Minggu, 16 Juni 2019

228.....#sambungan

Sebelum saya terangkan tentang olah dzawq, saya ingin tambahi sedikit tentang daya fikir dan daya dzikir, sebagaimana diulas sebelumnya.

Daya fikir itu akan melahirkan orang berpengetahuan/berilmu, disebut sebagai orang alim, kalau banyak orangnya sebutannya ulama... Di indonesia, istilah ulama' dipersempit orang hanya melulu bab keagamaan.

Daya dzikir akan melahirkan orang yang bertaqwa, disebut muttaqin...

Kalau daya fikir dan daya dzikirnya bagus, akan alim + taqwa, gabungan keduanya namanya orang sholeh.... Alim + taqwa = sholeh....

Kalau sudah sholeh, sudah memenuhi syarat masuk surga.... Tapi belum sampai tingkatan shiddiqin (orang yang benar)....

Untuk mencapai shiddiqin, harus mulai memasuki olah dzawq (rasa yang dalam)...

Karena shiddiqin itu, haruslah benar,

Keyakinannya benar, perkataannya benar, jalan hidupnya benar, jalan penghidupannya benar, dan semua aspek hidupnya harus benar....

Andaikata seorang shiddiqin berkata, "besok hujan", maka besok harus benar-benar hujan, kalau sampai tidak hujan, berarti gagal sudah jadi shiddiqin, karena perkataannya tidak benar.... Masih belum jadi ahlul dzawq (ahli rasa)....

Untuk, mencapai komponen ma'rifatullah yang ke 3, inilah perlu untuk melakukan olah dzawq, apa dan bagaimana, akan saya terangkan di episode berikutnya....
=======
#Bersambung....







5 komentar: