Senin, 10 Juni 2019

225.....Daya ma'rifat
==========
Sambungan....

Yang menjadi pertanyaan utama, adalah bagaimana cara meningkatkan daya ma'rifah. Karena ma'rifatullah itu mengenal Allah, semakin tinggi atau tajam daya ma'rifatnya, maka semakin dalam ma'rifatullahnya seseorang.....

Ma'rifatullah ini, adalah samudra tak bertepi, ada yang ma'rifatnya seluas ember, aquarium, seluas kolam, seluas danau, dan seluas lautan. Beda-beda, diantara manusia.

Untuk mempertajam daya ma'rifat maka mestilah mengolah 3 komponen ma'rifat, sebagaimana telah diuraikan sebelumnya....

1. Daya fikir.... Untuk mempertajam daya fikir, para salik mesti belajar banyak melakukan tafakur. Betapa banyak juga ayat-ayat Qur'an mengatakan pentingnya tafakur.
-apakah kamu tidak berfikir?
-apa kamu tidak berakal?
-apa kamu tidak mentadabburi?
-apa kamu tidak menelaah? Dst....

Semakin diasah akan semakin tajam daya fikir seseorang ,itulah sebabnya Allah suka kasih kalian masalah, agar kalian bisa dilatih mikir.

Apa yang harus ditafakuri??

Apa saja, segala sesuatu hal, agar bisa mengambil pelajaran dan hikmah bagi kebaikan hidup kalian.

Ketika akal fikiran terus menerus dilatih secara konstan dalam tafakur, ia akan menajam dan meningkat, sehingga pada suatu titik tertentu akan mencapai atau bersentuhan dengan akal universal/akal suci, yang disebut jibril.

Tatkala akal telah bersentuhan dengan jibril/akal suci, maka seseorang akan dilimpahi wahyu Tuhan, sehingga mampu menggapai makna realitas tersembunyi yang hakiki dibalik segala sesuatu hal. Bahkan tanpa melalui proses belajar sebelumnya. Inilah yang disebut dengan limpahan ilmu ladunni.

Sebagaimana firmanNya, dalam hadits qudsi

"...Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan......"

Maksud Allah menjadi pendengaran, penglihatan dsb itu adalah bahwa seseorang akal fikirannya telah terkoneksi dengan jibril dan mendapat limpahan wahyu ladunni, sehingga ilmunya adalah ilmu Allah....

Jibril itu secara makna ta'wilnya berarti dia yang luar biasa khazanahnya (pengetahuannya) yang menjalankan urusan dari Allah yang maha kuat.

========
#bersambung


5 komentar: