Sabtu, 19 Maret 2016

Kecewa Kepada Tuhan

Kecewa Kepada Tuhan

Saya melihat banyak manusia yang mengalami "kekecewaan" batiniah kepada Tuhan, hanya gara gara hidupnya penuh sesak dengan kesulitan demi kesulitan. Lalu batinnya berontak dan mengatakan "Tuhan tidak adil!".....

Ia mengalami kekecewaan demi kekecewaan, karena mengira hidup senang itu sama dengan disayang Tuhan...... Bahwa kalau keadaan enak, keadaan serba kecukupan, serba leluasa itu sebagai dimuliakan Allah..... Bahwa kalau miskin, serba terjepit, serba penuh cobaan sama dengan dimusuhi atau dikutuki Allah.....

Sungguh tidak demikian, bahkan hidupnya para wali wali Allah saja sebagian besar mengalami banyak sekali masalah dan kendala demi kendala...... Sebelum akhirnya mencapai derajad yang tinggi......

Tidaklah ada yang benar benar gratis dalam hidup ini..... Bahkan semuanya mesti ditebus dan dibayar dengan perjuangan..... Seorang yang mencapai derajad kemuliaan tinggi disisi Allah, itu adalah sebuah anugrah yang "diperjuangkan" mati matian......

Jikalau hidupmu engkau habiskan untuk berleha leha saja, maka tak ada yang engkau dapatkan.... karena seluruh nikmat hidup baik didunia maupun diakherat adalah sama saja, yaitu sama sama hasil dari perbuatan kita sendiri....

Orang yang hari ini engkau saksikan hidup enak penuh kecukupan, maka dahulunya ia bekerja keras, hari hari ini ia sukses dan mendapatkan bayarannya.....

Demikian pula orang yang dimuliakan diakherat nanti, pastilah itu juga bayaran dari perbuatan baiknya selama didunia......

Yang berlaku buruk, kelak menuai keburukan, yang berlaku baik juga akan menuai kebaikan, yang tidak berbuat apa apa, maka juga tak mendapatkan apa apa, selain penyesalan karena menyia-nyiakan umur yang diberi Allah.... Engkau akan menjadi salah satu dari ketiga jenis orang tersebut..... dan engkau juga sudah memiliki gambaran tentang dirimu sendiri, engkau jenis yang mana, pastilah bisa menimbang diri sendiri.....

Lalu mengapa masih saja ada yang "kecewa" kepada Tuhan, sedangkan mereka sudah pada tahu bahwasannya Tuhannya hanya "mengembalikan" hasil perbuatannya sendiri?....

Karena salahnya memandang keadaan tersebut..... memandang bahwa senang=disayang Tuhan, susah=dikutuk Tuhan. Kesadarannya masih jauh tertinggal....  Sifat nrimo/qonaahnya masih jauh dari harapan....

19 komentar: