Kamis, 31 Mei 2018

Syukur Yaqub Noor La fikru dzatillah laknina fikru kholaqilllah lianahu Had.
=================
Nah ini bagus sekali, saya senang dapat komenan seperti ini..... jadi bisa dikaji lebih jauh....

kira2 mengatakan, "jangan memikirkan dzat Allah, pikirkan saja makhluk Allah"

Sebelum membahas lebih jauh, saya mau buka dengan 1 pertanyaan dahulu, "sejak kapan Allah ini menjadi dzat??....."

Tolong bantu saya dahulu, kasih saya 1 ayat Qur'an saja, cukup 1 saja, tidak usah banyak-banyak, yang menyebut kata "dzatillah" / dzat Allah.... yang mana mengindikasikan bahwa Allah itu memang dzat....

Walau disini, ceritanya saya yang jadi guru, tapi boleh kan saya juga ikutan nanya sekali-sekali....


Nanti saya akan ulas lebih jauh tentang "jangan memikirkan Allah, tapi pikirkan makhlukNYA...." Juga tentang istilah "dzat" ini....

#jadi_bersambung_saja_yah

#semua_boleh_gabung_ikutan_jawab








Rabu, 30 Mei 2018

Abd Majiid Org kentut kok muka Nya ya di basuh(wudhu')...tak masuk akal kan..
====================
jiahaha...... kalau belum tahu, saya kasih tahu kamu, yang ngajari istilah2 seperti itu dulunya saya, kalau gak percaya cari aja di status2 saya yang lama..... kok kamu tanyain lagi ke saya.....

Saya tambahi, saya ajari kamu, kamu bilang begini, "orang berhubungan intim, kan yang dipakai anunya, kenapa harus mandi mandi dibasahi seluruh tubuhnya, bukan anunya yang dipakai aja??...."

mau lagi?..... heuheuheu. "kenapa yang dipakai dosa anunya, yang dirajam orangnya?"

==

Tapi okelah, saya akan jawab biar kamu yakin itu yang ngajari saya...... Ini kunci jawabannya..... kenapa orang wudhu, batal krn kentut, lalu wudhu lagi dibasuh mukanya dst, bukan lubang pantatnya??....

Ini Jawabannya:

"KARENA ORANG GAK MENCRET SEPERTI KAMU MAS....." (kalau mencret yang dibasuh silite)

#nguyu_ngakak_karo_mabor

Banyak yang mengatakan sama saya kurang lebih begini: "Jangan memikirkan dzat Allah nanti kamu gila, pikirkanlah ciptaanNYA saja" heuheuheu

Kalau kalian sering menyimak, tentu akan sering mendapati perkataan seperti itu.....

Saya akan berbagi pandangan saya, kepada kalian berdasarkan pengalaman pribadi saya....

Beberapa puluh tahun mungkin, saya pikirkan tentang Ketuhanan, saya pikirkan Dzat Allah itu bagaimana, sifatNya, af'alNya, namaNya, kesukaanNYA, pokoknya apa saja tentang Allah saya pikirkan...... Dan kenyataannya, sampai sekarang saya TIDAK EDAN.....

Tetapi, sekali lagi TETAPI, 1 hari saja saya pikirkan ciptaanNYA (manusia-manusia kayak kalian semua) kepala saya jadi PENING, kenapa??..... Karena manusia kebanyakan pada RUWET.....

Jadi saya TIDAK percaya, mikir Allah itu bikin edan, yang bikin edan itu justru mikir MAKHLUK ciptaan.....

Kalau tidak percaya perkataan saya, kalian boleh survey ke Rumah Sakit Jiwa, dan tanya mengapa mereka-mereka jadi GILA.....

- Ada yang ditinggal pacar kawin sama orang, terus stress jadi gila (mikirin makhluk)
- Ada yang ditinggal suami/istri kabur sama orang, terus stress jadi gila (mikirin makhluk)
- Ada yang usahanya bangkrut, trus stress akhirnya gila (mikirin makhluk)
- Ada yang nyaleg, habis duitnya, gak jadi, stress lalu jadi gila (mikirin makhluk)

Cari saja, tidak ada yang gila karena mikirin Dzat Allah, yang ada gila karena mikirin makhluk ciptaan.

Kalaupun ada yang gila karena mikirin Dzat Allah, itu paling karena sering melamun, terus kepalanya terbentur, jadi syaraf otaknya rusak, atau karena lengah di jalan, di cokot kirik, anjing gila itu, terus ikutan kirike, ikut edan.... Itu akibat sering ngalamun aja....

Kalau gak percaya, sono mampir RSJ.




Selasa, 29 Mei 2018

Adliansyah Tak sadar saya..ternyata..saya dapat "jatah" juga. (sambil nulis sambil liat langit).
==========================
Iya...... Selama ini kalian semua sudah mendapatkan jatah, mendapatkan lailatul qodar, tetapi mata hatimu dibutakan akan ketidak sadaranmu sendiri, lalu terhalangilah hatimu semua dari rasa syukur.....

Itu disebabkan kalian semua terlalu "fokus" kepada apa yang diterima orang lain, sampai-sampai lupa engkau punya jatahmu sendiri-sendiri.....

"O..... si A  nun di jauh sana dapat lailatul qadar, turun malaikat kepadanya, oh si B nun jauh sana dapat lailatul qodar malaikat turun mendatanginya...... dst" 

Berpuluh-puluh tahun hidupmu hanya engkau habiskan mengamati "jatah" orang lain tsb, sampai lupa dirimu bahwa engkau juga dapat jatahmu sendiri, lalu tiada setetespun rasa syukur hadir dihatimu, karena kamu selalu mengira, "TIDAK DAPAT JATAH"....

oh...... malangnya nasibmu..... terlalu melihat jauh sampai lupa melihat dirimu sendiri......




Senin, 28 Mei 2018

Rick R Maher dapat data dari mana 6 %? survei sendiri ke setiap penduduk saudi mas??? haahahahaha

Abu Haifa 6 % itu coba data darimana ?? hoax bgt..

Emir Abizar Jika tdk mampu memberi data bhw ada 6 % masyarakat arab ateis itu hoax

================================
Ok saya jawab.....

Sumbernya dari berbagai berita, banyak sekali berita internasional yang bisa saudara sekalian cari sendiri, lalu bandingkan sendiri......

Mau saya kasih cuplikan buat contohnya?:


"In 2012, a poll by WIN-Gallup International (Global Index of Religiosity and Atheism) found that almost a quarter of people interviewed in Saudi Arabia described themselves as ″not religious″ and of those 5 to 9% declared themselves to be convinced atheists. Extrapolating that figure on a national scale suggests there are about 1.4 million atheists living in Saudi Arabia. This of course excludes all work migrants from different parts of the world, who might already be non-believers."

saya artikan sekalian

"Pada tahun 2012, sebuah polling dari WIN-Gallup International (Global Index of Religiosity and Atheism) menemukan bahwa hampir 1/4 orang yang diinterview di arab saudi menggambarkan diri mereka sebagai "tidak religius" dan sekitar 5-9% nya menyatakan diri mereka atheis. Kalau diperhitungkan secara skala nasional diperkirakan sekitar 1,4 jt atheis hidup di arab saudi. Perhitungan ini tidak termasuk pada pekerja migran dari berbagai negara, yang mungkin juga ada yang atheis.

Jadi kalau kalian mau data surveynya, silahkan hubungi WIN-Gallup International (Global Index of Religiosity and Atheism) ini. silahkan tanya bagaimana cara pengambilan sampel, level pendidikan sampel, strata ekonomi sampel, dsb.....

Kalau kalian minta saya survey sendiri satu2 penduduk saudi yah, itu jelas ngaco kalian, gak mungkin lah, karena saya bukan orang saudi, dan bukan tukang sensus saudi. 

Jadi saya bukan penyebar hoaks, kalian saja yang kurang wawasan.....

kalau mau download ringkasan hasil survey dari WIN-gallup dibawah ini:

https://sidmennt.is/wp-content/uploads/Gallup-International-um-tr%C3%BA-og-tr%C3%BAleysi-2012.pdf









Kelola

Di arab saudi dewasa ini, banyak penduduknya yang mulai atheis, mungkin ada sekitar 6% dari jumlah penduduk, menurut berita seperti itu, walaupun banyak diantaranya yang diam-diam, karena takut.

Ternyata penyebab meningkatnya jumlah orang yang atheis di arab saudi disebabkan faktor ini:

"Banyaknya fatwa-fatwa agama yang banyak dinilai tidak rasional, tidak masuk akal dan terkesan mengada-ada".

Ini karena kehidupan masyarakat arab saudi, yang di kuasai faham wahabi, yang seperti kita ketahui cendrung keras, kolot, banyak melahirkan fatwa/keputusan keagamaan yang sedikit-sedikit haram, ini haram itu haram, ini bidah itu bid'ah, ini sesat itu sesat, apa-apa serba "kafir"..... Akhirnya muncullah banyak fatwa keagamaan yang makin hari makin banyak yang tidak rasional.

Contoh fatwa keagamaan yang dianggap konyol kemudian menimbulkan resistensi di masyarakat, akhirnya mereka menentang agama dan jadi atheis:

-wanita dilarang nyetir, dianggap haram
-tidak boleh ada bioskop dianggap haram (sekarang baru ada) dsb
===========
Saya memberi contoh di atas sebagai bahan pemikiran, bahwa harus kita sadari, agama ataupun fatwa-fatwa keagamaan itu juga harus "rasional"/masuk akal, sebab jika tidak, akan banyak orang yang tidak percaya agama, lama-lama malah jadi atheis, seperti kasus yang ada di arab saudi sana.

Coba, marilah sedikit berfikir, ini sebagai contoh saja, andaikata orang2 sakit, lalu di fatwakan kepada orang2 itu untuk minum kencing unta buat obatnya, lama-lama orang bisa tidak percaya sama agama, sebab mereka anggap ini "tidak rasional". 

#ngajakmikir 







Minggu, 27 Mei 2018

Yazid Fathulloh Nyimak abah...alhamdulillah
Maaf mo tnya abah hakikat dari lailalatul qodar itu apa n bgaimana kita cara menyambutnya biar tambah semangat dekat kpd alloh

====================
digambarkan lailatul qodar penuh dengan keluarbiasaan, lebih baik dari seribu bulan, lalu malaikat pada turun, pokoknya keberkahannya luarbiasa.... sederhananya begitu.

Tapi kalau kalian lihat ke langit di atas sana, dari awal puasa, sampai selesai puasa tentu saja, tidak ada satupun malaikat kelihatan turun. Kalau kurang jelas, coba di CCTV, ora ono opo opo. heuheuheu

Itu artinya, bahwa ayat tentang lailatul qodar itu bersifat maknawi bukan harfiah, jadi yang turun adalah malaikat pada langit ruhaniah, bukan langit dunia. Turunnya malaikat pada langit ruhaniah itu akan menimbulkan mata rantai "efek" atau aksiden, yang menjadi suatu hal yang nyata di alam luar/nasut ini. Diantara wujud2 nyata yang tampil dari turunnya malaikat pada lailatul qodar, adalah orang2 pada berubah, lebih kalem, lebih sabaran, lebih dermawan, dibandingkan pada malam2 biasa.

Dan semua orang akan "kecipratan lailatul qodar" ini, dalam wujud cipratan yang beda-beda tentu sesuai yang diusahakan masing-masing.

Beberapa hari yang lalu saya lihat TV, disitu diwawancarai orang yang lagi berjualan, ada penjual tempe, ditanya dapat uang berapa?..... 2,5jt, hanya jualan beberapa jam. lalu penjual lemang, dapat 4,5 jt hanya beberapa jam jualan. wah banyak sekali, mereka dapat "lailatul qodar", jadi dagangannya laris manis, dapat uang yang banyak berlimpah, melampaui hari2 biasa. 

Qodar itu artinya "jatah" atau takaran, jadi lailatul qodar, itu semacam malam bagi2 jatah, tapi bukan jatah biasa, ini jatah yang melimpah ruah, katakanlah dapat "jackpot".

Selain para pedagang di atas, fakir miskin juga dapat lailatul qodar/ malam jatah, dapat beras sama angpao. heuheuheu. 

Para pekerja pabrik juga dapat lailatul qodar lho..... setelah menunggu, akhirnya di sepuluh malam terakhir, eh lailatul qodar menghampiri mereka, turun berupa THR..... heuheuheu.

Orang yang banyak beribadah, tarwih, tadarrus, juga dapat lailatul qodar, dapat berton ton pahala yang banyak sekali, yang bisa dikonversi jadi nikmat di akherat kelak.... Masih ditambah nanti diakhir2 sepuluh malam terakhir, dapat tambahan angpao, baju baru, celana baru, sarung baru, heuheuheu.

Dapat semua kan, lailatul qodar??..... Allah lagi bagi2 jatah.... 

Kalian yang nongkrong disini juga dapat jatah lailatul qodar, terutama yang jones jones tuna asmara, dapat kenalan baru. ya kan? heuheuheu.

Inilah "malam jatah", lailatul qodar, kebagian semua, luar biasa..... tentu saja, sesuai dengan yang kamu usahakan masing-masing.....

Kalau kalian kerjanya tidur aja, gak ngapa-ngapain, yah gak dapat jatah banyak, paling mentok dapat jatah mimpi basah tok..... jiahaha.

"Semua dapat jatah, dapat lailatul qodar, tapi tentu saja, jatah disesuaikan dengan usaha dan perbuatan masing-masing"

pedagang, jatahnya duit melimpah sekarang lagi "mremo"....
pekerja, jatahnya THR
pegawai negeri, mungkin gaji ke 13 jatahnya
fakir miskin, jatahnya berkarung karung beras, angpao dsb
gembel2 pinggir jalan dapat nasi bungkus sama tajil, juga angpao...
Orang yang rajin tarwih, tadarrus, jatahnya pahala yang banyak....

Pokoknya, kalau ada yang gak dapat jatah, lapor kesini.... heuheuheu







  

Sabtu, 26 Mei 2018

Raden Panji Cakra Bimantara Kolom tanya jawab melalui komentar atau ada kolom khusus ya kyai?, Mohon pencerahannya
===================
tinggal tulis saja di kolom komentar..... bisa pertanyaan, komenan, sanggahan, atau apa saja yah terserah.... mungkin saya jawab, mungkin juga tidak saya jawab.... 


==================
Agus Sebatang Pinang Mohon maaf Abah ku.. sya kepengen Abah cerita tentang Abah di perjalanan,saat ketemu Rasulullah

=====
Lho saya ini siapa kok mau ketemu rasulullah SAW??, saya belum pantes ketemu..... heuheuheu.

Kalian mungkin yang sudah merasa pantas, sana ketemu.... heuheu

Ada hal-hal yang tidak perlu diceritakan, karena bisa menimbulkan fitnah. Jadi kalau kalian bertanya, apakah saya bisa ketemu rasulullah SAW, ataukah tidak??.... Maka saya katakan, "saya tidak bisa menemui rasulullah SAW, tapi mungkin saja rasulullah SAW bisa menemui saya jika beliau berkehendak demikian".







Tri Utomo Maw numpang bertanya Abah....
Klo shulton Aulia itu tingkatan / derajatnya apa....?

========================
Oh itu beda pembahasan, kata sulthon disitu berarti raja, penguasa, atau yang paling ngetop tingkatannya diantara para wali Allah....

pangkat2 seperti sulthonul awliya, wali qutub, al ghaust itu semua cuman "buatan orang-orang saja", sebagai bentuk pengakuan keilmuan seseorang yang dianggap tinggi melampaui orang lainnya.

Ketika seorang wali memiliki banyak pengikut, penggemar ataupun follower, nanti dia akan menang "voting", karena punya banyak suara pendukung. Jadi ketika orang2 ditanya siapa sulthon para wali??.... Disitulah proses voting/suara terbanyak secara alami terjadi. Tentu saja yang bakalan diangkat atau dianggap sulthon awliya atau rajanya para wali adalah yang paling banyak pengikutnya, dia akan memenangkan voting di masyarakat.


Seperti itulah hukum masyarakat, hukum dunia ini, yang penting banyak suara pendukung. heuheuheu.

Percaya gak kalian, orang seperti saya saja bisa diangkat jadi sulthonul awliya, kalau pendukungnya misal sudah sangat banyak, sampai ratusan juta misalnya didunia ini. Saya bisa menang voting di masyarakat.

Tapi itu semua toh sesungguhnya hal yang tidak berguna sama sekali dalam pandangan saya. Karena kita hidup di dunia ini, bagi saya, asalkan saya bisa berkarya yang berguna, memberi manfaat bagi banyak orang, itu sudah lebih dari cukup, sudah cukup membuat saya bahagia ada di dunia ini. 







Jumat, 25 Mei 2018

Maftuhah Insani Mbah... Mau tanya.... Hub.. Dg ghain.... Apakah benar ada ulama mengatakan d alam tajassut dan alam lahut... Ada sebagian dr kita yg masih hidup... Tp ruh atau batiniah nya sudah bisa mencapai derajat sampai bisa masuk ke alam lahut dan alam malakut..... Dab kalau mmg benar adanya... Terus manusia spt apa yg bisa masuk ke tingkatan tsb..... Mhon penjelasan.... Mtr swun..
=================
benar

sesungguhnya yang diperlukan untuk menembus penjuru langit adalah sebuah sulthon. 

yaa ma'syarol-jinni wal-insi inistatho'tum an tanfuzuu min aqthooris-samaawaati wal-ardhi fanfuzuu, laa tanfuzuuna illaa bisulthoon
"Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan SULTHON."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 33)

sulthon itu diartikan "suatu bentuk kekuatan"
dan langit yang dimaksud memiliki pengertian yang mencakup langit dunia (angkasa) dan langit ruhani. Wujud "sulthon" dalam menembus langit dunia adalah "ilmu pengetahuan", maka dengan ilmu pengetahuannya manusia menciptakan pesawat ulang alik untuk menembus penjuru langit dunia.

Adapun langit ruhaniah pun bisa ditembus dengan sulthon dalam wujud ruhaniah.

Terus manusia spt apa yg bisa masuk ke tingkatan tsb??....

Manusia yang bisa melakukannya tingkatannya adalah "abdi" atau hamba. Inilah tingkatan yang paling tinggi dari manusia itu. 

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS al-Isra’ [17]: 1).

"asro bi abdihi" atau mengisro'kan hambaNya (memperjalankan hambaNya).... jadi tatkala rasulullah SAW naik ke langit, pangkat dan sebutannya bukanlah rasul, bukan pula nabi, tetapi hamba, hanya hamba Allah..... jadi disebut "asro biabdihi" bukan "asro bi rasulihi".

Jika ingin tahu, bagaimana sulthon itu bisa diperoleh, secara umum saya katakan, kamu jadilah "hamba", namun maksud saya bukan sekedar hamba sebagaimana orang umum fahami. Karena orang umum menyebut kata "hamba" dengan sebutan hambar, lebih mengacu kepada hamba = makhluk ciptaan Tuhan. 

Hamba yang dimaksud adalah yang benar2 hamba, seperti seorang budak, itu bahkan lebih sering bersama tuannya ketimbang istri tuannya sendiri.

Jadi yang disebut hamba itu adalah jika engkau bisa "memanifestasikan" tuanmu dengan benar. Kalau tuanmu penyayang dan penyabar, maka engkau pun mesti seperti itu, seolah orang ketika melihatmu seperti layaknya mereka melihat tuanmu. 









Kamis, 24 Mei 2018

Huruf 'ain

Pada status yang lalu saya sudah menerangkan tentang makna hakekat dari arab, tapi ada satu huruf yaitu huruf 'ain di depan kata arab yang belum saya terangkan, saya bilang kapan2 saya terangkan, sekarang saya mau sambung lagi tentang huruf 'ain ini.

Apa ini ada gunanya??

Ya, tentu saja, setidaknya kalian biar juga mengetahui, kenapa ada istilah "fardhu 'ain", ya kan?.... kok gak fardhu lam, mim nun waw  dsb.... heuheuheu. Pasti banyak yang gak tahu kan?

'Ain itu maknanya sesuatu yang terindera. tahu kan apa itu terindera?..... Artinya bisa dilihat, dipegang, di remes2, diucek2, didengar dsb....

Setelah huruf 'ain, ada huruf ghain /gin. gin ini adalah sifat kebalikan dari 'ain, kalau 'ain itu terindera, gin itu TIDAK terindera, atau katakanlah barang gaib.

Jadi sudah tahu sekarang, apa itu fardhu 'ain?
berarti fardhu yang terindera. heuheu
andaikata disebut fardhu gain, sudah tahu juga kan maknanya? heuheu

Hidup ini yah seperti itu, antara ain dan gain, antara ada dan tiada, antara nyata dan gaib, antara isi dan kosong.....

Antara 'ain dan gain, sejatinya hanya terselisih satu buah titik saja. Titik itu adalah dirimu sendiri, keterbatasanmu sendiri, yang mungkin diantara keterbatasan itu malah engkau ciptakan sendiri. 

Jika keterbatasan itu disibakkan, maka gain akan menjadi 'ain, gaib akan menjadi nyata, yang tidak dimengerti akan dimengerti, yang tidak difahami akan difahami. Disitulah hidup ini menjadi semakin terang dan jelas arahnya.















Selasa, 22 Mei 2018

Hidayat Isya Sapta wkwkw bermain logikaaa tentang allah padahal nabi saja tidak pernah menjelaskan kpd para sahabat sperti di ts eh ada orang belakangan berani menafsirkan istiwa allah...padahal apa susahnyaa terima apa adanya ayat tsb g pake ribet bermain logika krn bagaimana allah y cuma allah yg tau jgn sok tau..allahul musta,an
===============
tidak semua hal dijelaskan nabi SAW, ada hal-hal yang harus kita cari dan fahami sendiri dalam proses hidup kita, itulah sebabnya, banyak diantara ayat Qur'an mengatakan, "apakah kamu tidak berakal?, apakah kamu tidak berfikir?, apakah kamu tidak mentadabburi? dsb"....

Lalu mengapa ada orang2 yang bertanya tentang istiwa'? 

Itu disebabkan hasrat Ketuhanan mereka yang meluap dan mencari tahu, tidak bisa dipuaskan dengan jawaban, "pokoknya kamu harus yakin, kalau gak kamu kafir!!"

Bagaimana bisa orang disuruh meyakini sesuatu yang mereka saja tidak mengerti maksudnya??

Itu adalah cara beragama orang tolol....yang meyakini sesuatu yang tidak mereka fahami.....

Lumrah jika orang kemudian bertanya tentang istiwa'.... Karena dalam AL-Qur'an banyak informasi tentang Allah yang masih membingungkan umat, ada ayat yang menyebut Allah di atas arsy sana, ada lagi Ayat yang menyebut Allah ada dimana-mana, sehingga kemanapun menghadap disana wajah Allah berada, ada lagi ayat menyatakan Allah lebih dekat dari urat leher sendiri.....

Maka hal demikian membingungkan orang, Allah itu ada dimana?, disebabkan informasi yang beda-beda, dan sampai sekarang saja masih banyak yang kebingungan diluar sana....

Bagi saya, orang yang mau bertanya tentang Allah itu ada dimana, berarti orang tersebut memiliki hasrat Ketuhanan yang tinggi, oleh sebab itulah dia mencari tahu, karena dia tidak mau beragama dengan cara yang tolol dan menyembah angan-angan.



Senin, 21 Mei 2018

ابو طوبي Dari kitab apa ini mbah?......
======================

Saya sering mendapat pertanyaan seperti ini...... rujukannya darimana?..... kitabnya apa? dsb.

Baiklah, bagi saudara-saudara yang mungkin memiliki pertanyaan seperti itu, akan saya jelaskan bagaimana saya mengkaji ilmu dan bagaimana saya menjawab berbagai pertanyaan selama beberapa tahun ini.... 

Saya tidaklah belajar seperti kebanyakan dari saudara sekalian belajar, dimana saudara mungkin mengkaji berbagai kitab kitab yang banyak sekali..... 

Cara saya belajar lebih banyak kepada kontemplasi, tafakur, memencilkan diri, ditempat-tempat sunyi senyap, sendiri, maka saya mengkosongkan batin saya dari apapun, saya dalam keadaan bodoh, tidak berilmu dan tidak mengerti. Melalui proses batiniah yang panjang itulah setitik demi setitik Allah menganugrahkan pancaran cahaya kelembutaNYA yang membuat saya bisa memahami banyak sekali perkara dalam agama, dimana banyak sekali bagian bagian yang belum pernah ada dan tertulis di kitab manapun.

Ketika engkau bertanya dari kitab mana, dari kitab apa, saya membahasnya, mungkin saya akan mengecewakanmu. 

Bagaimana saya hendak menjawabnya atau menerangkannya kepadamu, sedang saya tidak mengerti kitab kitab yang ditulis orang-orang itu. 

Jelasnya adalah saya banyak bertapa, dan memahami dengan sendirinya berbagai hal dan persoalan itu. Jadi proses ini adalah proses ilham, bukan proses belajar buku, bukan melahirkan tafsir, tetapi melahirkan takwil. 


Ntah Ye Assalaamualaikum,,,blh kah saya brtnya abah...
Apa yg dmksud firman allah الرحمن على العرش استوى...؟ pdhl d lain ayat allah brfirman والله بكل شيء محيط؟ tolong jlskn apa yg dmksud allah brsmyam d arsy yg tinggi,sdngkn d ayat lain allah lugas brfirman,allah meliputi sgla ssuatu

=====================
Waalaikumsalam

saya garis bawahi saja pertanyaannya, yaitu tentang istiwa' (Allah bertahta diatas arsy') dan Allah meliputi segala sesuatu/ada dimana saja. 

Mungkin yang bikin kamu bingung adalah mana yang benar??.... apakah Allah ada diatas arsy diatas langit tinggi sana, ataukah Allah ada dimana saja. kira-kira begitu kan?

Saya akan terangkan kembali makna istiwa', tentang apa itu bertahta di atas arsy?

Jika saudara lihat suatu bangunan, katakanlah masjid, itu bagian paling atas ada kuncupnya, atau kubahnya, nah bagian tertinggi atau teratas itulah arsy nya masjid. Jadi arsy itu adalah bagian puncak atau tertinggi dari segala sesuatu. Kalau ada bebatuan, maka permata/intan itulah arsynya. Kalau pada dirimu, kepalamu itulah arsynya....

Maksud dari istiwa' atau Allah bertahta di atas arsy itu maknanya bahwasannya Allah ta'ala itu memuncaki segala puncak. Jika ada yang penyayang penyayang, maka Allah yang paling penyayang. Jika ada yang kuat kuat, maka Allah yang paling kuat. Demikianlah maksud istiwa' atau bertahta diatas arsy itu.

Yang kedua tentang Allah meliputi segala sesuatu atau Allah ada dimana saja.

Ini harus mengerti hukum ruang dan waktu, agar bisa memahaminya lebih jauh. Tetapi akan saya ulas secara sederhana saja. Bahwasanya segenap ruang dan waktu itu tenggelam di dalam Allah sendiri, tiada pernah keluar dari diri Tuhan, sebab itulah bisa dikatakan bahwa Allah itu ada dimana saja kamu berada. 

Allah itu selalu "ini", selalu "disini"..... Akan tetapi "ini" itu yang mana??.... "Disini" itu ada dimana?.... tidak pernah bisa disimpulkan. 

Saya tidak menjelaskan hukum ruang dan waktu secara lebih jauh disini, karena akan memerlukan pembahasan yang panjang dan mungkin terlalu rumit untuk saudara fahami.



Sabtu, 19 Mei 2018

Saya dengar berita pada menolak pemakaman teroris bom kemarin.....

Saudara anti teroris, saya juga sama anti teroris, tapi yah gak segitunya juga kali.....
Itu sudah jadi mayat, yah dikuburkan yang baik..... Menguburkan mayat teroris, bukan berarti mendukung teroris, itu suatu hal yang berbeda....

Justru menguburkan mayat teroris dengan layak, itulah yang menunjukkan kita berbeda dengan teroris, artinya kita orang yang berprikemanusiaan dan beradab tinggi.


Jumat, 18 Mei 2018

Saya akan melanjutkan kembali status sebelumnya, tentang yang awalnya ini "Kalau kalian lihat diantara umat islam,....... dst"

Saya ambil 2 buah komenan yang saya nilai menjurus dalam pengertian bisa menangkap apa yang disampaikan dengan baik, dibawah ini:

Khaeruddin Ibn Khasbulloh Itulah sebabnya baca Alqur'an sunah Taawudz. takut setan nongkrong dihati ketika kita baca Al Qur'an

Paku Alam Wijaya Subhanallah... pertanyaan yg selama ini terjawab ,mengapa kita hrs berwudhu dan hrs slalu dlm keadaan suci sblm membaca Al Qur'an _/\_

Pertama saya akan bahas adab berwudhu sebelum baca Qur'an, sejatinya itu jelas suatu "isyarat" bahwa perlu sebuah "kesucian" sebelum mengkaji Qur'an lebih jauh lagi. Kesucian ini bukan cuman badan jasmani, sebab kesucian batin lebih diutamakan. Ini akan senada dengan ulasan pada status sebelumnya.

Yang kedua tentang baca taawudz, atau berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk untuk mengawali baca Al-Qur'an, ini adalah perintah:

"Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk." QS. An-Nahl:98

Nah, sekarang saya akan ajak kalian untuk sedikit berfikir. 

Kalau saya lewat tempat angker yang banyak hantunya, katakanlah demikian, lalu saya berlindung kepada Allah dari gangguan/godaan setan terkutuk, tentu saja itu lumrah, karena tempat angker banyak setannya. iya kan?

Tapi ini, mau membaca AL-Qur'an kok malah disuruh berlindung dari godaan setan??.... Kan tidak mungkin Qur'an ada setannya. Aneh kan??...... Untuk apa saya harus berlindung dari godaan setan segala kalau AL-Qur'an itu dahsyat dan bisa mengusir setan?. Harusnya saya tinggal baca dan setan kabur, tidak perlu saya berlindung kepada Allah dari godaan setan terlebih dahulu. 

Sampai disini kalau kalian bisa merenungi, tentu bisa mengambil pelajaran. 

Pertanyaannya, setannya ada dimana??.....

Jawabannya jelas, setannya ada di dalam hati kita sendiri. 

Hal demikian, walaupun kita bolak balik baca Qur'an, mengkaji Qur'an, setan2 yang ada didalam hati itu bisa membelokkan pemikiran dan pemahaman. 

Lalu yang terjadi adalah, bukannya dapat petunjuk, malah dapat kerugian.

Itulah sebabnya di status sebelumnya, saya menekankan pentingnya untuk membuang segala tendensi, kepentingan, kebencian sana sini, dsb sebelum mengkaji Al-Qur'an..... Karena itu semua adalah setan2 yang ada dalam hatimu semua..... Yang oleh karena hal itulah saya terangkan bahwa orang mengkaji AL-Qur'an pun belum tentu dapat petunjuk, ada juga yang malah dapat kerugian....

Saya rasa tambahan ini cukup untuk menambahi status sebelumnya..... 







Rabu, 16 Mei 2018

Kalau kalian lihat diantara umat islam

Kalau kalian lihat diantara umat islam, sama-sama islam, sama-sama belajar Qur'an dan Hadist, tetapi output/hasilnya bisa beda-beda. Ada yang jadi semakin baik, lembut, santun dan berakhlak mulia, namun ada juga yang malah jadi sadis suka main bunuh, seperti para teroris.

Itu semua menunjukkan bahwa walaupun mempelajari sesuatu yang sama, ternyata hasilnya bisa beda-beda. 

Pertanyaannya adalah mengapa bisa seperti itu??

Al-Qur'an pada dasarnya bisa menjadi 2 sisi, disatu sisi bisa menambah kebaikan dan keimanan seseorang, disisi lain malah bisa membuat orang makin jauh dari Tuhannya. Kok bisa begitu??

saya akan beri penjelasan, simak dulu dibawah ini:

"................Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka..............."  Al-Ma'idah ayat 64

".........Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. QS Al-Isra; 82

Sebenarnyalah Al-Qur'an itu wahyu yang mulia, namun karena dalam mempelajarinya umat islam ada yang TIDAK mendahulukan kesucian hati, maka efeknya malah menjadi sebuah kerugian bagi mereka. 

Contoh sederhananya begini:

Seseorang hatinya dipenuhi kebencian sana sini, penuh permusuhan sana sini, lalu dia belajar mengkaji Al-Qur'an, maka yang terjadi adalah "FOKUS" pikirannya hanya akan mencari dalil-dalil guna "MELEGALISASI" kebenciannya sendiri, atau hanya mempelajari Qur'an guna menopang hawa nafsunya sendiri. 

Maka penting, bahkan sangat penting, sebelum mengkaji Qur'an lebih jauh, saudara buang segala tendensi, kebencian, permusuhan dalam hatimu kepada siapapun, lalu engkau dalam keadaan murni dan jernih, baru mulailah mengkaji. Ini agar yang masuk kedalam hatimu adalah benar-benar cahaya Tuhan, tidak termasuk dari yang gambarkan oleh ayat2 di atas itu. 

Sebab kalau hatimu kotor, lalu mengkaji Al-Qur'an, hasilnya seperti disebut di ayat di atas, bisa jadi kamu makin durhaka, makin kafir dan makin merugi.



Selasa, 15 Mei 2018

Saya akan sedikit bahas kembali status sebelumnya yang berjudul "hakekat arab", silahkan dilihat ke status bawah. 

Ketika saya menerangkan sedikit tentang hakekat arab, lalu kalian mungkin mengatakan saya otak atik kata. 

Sebenarnya setiap nama-nama daerah/negara ataupun region itu memang ada makna tersembunyi yang kalian mungkin belum pahami. Dan tentang hal inipun sebenarnya juga ada tersirat dalam Qur'an. 

Coba simak ayat ini:

“Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Ali Imran: 96)


Apa kamu tahu maknanya "mekkah"?. mekkah itu berasal dari kata "bakkah", bakkah itu berasal dari kata "berkah", maksudnya yaitu berkah yang bersangatan banyaknya, makanya huruf "k"nya dobel jadi bakkah bukan bakah. Maka mekkah itu artinya tempat yang diberkahi dengan luar biasa.

Nah, saya hanya menunjukkan kepadamu sekalian, bahwa "nama daerah" itu ada maknawiah/hakekatnya yang tersembunyi. Qur'an pun menyiratkan demikian. Demikian juga dengan nama "arab", seperti yang saya ulas distatus sebelumnya.

Nah kamu yang protes, kok arab jadi dari kata rob??..... coba kamu tulis aja pakai huruf arab. Kata arab, lalu kamu buang saja huruf ain nya, kan jadi rob. 

Terus kamu bilang Rob itu bukan Robb??.... jiahaha. pakai "b" doble/tasjid itu maknanya penuh penekanan, karena rob itu artinya "pengatur", maka robb itu artinya sifat pengaturnya demikian besar/dominan.

Terus apa maksud huruf ain didepan rob, yang membentuk kata arab itu??....

Saya jelaskan kapan2 saja, heuheuheu. Atau mungkin kamu cari sendiri saja. 






Ada yang sedikit aneh dengan status sebelumnya ini, tentang zakat..... Itu padahal saya tulis pakai huruf kecil semua, tapi ketika saya save, berubah sendiri jadi huruf besar/kapital.

Jadi sama sekali bukan maksud saya menulis pakai huruf kapital..... Itu error sendiri.... Setelah saya berenin beberapa kali saya save ulang, tetap saja berubah jadi huruf besar/kapital. heuheuheu.

Yah, akhirnya saya biarkan saja..... mungkin memang harus pakai huruf besar itu ditulis....






Senin, 14 Mei 2018

Amir Chank Lama_lama Fatwa Kehidupan ilmu'y makin mengada_ada

Amir Chank Lama_lama Fatwa Kehidupan ilmu'y makin mengada_ada,,makin ngelantur,,kasihan para pembaca yg cuma bisa nulis "Hadir...Nyimak abah...Bla bla bla...",,tnpa mau mengaji lebih dalam.

Amir Chank Pernahkah Rasulullah SAW ataupun Para Ulama trdahulu mengatakan adanya Zakat hati,zakat ilmu pengetahuan,zakat tenaga,dsb...???Zakat => Menyucikan/membersihkan diri dgn cara memberikan sesuatu yg kita miliki brdasarkan ukuran tertentu.Jadi...>Berbagi ilmu,berbagi tenaga,berbagi pikiran,dsb itu semua berbeda dengan zakat...krna tdk ada ukuran trtentu brapa yg harus diberikan.Itu alasan mengapa saya katakan FATWA KEHIDUPAN ilmunya makin mengada_ada...Cukuplah Rasulullah SAW.sbagai suri tauladan yg sempurna,tdk prlu ada tambahan2 lagi.Matur_suwun.

Mang Atus Kok saya jadi mumet.
Zakat mal itu kan ada nisabnya, kalau zakat tenaga, zakat hati, nisabnya bagaimana, kawan.


Mohon pencerahannya

=======================

iyo saya jawab


“Sesungguhnya beruntunglah orang yang 

mensucikan jiwa itu.” (Asy-Syams: 9)



Sesungguhnya beruntunglah orang yang 

membersihkan diri (dengan beriman).”(Al-‘Ala: 

14)



Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan 

rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak 

seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-

perbuatan keji dan mungkar itu) selama-

lamanya.” (An-Nur: 21)



Nah, kalian lihat beberapa ayat di atas, lalu lihat yang saya garis merahi


Disitu ada kata "zakka", kamu pikir zakka itu apa??.... zakka itu yah zakat, berzakat, bayar zakat, menunaikan zakat, menjalankan zakat dst.....


Kata zakka di ayat2 diatas, ada yang diartikan "mensucikan" jiwa, ada yang diartikan "membersihkan" diri, ada yang diartikan "bersih", menyesuaikan dengan konteks kalimatnya masing-masing. Tapi kalau kalian faham, itu semua sebenarnya menunjukkan adanya "zakat jiwa", dalam hal ini yang dimaksud "jiwa" adalah keseluruhan tentang diri kita, yaitu hati kita, pikiran kita, tenaga kita, tubuh kita, termasuk juga harta kita.Jadi zakat itu bukan hanya perkara beras (fitrah) dan mal (harta) saja, sebagaimana yang sdh saya ulas sebelumnya.


Lah kalau tuntutanmu "HARUS" ditulis, zakat pikiran, misalnya.... maka saya katakan tidak ada. 
Seperti "zakat profesi" yang ada akhir akhir ini, dari uang gajian yang dipotong 2,5%. Itu kalau kamu cari secara tertulis, adanya dalil yang menyebut "zakat profesi", sampai bongkok juga gak akan ada. Adanya yah zakat niaga/dagang, pertanian, peternakan, seperti itu. Walau zakat profesi tidak ada secara tertulis, tapi kan diadakan orang, lalu di qiyaskan sebagai zakat niaga. Secara tertulis jelas memang tidak ada, namun secara implisit/tersirat ada. 


Sama dengan zakat jiwa, seperti zakat fikiran, tenaga dsb, secara tertulis tidak ada, namun secara tersirat ada, dan jelas, ayat2 di atas gamblang kelihatan adanya zakat jiwa. 
Kalau kalian katakan tidak ada dituntun Rasulullah SAW, memangnya Qur'an itu dari mana asalnya??..... Itu dari Allah, lalu disampaikan rasulullah. 


Jadi bukan saya mengada-ada, tapi kalian mungkin yang tidak tahu. 


=====

Nah, kalau kalian lalu bertanya takarannya berapa, nisabnya berapa, dsb??..... Ini bukan perkara yang bisa di timbang, sekian kilogram. Sedangkan perkara yang jelas kelihatan mata, seperti zakat fitrah saja, kalau kalian tahu takarannya itu beda2..... 


Mazhab safi'i misalnya takarannya sekitar 2,5 kg beras, tidak boleh diganti uang. mazhab hanafi itu takarannya sekitar 3,5kg beras, boleh diganti pakai uang. Itu barang yang kelihatan mata saja, takarannya bisa beda-beda, apalagi yang non-material. 


Zakatnya hati, fikiran, tenaga dsb itu tidaklah ditakar pakai satuan kilogram, tapi bisa ditakar pakai ketulusan dan cinta kasih. 


Jadi anda tidak perlu bertanya, berapa "joule" tenaga yang harus kamu zakatkan??.... Tidak perlu bertanya, berapa banyak fikiran yang harus kamu zakatkan??....


Cukup lakukan saja, zakatkan tenaga kamu, fikiran kamu, hati kamu, takarannya adalah ketulusan dan cinta kasih kamu dalam berbuat.
======

Nah, demikian jawaban saya..... Tapi kalau menurutmu, bahwa pikiranmu tidak perlu dizakati, yah gak usah kamu zakati, biarkan saja busuk, toh, bukan urusan saya..... heuheuheu