Jumat, 18 Maret 2016

Api dan Air

Api dan Air

Didalam diri kita api adalah unsur yang menimbulkan amarah, kebencian, cemburu, anarki, ambisi dsb.... Walau dalam kadar yang mencukupi api diperlukan dan sangat bermanfaat untuk mendongkrak kemajuan manusia, namun dalam kadar yang berlebihan akan membakar siapa saja....

Didalam islam kita mengenal wudhu dengan membasuhkan air ke bagian tubuh kita. Tentunya secara makna sederhananya, bersuci ini bisa mudah dimengerti siapa saja, contohnya ketika membasuh tangan, kesadaran kita memahami bahwasannya "ini maksudnya, bahwa saya hendaknya mensucikan perbuatan perbuatan saya"... Tentang hal ini sudah pernah saya ulaskan di status fb dahulu....

Dalam wudhu inilah sebenarnya kita diajak untuk mengerti bagaimana "air melawan/mengimbangi api", kita mengerti bagaimana "keseimbangan" diperlukan untuk menuju kehidupan yang lebih baik, lebih aman damai dan lebih menyejukkan hati......

Bukanlah air itu yang mensucikan kita, karena air wudhu sekedar "simbolik" dari sesuatu yang lebih besar, yaitu untuk mengimbangi dan menstabilkan unsur api didalam hati kita sendiri....

Lalu air apa yang kita perlukan sebagai pembasuh hati kita?

Yaitu air yang tidak bisa surut menguap, air yang membawa kedamaian dan ketenangan hati. Air itu adalah dzikrullah, sebab hanya dengan dzikrullah, hati menjadi tentram.....

Namun mengapa banyak orang yang berdzikir tetapi ia tetap saja tidak mendapatkan ketenangan hati?

Itu disebabkan dia tidak berdzikir dengan benar, selain hanya melakukan "wirid" saja.... wirid itu hanyalah sekedar mengulang ulang menyebut nama Allah..... Adapun dzikrullah adalah sesuatu yang besar.... Sesuatu yang bilamana ditimbang, tentunya akan lebih berat dzikrullah itu ketimbang langit dan bumi dan seisinya digabungkan semua.......

Gagal faham antara dzikir dan wirid itulah yang mengakibatkan orang orang walau berwirid namun ia tidak berdzikir.

Bagaimanakah dzikrullah itu yang semestinya?

Dzikrullah adalah tentang menghidupkan jiwa, menghidupkan hati dengan ruhani qudus, ruhani yang suci. Akan gagal siapa saja yang tidak bisa mengenakan atribut kesucian jiwa, ialah Kasih Sayang terhadap sekalian makhluk Allah.....





 

21 komentar:

  1. Alhamduillah kula ijin mengamalkan abah Bibarokati Al-Fatihah

    BalasHapus