kulit luar yang lain yang dikenakan.....

Demikian kami terangkan..... selanjutnya, yah terserah saudara sendiri...... Karena memang tidak mudah untuk memahami perkara yang sulit dimengerti oleh keterbatasan akal manusia...... 

Sabtu, 28 Oktober 2017

UH AssalamuAlaikum..sblm nya sy mnt mf...sy mau tny kalau ADILnya Org tua itu trmasuk ke wajiban bkn..?
===================
Waalaikumsalam

Orang tua memandang berdasarkan "keadaan dan kebijaksanaan" bukan "keadilan" atas anak2nya..... 

Saya contohkan ketika orang tua sudah lanjut usia..... lalu berwasiat akan harta warisannya..... dia punya 2 anak, satu laki2 dan 1 lagi perempuan...... Menurut hukum yang laki2 akan dapat 2 bagian yang perempuan 1 bagian...... 

Tapi orang tua berhak memandangnya secara berbeda, ketika orangtua melihat anak laki2nya sudah sangat berlebihan/kecukupan harta, dan yang perempuan kekurangan, maka orangtua berhak untuk berwasiat membagi anak perempuannya lebih banyak daripada yang laki2, misalnya 75% utk anak perempuannya, dan 25% untuk anak laki2nya.....

Jadi dalam hal tersebut orangtua memandang bukan berdasarkan keadilan tapi kebijaksanaan...... karena yang dikatakan adil mestinya mengikuti aturan takaran pembagian secara umum, namun apa yang dilakukan orangtua mengikuti takaran kebijaksanaan hatinya, memberi jatah lebih untuk anaknya yang lebih lemah ekonominya......

"Kadang kadang, kebijaksanaan itu melanggar keadilan, meski demikian, kebijaksanaan akan menemukan titik keadilan baru yang lebih baik".....



Tubuh akherat
==========

Keadaan ketika berbangkit di akherat......

Jika engkau mengenali keadaanmu didunia ini, ada lahiriah (tubuh) dan ada batiniah (ruh), di akherat juga sama...... Tetapi akan terjadi jagad walikan (dunia terbalik)...... Maksudnya, batiniah (ruh) akan mengambil bentuk wujud rupa menjadi lahiriah dan lahiriahnya akan menjadi wujud dalam......

Apakah bisa difahami??......

Bayangkan saja jika batiniahmu/ruhmu itu menjadi lahiriahmu, dan tubuhmu/lahiriahmu menjadi wujud dalam/batiniahmu...... Jadi dibalik......

Maka keadaan itu akan membuat batang tubuh diakherat menjadi bersifat "awet"/ tidak rusak, sebab terbungkus oleh ruhani, yang menjadi bagian luarnya......

Adapun setiap orang akan mendapati keadaan luarnya/yang nampak adalah keadaan ruhaninya...... Misalnya seseorang bersifat "kebinatangan" maka akan tampil dalam wujud rupa binatang, jadi diakherat tidak bisa ada yang menutupi kenyataan batinnya, tidak seperti didunia yang mungkin menipu.......

Itulah sebabnya saya selalu mengajarkan untuk "ora ono opo-opo", tidak menyimpan apapun seperti iri, dengki, benci, permusuhan, dan hal2 buruk lainnya......

Itu agar kamu sekalian tidak bangkit kelak dalam keadaan menjadi berwajah buruk selayaknya binatang......

Jangan suka bermusuhan, nanti kamu akan bangkit jadi binatang, jangan suka iri dengki, nanti kamu akan bangkit dalam rupa yang buruk dst.....

kembalikan dirimu dalam keadaan "ora ono opo-opo"..... lepas semua benci, dendam, permusuhan, menuju ora ono opo-opo lagi......



Beberapa waktu lalu telah saya terangkan tentang beda ruh dengan nafs (jiwa), saya ulangi sedikit, kalau disebut ruh berarti keadaannya terpisah dengan tubuhnya, kalau nafs, berarti bersatu/ada tubuhnya.....

maka disebut, "kullu nafsin dzaiqotul maut".... setiap nafs (jiwa) akan merasakan mati.... mati maksudnya berpisahnya ruh dengan tubuh..... tidak disebut "kullu ruhin" (setiap ruh), tapi "kullu nafsin" (setiap jiwa)..... sebab keadaannya masih bersatu dengan tubuhnya.....

Keadaan orang mati......Tatkala sudah dicabut ruhnya, ruh itu akan terbang naik ke langit, menghadap hadrah Ilahi, lalu akan diturunkan kembali dalam sekejab mata..... menuju salah satu tempat yaitu "illiyiin" ataukah "sijjin"...... illiyiin itu tempat ruh baik, sedang sijjin tempat ruhnya orang yang celaka......

Sampai menunggu hari berbangkit tiba.....

Tatkala hari berbangkit tiba, akan ada tubuh baru bagi ruh, lalu dipersatukan kembali ruh dengan tubuh menjadi nafs...... maka disebut yang masuk surga itu "nafsu mutmainnah" (jiwa mutmainah), masih ingatkan, kata saya, kalau disebut nafs (jiwa) berarti keadaannya ruh menyatu dengan tubuh.....

Namun keadaan diatas adalah keadaan "umum", ada keadaan lain yang khusus, yaitu "lompatan alam" dimana tidak perlu menunggu hari kiamat, proses hisab dsb bisa langsung menuju surga..... keadaan khusus ini tidak kami terangkan saat ini.....


Jumat, 27 Oktober 2017

SBH Subbuhun quddusun Rabbul malaikati warruh.

Maha Suci dan Maha Bersih, yaitu Tuhan semua malaikat serta Jibril.


Tadi lewat diberanda bah.

Warruh.... Dan jibril...

Ruh berarti juga bisa disebut jibril ya bah...

Atau mungkin kalimatnya salah arti....

=========================
waduh kamu kerjanya mengkontra/mengadu pendapat saya sama orang lain, jadinya yah kamu bingung lama2..... heuheu
kan sudah terang saya jelaskan tentang malaikat dan ruh, jadi tdk perlu diulang lagi.....

Kalau ada yang mengartikan ruh = jibril, yah biarkan saja..... 

Kalau kamu ikuti itu, ntar kamu bakalan mencapai kontradiksi lagi, kalau ada istilah "ruhnya orang mati" apa mau kamu artikan sbg "jibrilnya orang mati"??..... Lebih parah lagi kalau ada istilah "ruh gentayangan" apa mau kamu artikan "jibril gentayangan"??..... heuheuheu

wis pikirin dewe.....
Ada diantaramu yang melahirkan bayi2 lalu meminta agar saya memberikan nama untuk bayi kalian..... Acapkali kalian saya diamkan, dan saya tidak memberi nama.....

Kalian tahu kenapa??.....

Kewajiban kalian sebagai orang tua diantaranya:

1. memberi nama yang baik untuk anak2 kalian
2. menafkahi dan memberi kasih sayang serta perlindungan
3. mengawinkan anak2 kalian

Jadi, saya itu sedang membiarkan kalian melaksanakan hak dan kewajiban kalian..... membiarkan kalian melaksanakan tugas kalian sebagai orangtua bagi bayi kalian.....

Dan melaksanakan kewajiban kalian (memberi nama yang baik), itu ada pahalanya dari sisi Tuhan.... Jadi saya sedang membiarkan kalian dapat pahala.....

Kamis, 26 Oktober 2017

AK Assalamualaikum wr.wb.
Maaf mau tanya
Apakah sunan kali jaga waktu tapa dia melaksanakan shalat 5 waktu ?

Sebelumnya maaf sy nanya d kolom komentar karna sy tidak bisa inbox

========================
Waalaikumsalam
heuheuheu..... Lho piye tho?..... namanya saja sedang bertapa, dengan cara duduk diam tidak bergerak, ya jelas tidak sholat 5 waktu, tidak jumatan, selain itu tidak melaksanakan puasa ramadhan, oh masih ada lagi, dia juga tidak bayar zakat..... dosone numpuk..... akeh....

Tapi urusan dosa itu urusannya yang nyuruh, yaitu gurunya sunan bonang, adapun sunan kalijaga waktu itu adalah seorang murid yang tadinya brandalan, hanya menjalankan titah guru saja..... 

Jadi pertanyaanmu aslinya kurang pas, mestinya nanyanya kurang lebih begini..... "Mengapa sunan bonang sebagai guru dan seorang wali, bukannya nyuruh sunan kalijogo untuk sholat, ngaji, belajar baca Qur'an kalau belum bisa, belajar ilmu fiqih, kitab2, ilmu tauhid dsb supaya pinter ilmu keislamannya, kok malah nyuruh bertapa??"......

Cara yang ditempuh sunan bonang memang tampak nyeleneh dimatamu..... bagi sunan bonang kan sederhana saja, "kalau berandalan ini (lokojoyo/s. kalijogo), memang dikehendaki Allah jadi wali, biar cepat jadi wali, kalau tidak, biar saja dia mati dimakan binatang buas, gak ngrampokin orang2 lagi".....

Tapi percaya gak percaya, cara sunan bonang NYATANYA, berhasil mendidik sunan kalijogo jadi wali Allah.... 

Hal yang sama kemudian diterapkan sunan kalijogo kepada sunan geseng, disuruh sujud terus ditinggalin sampai 3 tahun, dia jadinya bertapa dalam posisi sujud..... 

Lagi lagi, percaya gak percaya, NYATANYA, cara sunan kalijogo berhasil mendidik sunan geseng jadi wali Allah dengan cara seperti itu.... 

Lah kalau cara seperti itu diterapkan jaman sekarang, pasti mereka akan dikatakan sebagai wali SETAN sama ustadz ustadz...... akan dikatakan kpd mereka, "lebih mementingkan bertapa daripada sholat 5 waktu, sesat itu!!".....

Untung saja mereka tidak hidup jaman sekarang.....






Rabu, 25 Oktober 2017

NA Njih nyimak abah...
Maaf abah sya ada sedikit pertanyaan ...ruh2 yg minta tolong itu bener ruh /qorin ya abah....
Kadang ada yg nangis2.......

=========================
diantara ruh2 orang mati memang banyak yang pada meminta tolong kepada yang masih hidup, yaitu minta untuk diberikan doa doa baik, sebab itu adalah satu satunya yang bisa membantu mengurangi bebannya...... 

Namun setiap yang menangis dan meminta tolong dari kegaiban, tiada serta merta mesti dari ruh2 orang mati, bisa juga dari bangsa halus yang menyamar dengan maksud tujuan untuk memberi was-was......

Yang terbaik, adalah doakan saja, dengan doa doa baik, terlepas dari itu ruh ataukah mahluk halus yang menyamar, sebab doa doa baik tiada pernah membawa kerugian bagi siapapun, bahkan keuntungan bagi yang didoakan dan mendoakan....
Klaim Kewalian
============
Saudara mungkin pernah mendengar istilah yang kurang lebih begini: "Siapa yang mengatakan dirinya sebagai wali Allah, maka dia adalah pendusta"...... Lalu hal ini menjadi patokan yang meluas dan dimaklumkan secara umum......

Namun mengertikah saudara, bahwa sebenarnya para wali2 Allah juga mengklaim kewaliannya, namun mungkin dengan "coro alus", (cara halus)......

Imam ghozali, kalau tidak salah menceritakan bahwa setiap bagian dari ihya ulumuddin itu dikonsultasikan dengan rosulullah SAW.....

Syeh Abdul Qodir jailani, kalau tidak salah mengatakan bahwa kakinya berada dipundak seluruh wali2 Allah, lalu juga menceritakan berteman dengan nabi khidir dsb.....

Syeh saman almadani kalau tidak salah mengatakan bahwa jika engkau mendapat bahaya di lautan maka sebut namanya, "ya saman, ya saman....dst" lalu syeh akan menolong orang tersebut.....

Salah satu syeh naqsabandiah, saya lupa namanya, bahkan menyebut dirinya sbg imam mahdi.....

Ibnu Arobi, kalau tidak salah menceritakan bertemu rasulullah SAW waktu haji, lalu rasulullah memberikan kitabnya, yaitu futuhul makiyyah

Itu diatas adalah contoh2, masih banyak lagi kalau mau mencari, yang sebenarnya jika saudara teliti, itu semua hanya bisa dilakukan para wali2 Allah, dan menunjukkan bahwa mereka sebenarnya juga mengklaim kewaliannya dengan cara halus......

Atau dimasyarakat mungkin engkau jumpai orang yang walau tidak pernah menyebut dirinya seorang wali Allah, namun sering cerita ketemu dan ngobrol dengan nabi khidir. Tahukah anda, dia sedang mengklaim kewaliannya dengan cara halus..... sebab semua orang juga tahu, bahwa keistimewaan2 seperti itu hanya dimiliki oleh para wali......

Jadi wali yang malu2 tidak akan menyebut dirinya wali, tapi "hanya" sering cerita ngobrol dengan nabi khidir, sering cerita bertemu rasulullah SAW.....

Itu dalam pandangan kami, sama saja dengan klaim kewalian, tapi masih malu-malu atau khawatir di cela orang.....



DJ Abah lendrang tiru nang buku opo ngarang dewe
==========================

Tatkala diantaramu membaca tulisan2 saya, lalu diantaramu mungkin saja berspekulasi dan bertanya-tanya, apakah yang ditulis FK ini bener atau ngawur??.....

Lalu engkau membacanya berulang-ulang, maka makin bertanya hatimu, "tulisan FK nampak bener, kadang nampak ngawur...... sebenarnya yang ditulis orang ini serius bener apa ngawur sih??"......

Maka saya katakan kepadamu, bahwa semua terserah kepadamu untuk menyikapinya, artinya engkau berhak untuk percaya ataupun tidak percaya, adapun saya tidaklah "berdagang" dalam hal ini, dimana tidak ada untungnya jika engkau percaya, pun demikian, tidak ada kerugian bagiku jika engkau tidak percaya, jadi sakarepmu menerimanya.....

Mungkin jika kelak Allah membukakan padamu pintu khazanah yang tinggi, lalu engkau mendapati kebenaran atas apa yang sudah saya sampaikan, barulah engkau mengerti, bahwa FK serius dan tidak main2..... Tapi mungkin waktu itu terjadi, semua sudah terlambat bagimu, tergantung keberuntunganmu saja nantinya......

Maka Tuhan menutupi dengan tutupan yang baik, lalu menjadikanmu bertanda tanya, apakah yang disampaikan FK ini kebenaran ataukah ngawur?...... Agar engkau tidak terkena konsekuensi konsekuensi...... 

Selasa, 24 Oktober 2017

M saya minta penjelasan bah itu siapa bah ko di dalam diri ada 2, klo lgi shalat kita liat raga kita seolah" kita ini kaya penonton , klo abis shalat jg begitu bisa terbang dya bah itu ruh apa bah? berharap di jawab
======================
Sholatmu tidak khusyu'
IH assalamualaikum abah,saya awam dan saya juga g punya guru ataupun pembimbing dalam hal agama ,apa yg mesti saya pelajari sebagai pemula agar lebih mengerti sesuatu??
================
waalaikumsalam

lho sama, saya juga awam masalah agama..... heuheuheu.....

Cukup engkau belajar untuk banyak berbuat baik saja..... Karena kebaikanmu nanti akan membuka jalan bagimu dan membuat Allah memberi pemahaman tentang agama kepadamu secara lebih mendalam......
SR Mohon izin bertanya ayahanda guru...bersabar yg benar itu seperti apa...matur nuwun
=====================
seumpama senyum terkulum dari orang tua yang sedang menghadapi kebandelan dan kenakalan anak2nya.....
IEL Apa Itu sijjin bah?
======================

Sijjin adalah suatu tempat di alam arwah yang paling rendah, yang di dalamnya terkumpul seluruh khazanah2 segala keburukan, kejelekan, kejahatan, kenistaan serta gelap gulita yang terbenam jauh didasar bumi ke 7.....

Tiada apapun di sijjin selain gelap gulita, rasa penyesalan dan frustasi tanpa jalan keluar......

Senin, 23 Oktober 2017


Jalan Pulang
=========
Tuhan telah menciptakan 7 buah jalan, untukmu bisa melaluinya sebagai "jalan pulang"..... engkau bisa melalui salah satunya, atau bisa memilih jalan mana yang engkau sukai jika engkau cukup luar biasa......

Jalan yang pertama, diciptakan bagi hamba2NYA yang ikhlas.....
Jalan yang kedua, diciptakan bagi hamba2NYA yang sabar......
Jalan yang ketiga, diciptakan bagi hamba2NYA yang tawakal.....
Jalan yang keempat, diciptakan bagi hamba2NYA yang taqwa.....
Jalan yang kelima, diciptakan bagi hamba2NYA yang banyak bersyukur.....
Jalan yang keenam, diciptakan bagi hamba2NYA yang banyak berbuat kebaikan......
Jalan yang ketujuh, diciptakan bagi hamba2NYA yang berbhakti kepada orang tuanya.....

Laluilah jalan mana yang engkau diberi kekuatan atasnya..... Jika engkau sudah menemukan jalanmu, maka pintu langit pastilah akan terbuka untukmu..... Dan engkau akan mengerti, bagaimanakah caranya pulang......

Jika engkau tak juga menggapainya, berarti ada sesuatu yang salah denganmu...... yang utama bagimu, adalah banyak mengintrospeksi diri sendiri...... Untuk menemukan apa yang salah, lalu membenahinya......

Jika waktumu habis, dan jalan pulang tak juga engkau temukan, maka tempat kembalimu adalah sijjin.....


Sabtu, 21 Oktober 2017

Ditinjau dari beban kewajibannya, makhluk itu digolongkan menjadi 2, yaitu:

1. Mukallaf..... maksudnya makhluk yang dikenai beban kewajiban, hukum2, syarat ketentuan, perintah dan larangan Tuhan dsb..... makhluk yang mukallaf adalah jin dan manusia saja..... Oleh sebab dibebankan suatu hukum2 kewajiban, syarat dan ketentuan, aturan2 serta perintah dan larangan, maka jin dan manusia akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang dilakukannya kelak, atau dihisab......

sesuai dengan firman Allah, berikut:

“Dan tidaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada- Ku.” (QS. Adz- Dzariyat : 56)

Maka hanya jin dan manusialah yang dikenai beban kewajiban beribadah, hukum2 dan aturan2, perintah dan larangan.... jin dan manusialah yang akan dimintai pertanggung jawaban kelak atas apa yang diperbuat didunia ini.....

2. Ghairu Mukallaf..... maksudnya adalah makhluk yang tidak dibebani hukum2 kewajiban, aturan2, perintah dan larangan dsb..... Yang termasuk dalam golongan makhluk ghairu mukallaf adalah tumbuhan dan binatang...... makhluk ini tidak dihisab/dimintai pertanggung jawaban kelak

Semoga menjadi sedikit tambahan pengetahuan.....

Jumat, 20 Oktober 2017

Mu Ikut hadir Kang Mas Guru...... setiap diri kita mempunyai ruh qudus kalau dibuka dan dibuka .... lalu mengapa iKang Mas Guru menyatakan kalau ruh qudus itu ditiupkan ke jabang bayi maka menjadi Nabi Isa as.....? Mohon penjelasan Kembali Abah Guru FK
======================
SUdah saya katakan, kalian mungkin akan kebingungan karena menjelaskannya pun tidak mudah, karena akal kalian mungkin tidak menjangkaunya....... Ini dikarenakan perbedaan hukum2 alam antara alam rendah dan alam tinggi..... 

Saya akan katakan, jikalaulah seluruh malaikat dan ruh itu seumpamanya dibelah, maka didalamnya akan diketemukan ruh quds juga..... namun meski nampak banyak ia tidak banyak, hanya ada 1...... 

1 yang tampil seolah banyak, itu bisa terjadi sebab adanya perbedaan "kecepatan" dan frekuensi antara alam tinggi dan alam rendah.....  Tetapi ruhmu bukanlah ruh quds, ruhmu berada dalam strata yang jauh lebih rendah dan beberapa lapis dibawah ruhul quds.....

Ruhul Quds inilah avatara Ketuhanan dialam mulkiyah, ini menyambung status sebelumnya, sedang Nur Muhammad inilah avatar Ketuhanan dialam ilahiyah..... 

Jika masih kebingungan, saya sarankan untuk sabar..... pelan2 saja..... 

dialam rendah ini, semuanya nampak mudah, ada saya, ada kamu, sebagai individu yang berbeda, sesederhanya itu...... tapi dialam tinggi tidak demikian sederhananya..... 

ketika dialam tinggi, anggap saja demikian, lalu saya memfokuskan diri dan memandang diri sendiri, maka saya jadi 2 hal yang terpisah, yaitu saya sebagai subyek yang memandang diri sendiri, dan saya sebagai objek yang sedang dipandang oleh diri sendiri......  

Dalam hal itu, saya itu ada 1 apakah ada 2??..... itu sudah membingungkan.....

Ketika saya yang sebagai objek memandang dan memfokuskan kepada saya sebagai subyek, saya akan jadi 3 pribadi..... 

Maka saya katakan, menjelaskannya tidak akan mudah, akalmu tidak akan sampai...... perlu proses panjang untuk sekedar bisa "mengerti".....

AA Keistimewaan yg luar biasa apa yg akan diperoleh oleh Penghuni Surga nanti....??
#Maaf Mbah..


WB Berhubung, Surga neraka itu adalah sifAt nya juga bearti kekal jg y bah
======================
AA 

yaitu apa yang belum pernah terlihat oleh mata dan terpikirkan oleh manusia...... kalau belum terpikirkan oleh manusia, maka tidak bisa dikatakan, sebab kalau dikatakan berarti sudah "terpikirkan"...... semacam "surprise"/kejutan, ada sesuatu yang tidak diberitakanNYA.....

Dan surga itu memiliki peradaban dan berkembang......

WB

Iya kekal, namun kekekalannya bersifat khulud, boleh kamu sebut kholida atau sebutan lain yang bermaksud sama...... 

Kekekalan itu memiliki 2 bentuk, yaitu baqo' dan khulud...... 

baqo itu kekal yang statis, diam tidak berubah
khulud itu kekal yang dinamis, kekal yang selalu dalam perubahan, dunia dan akherat adalah khulud, kekal secara dinamis, dunia ini adalah bagian dari akherat itu sendiri juga......

khulud akan selalu berubah-ubah, maka tampilan dunia atau tampilan akherat tidak akan pernah sama dari waktu ke waktu..... peradaban manusia akan mengalami transformasi menuju peradaban yang lebih tinggi dan sempurna...... 


Kamis, 19 Oktober 2017

WB Abah mau tanya apa si yg di maksud dgn nafs / nafsu itu, kata nya nafs lah yg akan menanggung sebab akibat dr perbuatan nya,, sebelmnya makasih abah mohon di jelaskan
===========================
Pertama kita akan jelaskan tentang ruh dahulu.....

Ketika belum bersatu/dalam keadaan terpisah dengan jasadnya ini keadaannya disebut sebagai "RUH".....
Ketika sudah bersatu dengan tubuhnya keadaannya disebut sebagai "NAFS" atau "JIWA".....

Ini penting dimengerti, sebab akan memudahkan memahami Qur'an, langsung mengerti ketika disebut ruh, ketika disebut nafs/jiwa, maksudnya apa......

Nah sampai disini sudah tahukan beda sebutan ruh dengan nafs (jiwa)?.

Saat dalam keadaan sebagai nafs/jiwa inilah, memunculkan "pertalian2 baru" atau melahirkan "efek samping" menyatunya ruh dengan tubuh......

Setelah menjadi Nafs (jiwa), lalu akan memunculkan "nafas", memunculkan "nafsu", memunculkan akal fikiran, memunculkan perasaan hati dsb..... hal2 tersebut adalah hal2 baru yang menjadi efek samping adanya nafs (jiwa).....

Adanya hal2 baru sebagai mata rantai efek adanya nafs, acapkali mengaburkan pandangan batin dari nafs (jiwa) manusia, mencemari jiwa itu sendiri, lalu melilitnya dengan keterikatan2 hawa nafsu..... disinilah jiwa itu menjadi tercemar dan kotor...... Maka ketika mati dan kembali, ia kembali dalam keadaan yang lain/tidak original yang penuh kotoran, tidak suci lagi sebagaimana asalnya...... maka nafs/jiwa kotor ini menjadi ruh kotor ketika mati, menjadi "setan" dari bangsa manusia.....

ruh kotor itu akan dibangkitkan kembali bersatu dengan tubuhnya kelak, kembali menjadi nafs/jiwa, lalu memikul segala konsekuensi atas perbuatannya yang telah lalu......