Selasa, 23 Mei 2017

AWL Sy juga tidak brhrap debat,hnya ingin mndapatkan KEBENARAN YANG HAKIKI.Apa GANJIL yg anda maksud dlm HADIST itu BILANGAN atau GANJIL dalam arti bahasa: ANEH,UNIK,JANGGAL,MUSTAHIL,TIDAK WAJAR,MEMBINGUNGKAN,TIDAK LAZIM atau bgmna saudaraku? Trmksh jika brkenan MENJELASKAN tanpa perlu ada PERDEBATAN.
==============================
ini saya copaskan kembali....
"Padahal yang namanya "ganjil" itu tidak melulu tentang angka, ganjil itu juga bisa bermakna "aneh, eksentrik, membingungkan, ajaib, sulit diprediksi, rumit dsb"...... 

apa itu masih kurang jelas kalimatnya?.....

padahal yang namanya ganjil tidak melulu tentang angka, itu artinya, ganjil juga memiliki makna lain, selain mengacu kepada angka-angka..... namun jika ganjil anda artikan angka, itu jg tidak salah, itu juga benar.....

Allah Al Witr ada yang mengartikannya dengan mengacu kepada angka, bahwa DIA ESA atau Tunggal, namun jika saudara teliti, sudah ada Al-Ahad dan Al-Wahid, yang mengacu kepada KemahaEsaan/Tunggalnya Tuhan....

Hadist itu sama sekali tidak menjelaskan Allah itu "ganjil" dalam segi apa... Karenanya bisa mengacu kepada semua bentuk "keganjilan" baik itu ganjil yang mengacu kepada angka, maupun yang mengacu kepada sifat aneh.....

Bagi saya Allah itu memang aneh, jika DIA tidak aneh, tidak membingungkan, tentu kita akan mudah "menjangkauNYA", mudah memperkirakan, "kira-kira besok apa yang akan Allah kehendaki/perbuat"..... mudah memprediksi hal-hal apa saja yang akan dilakukanNYA.... Kalau mudah, tentu bukan Tuhan namanya bukan??....

Apa saudara tidak bisa merasakan bahwa Allah itu aneh bin ajaib??.....

Kalau tidak bisa, coba saudara tengok pantat ayam, lihat baik-baik, bagaimana DIA mengeluarkan tahi dan telur dari lubang yang sama.... itu aneh gak menurutmu?.... atau mungkin saudara masih tidak bisa melihat "keanehannya" dimana?.... 

Contoh lainnya seperti adanya setan, DIA yang ciptakan sendiri, lalu DIA kutuki sendiri, tapi tidak pernah dimusnahkanNYA, tetap saja diadakan..... bagi saya itu aneh, entah bagimu...... Karena setahu saya, kalau saya bikin sesuatu lalu saya tidak puas yah saya buang atau saya hancurkan, kemudian saya bikin yang baru yang saya suka.....

Dan masih banyak hal-hal ajaib dan aneh-aneh didunia ini, saudara pikir siapa yang menciptakan perkara2 aneh itu kalau bukan Tuhan yang aneh??

Lihat gunung dibinaNYA tinggi-tinggi lalu diletuskanNYA sendiri.... DIA ciptakan ini dan itu, lalu dimusnahkan sendiri..... aneh gak itu?

Lihat pohon2 itu, malah ada yang akarnya diatas tanah spt beringin tua.... aneh gak?..... lihat itu semangka, pohonnya kecil buahnya besar, kenapa pohon2 yang besar spt kelengkeng buahnya malah kecil.... aneh gak itu?.... 

Coba saudara2 semua jujur sama saya, apa kalian tidak lihat banyak hal yang aneh didunia ini yang dilakukan Tuhan??......

Kalau kamu tidak bisa melihat betapa anehnya Allah, wah, jangan-jangan malah kamu yang "aneh".... heuheuheu....


nb: tambahan dikit, kalau menurut saudara Allah itu ganjil adalah melulu tentang angka, coba jelaskan ke saya apakah Allah ada 3, sdg 3 itu ganjil??.... atau Allah ada 7, sdg 7 itu ganjil??.... dst.... ayo coba di jawab.... karena angka ganjil bukan cuman 1

Sabtu, 20 Mei 2017

DH MFF....KITA HARUS HATI- HATI DLM MENULIS.
Allah tidak bersifat aneh dan rumit.
Tlg d cek n d betulkan tulisannya ...!!

"inilah sifat aneh dari Tuhan, karena DIA memang "tidak" bisa dimengerti, complicated alias rumit....."
Biar yg baca tdk gagal faham dn salah faham apalagi sesat.

===========================================
Al Witr

Sesungguhnya Allah itu Witr dan menyukai yang witr (ganjil).” (HR. Bukhari no. 6410dan Muslim no. 2677)

Jadi Al Witir atau Maha Ganjil adalah salah satu dari sifat Allah........ Namun tatkala berbicara tentang istilah "ganjil", maka isi kepala orang-orang selalu dan selalu saja tertuju kepada angka-angka, seperti 1,3,5,7,9 dst yang ganjil-ganjil.....

Padahal yang namanya "ganjil" itu tidak melulu tentang angka, ganjil itu juga bisa bermakna "aneh, eksentrik, membingungkan, ajaib, sulit diprediksi, rumit dsb"...... 

Jadi ketika saya mengatakan bahwa Allah itu bersifat aneh, saya tidak ngawur mas..... saya menulis dengan sadar dan faham apa yang saya tulis..... 
 
Walau memang kadang2 saya ngawur, tapi itu cuman kadang-kadang saja..... heuheuheu


Jumat, 19 Mei 2017

EDO Pada kenyataan nya selalu ada manusia yang di ciptakan untuk melawan Nya,, memaki Nya,,,
Mendurhakai Nya,,,, Lalu abah,, apakh ia(manusia) msh bisa memilih untk mnjdi baik,, sementara ia di ciptakan untk melawan,,
Maaf dan terimakasih s'blm nua,,,,

==============================
Saya akan terangkan bagaimana takdir itu dituliskan..... Takdir itu dituliskan sebanyak 3 kali...... yaitu dahulu kala, jauh sebelum kejadian/peristiwanya berlangsung, lalu dituliskan kembali saat peristiwanya berlangsung, dan dituliskan kembali saat sudah terjadinya peristiwa itu......

Saat dituliskan dahulu kala, ia disebut sunnatul awwalin, sunnat yang awwal atau terdahulu kala..... mengapa di sebut sunnat?.... karena tidak wajib, artinya ia bisa dirubah kapan saja.....

Kalau misalnya saudara dahulu kala dituliskan takdirnya sebagai seorang yang tercela, maka ingat, itu adalah sunnatul awwalin, sunnat yang terdahulu, tidak wajib, jadi Allah pun berkuasa untuk merubah apa-apa yang telah dituliskanNYA dahulu kala..... 

Tatkala jatuh tempo/titi wancinya sebuah takdir yang telah dituliskan dahulu kala, maka saat takdir itu berlangsung, takdir tersebut dituliskan kembali..... disini Tuhan bisa saja "berubah pikiran"...... 

Hari ini misalnya si fulan ditakdirkan jatuh lalu tertimpa tangga, itu takdirnya yang telah dituliskan dahulu kala, tetapi hari ini saat peristiwanya berlangsung, takdirnya dituliskan kembali, ternyata si fulan jatuh lalu tertimpa ember, tidak jadi tertimpa tangga..... heuheuheu.... Mungkin Tuhan lagi ingin bikin sesuatu yang beda dari biasanya hari ini..... Lalu takdir dituliskan untuk ketiga kalinya tatkala peristiwanya telah berlangsung, yang ini tidak lagi berubah karena sudah terjadi.....

Jadi seburuk apapun manusia ditakdirkan dahulukala, selalu masih mungkin berubah menjadi baik..... lagi pula pada dasarnya menjadi buruk itu proses yang berasal dari pengaruh hawa nafsu dan setan, asalnya manusia dilahirkan fitrah/suci semua.....

Pengertian orang umum, senantiasa terkurung oleh pemikiran "standard", yaitu semua orang berfikir bahwasannya, "karena mendapat hidayah dari Allah, maka si fulan bertaubat, memperbaiki dirinya"..... cobalah keluar dari standard yang demikian untuk sementara waktu, dan mulailah berfikir, "karena bertaubatlah si fulan mendapat hidayah Allah".....

Jadi kalau saudara biasa berfikir hidayah Allah duluan baru datang tobat, maka sekarang mulailah berfikir tobat duluan baru datang hidayah Allah..... 

Sebab kalau kalian bersandar pada pemikiran menunggu datangnya hidayah Allah dahulu baru bertobat, itu sama halnya pungguk merindukan bulan, menunggu sesuatu yang tidak jelas kapan datangnya..... 

turun hidayah Allah lalu tobat, ataukah tobat lalu turun hidayah Allah???..... pilih mana, telur dulu, apa ayam dulu??....

saran saya, jangan menunggu datangnya hidayah Allah, kesuwen..... jika ingin menjadi baik, tobat saja, nanti juga hidayah datang menyusul....


Kamis, 18 Mei 2017

Jangan berlebih-lebihan dalam pro dan kontra

Hari hari ini sebagaimana saudara ketahui, masih banyak geger ini itu yang mewarnai kehidupan bangsa ini......

Bukan rahasia umum lagi, diantara saudara ada yang pro adapula yang kontra terhadap ahok ataupun Habib Rizieq.....

Pro dan Kontra itu masalah biasa dan lumrah terjadi dimana-mana..... Tetapi sangat saya sarankan agar saudara sekalian jangan pro dan kontra terlalu berlebih-lebihan, mengapa?.....

Ketika saudara pro terhadap seseorang, lalu orang tersebut dihina dan di bully, maka yang pertama timbul dalam hati saudara adalah rasa "sakit hati", lama-kelamaan sakit hati itu akan berubah menjadi kebencian, ketika terlalu pro, maka hasilnya adalah terlalu "benci"....

Kebencian demi kebencian itu, lama-lama akan mendarah daging, dan menjadi kronis dihati saudara, sedang kebencian itu sesuatu yang buruk....

1. Kebencian adalah sifat utama iblis, ketika ia menjadi terkutuk, maka kebenciannya terhadap manusia menjadi akut..... Jika anda terlalu dalam diliput kebencian, akan dekat dengan sifat iblis.....
2. Kebencian akan menutup mata hati, merusak akal sehat saudara.....
3. Kebencian bisa beralih ke dendam kesumat yang tidak ada habis-habisnya.....
4. Dengan memupuk kebencian itu setan sedang mengalahkan anda dan menguasai anda, tentu akan sangat mudah "membakar" orang yang penuh kebencian.....
5. Hari demi hari kebencian anda akan mendorong anda masuk neraka suatu ketika kelak....

Ketika saudara "kontra" terhadap seseorang ataupun sesuatu, jangan pula berlebih-lebihan, sebab:

1. Saudara akan cendrung mulai suka menghina, mencaci maki, membully orang yang saudara kontra dengannya.....
2. Lama kelamaan itu akan menjadi habits buruk, atau mendarah daging, yaitu kesukaan mencaci maki atau menghina..... Itu adalah diantara sifat-sifat buruk yang cendrung akan menebarkan permusuhan dengan sesama....
3. Saudara akan kehilangan nilai, kehilangan kebaikan secara berangsur-angsur....
4. Saudara akan terhina sebagaimana saudara juga suka menghina orang, karena hinaan dalam perkataan saudara itu menjadi doa, yang mana 1 bagian dari doa itu adalah "untukmu" sendiri.... Ketika saudara menghina orang terlalu berlebihan, misal anda mengatakan orang lain dengan sebutan buruk, "anjing si fulan!!", itu 1 bagian doa tersebut untukmu sendiri, artinya anda mendoakan diri anda sendiri agar jadi anjing, bayangkan kalau anda keseringan berdoa seperti itu, bukan tidak mungkin suatu saat dikabulkan.....

Lalu bagaimana?

Yah seperti yang saya katakan, pro dan kontra itu biasa saja, karena itu semua hanyalah "warna-warna" permainan dunia ini, namun jangan larut terbawa arus, jangan berlebih-lebihan.....

Allah itu sudah tahu dan mengerti semua itu, karena semua skenario DIA yang buat...... Ibarat permainan bola, kalau saudara jadi suporter, jadilah suporter yang tertib, agar semua aman dan nyaman, tidak ada tembakan gas air mata.....



Rabu, 17 Mei 2017

VAM Maaf abah, saya mau tanya.
Kita sudah tahu bahwa allah mengetahui bahwa sebagian besar dari manusia akan berbuat kerusakan dimuka bumi, dan allah pasti sudah tahu bahwa sebagian besar dari manusia akan masuk neraka.
Pertanyaanya , kenapa allah menciptakan manusia padahal allah sudah mengetahui bahwa akhirnya sebagian besar dari manusia akan masuk neraka, apakah allah sadis?

Mohon untuk dijawab, terimakasih..

=========================================
Dahulu waktu saya kecil banyak alat permainan, gamebot, yang selalu mengeluarkan perkataan, "bego lo, tolol lo dsb" setiap kali kita kalah, atau salah langkah..... Menurutmu kenapa manusia ada yang menciptakan permainan/game yang memaki-maki dirinya sendiri?.....

Jawabannya adalah, entah bagaimana, kadang kita "suka" membuat sesuatu yang melawan diri kita sendiri, atau ngata-ngatain kita sendiri, dan kita tidak pernah tersinggung karena hal itu, malah kita terhibur dan mau ketawa sendiri..... ada sensasi lucu, tatkala kita kalah main gamebot, lalu keluar suara, "dasar bego lu" dari gamebotnya.....

Tahu tidak, di dunia ini banyak makhluk ataupun manusia yang memaki-maki Allah, penciptanya sendiri, dan mereka masih hidup hidup saja, sehat-sehat saja, padahal Allah kuasa memusnahkan mereka begitu mereka berani memakiNYA..... Tapi kenyataannya adalah, selalu saja ada manusia yang diciptakan Allah untuk melawanNYA, mendurhakaiNYA, bahkan memaki-makiNYA.....

Inilah sifat aneh dari Tuhan, karena DIA memang "tidak" bisa dimengerti, complicated alias rumit.....

Lalu tentang pertanyaanmu, mengapa Allah menciptakan manusia kalau sudah tahu manusia akan banyak yang celaka masuk neraka.....

Lah, kalau pertanyaanmu saya balik, kalau sudah tahu bakalan banyak yang celaka, kenapa manusia tidak berbuat yang baik saja biar tidak celaka?.... 

Kata manusia, " kenapa ciptakan manusia, kalau bakalan banyak yang masuk neraka?.... kalau tidak diciptakan kan tidak usah ada yang masuk neraka"
Kata Tuhan, "kenapa tidak berbuat baik saja, agar tidak celaka masuk neraka?..... kalau tidak berbuat buruk kan tidak perlu masuk neraka"

Nah, kalau mencari siapa yang salah, apakah salah yang menciptakan manusia, ataukah salah manusianya yang tidak mau menjadi orang yang baik.....??

Anda tahu api kan?..... ketika anda bermain-main dengan api, lalu anda terbakar, itu apakah salah apinya, ataukah salah anda yang main api?.....

Atau dengan pisau, anda menggunakan pisau lalu kurang konsentrasi, sampai tangan anda tersayat, apakah salah pabrik pisau, ataukah salah anda sendiri?......

Pada dasarnya tidak ada yang salah dengan api ataupun pisau, hanya kita sendirilah yang teledor serta kurang hati-hati..... Demikian pula dengan adanya "neraka", tidak ada yang salah dengan hal itu..... Sebab hidup ini juga mengandung "pilihan-pilihan" walaupun tidak semua bagian dari hidup bisa kita pilih..... kita memang tidak bisa memilih dilahirkan dari rahim siapa, namun kita bisa memilih banyak hal dalam hidup ini, termasuk memilih jalan hidup kita untuk menjadi orang baik ataukah orang buruk.....

Apalagi sekarang jaman canggih, manusia sudah bisa memilih bentuk dagu, bentuk hidung, bentuk mata, dsb pakai operasi plastik.....  Bisa memilih melahirkan tanggal berapa, pakai operasi cesar.... Jadi kita juga "ditakdirkan" untuk memilih.... Jadi hati-hati dengan pilihan anda......
 

 

Minggu, 14 Mei 2017

NA maaf sy mau nanya sama kang fatwa arti surat dan yang tersirat surat al,maidah ayat 51terus menurut kang fatwa ahok salah atau tidak? maaf bukan sy ingin berdebat cuman syeriing ja trima kasih
========================================================

Salah atau tidak itu adalah keputusan hakim yang berlaku, dan hukum negara haruslah kita hormati bersama, setiap warga negara boleh mengajukan banding kalau tidak terima keputusan hakim..... Namun ini adalah ranah hukum negara, hukumnya manusia, yang kita terapkan bersama..... Sedangkan hukum Tuhan, bisa jadi sama dengan hukum manusia, bisa jadi tidak..... 

Artinya, kalau manusia menganggap salah, maka Tuhan bisa saja menganggap salah, bisa juga mengganggap benar..... Kemungkinan ini tidak boleh kita nafikan/tolak......

Banyak saya lihat, orang yang terlalu berlebihan menyikapi, ini karena mereka menafikan sebuah kemungkinan bahwa mungkin saja menurut Tuhan itu tidak salah..... Sedang kemungkinan itu masih saja selalu ada......

Bagaimana menurut FK, apa mr, A, salah apa tidak?....

Saya lihat dari berbagai sisi, maka saya katakan mr. A, salah juga benar..... 

Kesalahannya, yang saya lihat adalah karena tidak memahami karakter lokal bangsa ini, yang mayoritas muslim, maka berkata-kata, yang membawa-bawa masalah agama, itu sangat sensitif dan bisa menghasilkan kekacauan, permusuhan dan pertikaian..... tidak pada tempatnya ataupun kapasitasnya mr. A berkata-kata soal Al-maidah 51......

Benarnya adalah, memang kenyataan banyak terjadi dimana-mana, dalil baik Qur'an maupun Hadist digunakan "oknum2" muslim, untuk aktifitas yang tidak sesuai, bahkan untuk membodohi, menipu, mempengaruhi serta menghasut masyarakat, yang kesemuanya itu adalah tujuan yang tercela, hanya demi kemakmuran diri pribadinya, membinasakan orang2 yang tidak disukainya, mencari pengaruh dsb..... Padahal Qur'an itu diturunkan bukan untuk itu, tetapi untuk memperbaiki keadaan masyarakat agar tidak jahiliyah lagi......


Ketika saudara para reseller teh herbal FK, memberikan teh herbal FK secara cuma-cuma, atau gratis katakanlah kepada si A, kemudian saudara menjual teh herbal FK kepada si B dengan harga berlipat ganda, itu adalah cara yang keliru dalam beramal.....

Dimanakah kelirunya?.....

Begini, ketika saudara memberikan teh herbal FK secara gratisan/cuma-cuma kepada si A, namun sebenarnya saudara memperhitungkannya sebagai sebuah "kerugian", dimana "kerugian" itu kemudian saudara tambal dengan mencekik si B, menjualnya dengan harga berlipat kepada si B......

Hal demikian pada dasarnya menunjukkan saudara masih OGI (ogah rugi), belum siap beramal dengan keikhlasan, masih berfikir bahwasannya amal saudara sebagai kerugian yang harus ditebus dengan mengorbankan orang lainnya.....

Walau itu sah-sah saja, tapi itu adalah sebuah kekeliruan cara beramal.....

Beramal itu memang secara logika akan membuat uang kita berkurang, namun kita tidak memperhitungkannya sebagai kerugian, disebabkan keyakinan kita melampaui logika kita, kita yakini bahwasannya balasan Tuhan jauh lebih baik dan mulia terhadap semua kebaikan yang mungkin pernah kita lakukan.....

Oleh sebab itulah, saudara hendaknya memisahkan antara aktifitas sosial dan pengaruh bisnis. Jika hendak beramal, yah beri saja gratis, lalu lupakan saja, jangan memperhitungkan sebagai kerugian/utang yang kalian bebankan kepada orang lain dengan menjualnya berlipat ganda.....

Kalau saudara belum siap beramal, belum siap belajar mengikhlaskan apa yang saudara berikan, sebaiknya saudara belajar "jangan merugikan orang lain" dahulu, jangan menganiaya orang lain, jangan menganggu orang lain, jangan mengambil hak orang lain, jangan menyakiti orang lain......

Nah kalau sudah siap, baru belajar keikhlasan......



Kamis, 11 Mei 2017

Menyambung status sebelumnya....

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, “Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat” (Hadits Shahih Bukhari ke-33)

Saudara perhatikan, saya telah menganalisa diri saya pribadi, dan mendapati bahwa saya pernah berbohong, pernah juga tidak tepat janji, mungkin pernah juga tidak menjaga amanah (kalau yang ini, saya katakan mungkin, karena saya tidak ingat lagi)......

Itu berarti saya masih memiliki ciri-ciri orang munafik..... ya, saya orang munafik..... jelas itu....

Bagi kalian yang menentangku di status sebelumnya yaitu tentang status wanti-wanti agar jangan gegabah menuduh orang lain sbg orang munafik, saya persilahkan hadir disini.....

Pertanyaan saya kepada kalian, apa kalian tidak pernah bohong seumur hidup kalian?... apa tidak pernah ingkar janji seumur hidup kalian?,..... apa tidak pernah, tidak menunaikan amanah?..... Jangan bohong ya....!!..... Saya yakin, kalian juga orang munafik.....

Kalau kalian sendiri masih munafik, lalu teriak2 tentang kemunafikan orang lain, itu karena kemunafikan kalian sudah dalam derajad "munafik kuadrat".... memprihatinkan.....

Seorang ibu/bapak berkata pada anaknya yang masih kecil, "jangan itu gak enak, pahit, bau"..... anaknya terus merengek minta es krim, sementara orang  tua, tetap saja berkata, "itu bau, pahit, gak enak" supaya tidak perlu keluar uang..... itukan suka bohong namanya..... kalian sebagai orang tua, apa pernah spt itu?..... berarti kalian juga munafik..... heuheuheu.....

Kalau kalian semua mengerti, saya, kamu, kamu dan kamu semua sama-sama munafik, bedanya saya sudah sadar akan kemunafikan saya, lah saudara2 mungkin belum sadar..... 

Tentunya susah berbicara dengan orang yang tidak sadar atau masih mabuk.....