Selasa, 29 Maret 2016

Cibiran

Cibiran

Ketika saya mengiklankan sesuatu atau menjual sesuatu, banyak juga yang mencibir, dan beranggapan guru ruhani kok promosi, jualan, cari duniawi, dsb dsb.....

Marilah saya akan jelaskan.....

Memang didunia ini banyak guru guru ruhani yang tidak bekerja, bahkan hidup dari pemberian orang lain, atau murid muridnya..... Bagi saya pribadi, walaupun seandainya saya bisa seperti itu, saya tetap tidak mau seperti itu..... Karena tangan dibawah selalu lebih rendah dari tangan diatas..... sebagai guru, saya tidak boleh menjadi seperti itu, karena saya lahir didunia ini bukan untuk menjadi peminta, bahkan saya berusaha keras dan berjuang agar bisa menjadi "tangan diatas", yang memberi.....

Saya terus berkarya menurut kemampuan saya, karena ini juga anugrah Tuhan.....

Bagi yang berfikir bahwa bekerja mencari uang sebagai seolah "keburukan" bagi seorang guru ruhani, maka kukatakan padamu, ketika saya memproduksi teh celup herbal FK, mungkin tidak anda perhitungkan bahwa melalui teh ini, hasilnya bukan hanya untuk saya pribadi..... ada banyak orang yang kebagian, meski tidak kelihatan..... yang pertama, petani yg tanam herbal dan keluarganya dapat hasil, lalu pengepul dapat hasil, lalu suplier kantong teh, suplier herbal, suplier kantong packing dan karyawannya, jasa kurir pengiriman, stokis dan reseller, dst..... banyak orang yang mengais rizki dari sini, ada mata rantai yang tidak nampak...... Lalu para penderita/pasien yang pulih sembuh, berapa biaya yang dihematnya, yg mana mereka belum tentu dapat membayar tagihan rumah sakit, ataupun kalau BPJS belum tentu dapat pelayanan yang baik?.... mereka sangat terbantu.....

Jika saudara mengira bahwa ilmu "makrifatullah" hanya sebatas membicarakan Tuhan, maka saya katakan bahwasannya Tuhan tidak perlu dibicarakan juga tidak apa apa bagiNYA. Bahkan mencari rizki, mencari penghidupan bagi keluarga, adalah sebuah keutamaan juga dan bagian dari makrifatullah itu sendiri.....

Makrifatullah itu sangat luas..... tak sekedar membicarakan Tuhan. Dan ilmu itu juga tak kandas di area bincang bincang saja, area teori, namun nyata didunia ini, kita tak perlu banyak berkata, yang penting banyak karya nyata...... manfaat nyata..... toh, pada ujungnya kelak diakherat juga sama saja, Tuhan tidak akan perduli apa yang kita katakan, sebab DIA juga sama melihat bukti. nyata....

Maka didunia inilah kesempatannya, kita berkarya nyata..... apa saja yang kita bisa, manfaat yang meluas sebagai amal jariyah kita kelak......

Saudara, menpelajari makrifatullah itu tidak boleh membuat petani berhenti mencangkul, nelayan berhenti melayar, guru berhenti mengajar, pegawai berhenti bekerja dsb...... Tapi tetaplah kepada pos posmu masing masing, tetap berkarya didunia, dan waspada...... dzikir dan fikir mesti serentak..... ya cari duniawi, ya cari ukhrowi.....

Cari akherat saja, tanpa duit, ya gak bisa, nanti kita mati gak makan, karena kita belum mampu makan rumput yang gratisan...... malahan dewasa ini, saya rasa umat muslim yang memiliki potensi justru sudah wajib kaya harta, karena sdh banyak dijajah, agar jangan pada lemah......

Kenapa harus saya maju diurusan duniawi?, bukan ngurusi urusan dalam saja, jadi guru?.....

Jawaban saya sederhana, karena Allah menganugrahkan kepada saya pengetahuan yang membuat saya bisa mengurusi urusan dalam (ruhani) dan pengetahuan luar yang membuat saya bisa maju diurusan duniawi.....  didunia ini rata2 guru ruhani dianugrahi satu sisi saja.... walau bisa ngurusi urusan dalam, pengetahuannya tentang urusan luar lemah.... saya tidak demikian, karenanya "kewajiban" saya, menjadi lebih kompleks dari mereka....... harus rangkap jabatan.....

19 komentar:

  1. Alhamdu Lillah
    Abah
    Barakallah
    Amiin

    BalasHapus
  2. Alhamdu Lillah
    Abah
    Barakallah
    Amiin

    BalasHapus
  3. Madad ya abah... Hadir nyimak

    BalasHapus
  4. aamin allahumma aamin
    aamin ALIFMIMYAANUN
    aamin ALLOHMUHAMMADNUR
    Salamun Qaulammir Robbir Rohiim yaaaa Abah,,,, Fatwa Kehidupan
    Al IKHLAS x3
    Al FATIHAH

    BalasHapus
  5. Nyimak abah zuhri.. alhamdulillah, terima kasih

    BalasHapus
  6. Sungkem nyimak abah,salam ta'dzim

    BalasHapus
  7. ikut hadir Abah Guru...... Lanjutkan Abah

    BalasHapus