Jumat, 22 November 2019


#331
Saya akan beri tambahan tentang istilah abdi atau hamba....

Istilah itukan mengikuti "pekerjaannya"... Contohnya begini: orang disebut "penjual" tentunya karena pekerjaannya "menjual", petinju karena kerjanya bertinju....

Demikian pula istilah "hamba/abdi" jelas bahwa kerjanya menghamba/mengabdi.... Bagaimana kalau kerjanya "membangkang"?.... Tentu sebutannya adalah "pembangkang".... Bilamana pembangkang disebut hamba, tentu tidak nyambung dan tidak sesuai, atau terjadi suatu "manipulasi" terhadap istilah abdi/hamba...

Istilah "hamba/abdi" nampaknya telah mengalami manipulasi, dipolitisir manusia.... Ini dikarenakan manusia inginnya dianggap baik, lalu semua orang menyebut dirinya sendiri sebagai "hamba Allah"... Padahal kerjanya belum tentu menghamba kepada Allah, mungkin saja kerjanya malah membangkang....

Karena "manipulasi" istilah ini dikerjakan orang2 secara massal berjamaah dari dahulu kala, kemudian ini dianggap lazim menyebut semua manusia sebagai "hamba Allah".....

Manipulasi yang sudah mendarah daging.... Akan dianggap sebagai kebenaran....

Para pembangkang sejatinya tidak pantas disebut hamba/abdi Allah.... Karena banyak sebutan lain bagi pembangkang.... Sesuai level dan type pembangkangan.... Mulai dari sebutan: kafir, musyrik, munafik, fasik, mungkar, orang celaka, orang merugi dsb....

=========
Nanti kita sambung lagi, kita akan takwilkan apa itu abdi...

2 komentar: