Rabu, 14 Agustus 2019

245

Berati kotornya hati menjadi hijab ataw pembatas ya embah...
Lantas bagimana bila seseorang itu selalu berprasangka Bahwa Alloh Tanpa Batas dan selalu bersama kita apapun kesalahan kita...
=====================

Kamu pun boleh berprasangka bahwa firaun itu orang yang sangat mulia. Tetapi apakah prasangkamu merubah kenyataan bahwa firaun itu orang celaka??

Sama sekali tidak bukan??

Karena yang menjadi tolok ukur adalah NyataNya, bukan katanya, bukan prasangka, bukan pula kira-kira.

Demikian pula manusia boleh berprasangka bahwa dirinya sangat dekat dengan Tuhan. Bahkan berprasangka dengan mengatakan menyatu sama Tuhan. Tetapi nilainya kan cuman prasangka, semu. Yang menjadi tolok ukur adalah nyatanya... Ya gak?

Nyatanya pada suka berantem, musuhan
Nyatanya suka tipu sana tipu sini
Nyatanya suka gosip sana gosip sini, gibah sana sini.
Nyatanya suka colong sana colong sini.
Dst.....

Semua kenyataan2 itu bukti bahwa jauh dari Tuhan... Tidak ada Allah dalam hatinya.... Paling2 cuman nyebat nyebut nama Allah doank, tapi nyatanya jauh dari yang punya nama.  Ya kan??....

Soal terhijab atau tidak dengan Allah, itu cuman soal persepsi, ora penting aslinya, yang penting bagaimana NYATANYA....

2 komentar: