Rabu, 11 September 2019

263
Saya mau nanya abah, saya ambil dari lirik lagu
"bila sujudku pada-Mu karena ingin surga, tutup untukku surga itu.

Bila sujudku pada-Mu karena takut neraka, bakar aku dengan apinya.

Namun bila sujudku demi kau semata, jangan palingkan wajah-mu aku rindu melihat keindahan-mu"

Liriknya saya ambil dari Lagu Aceh, mohon pandangan abah tentang lirik ini.
==============
Dahulu kala, Tuhan itu banyak sekali memusnahkan berbagai negeri.... Diantaranya kaum nuh, ditenggelamkan. Lalu kaum luth, kaum tsamud, aad dsb....

Dulu, Tuhan main lenyapkan negeri-negeri yang fasik....

Mengapa sekarang, atau sudah ribuan tahun tidak ada satupun negeri-negeri yang dimusnahkanNya?? Apakah orang-orang sekarang lebih baik dibanding orang-orang yang dimusnahkan dahulu....

Ambilah contoh kaum luth, dimusnahkan hanya gara-gara homoseksual... Adapun manusia sekarang jauh kejahatannya lebih banyak, ada yang homo, yang zina, yang selingkuh, yang memperkosa, yang mencuri, yang korupsi, yang begal, yang mabuk, yang judi dsb banyak sekali....

Kalau melihat kejahatan manusia zaman sekarang, semestinya manusia jaman sekarang lebih layak dimusnahkan ketimbang kaum luth sekalipun, sebab manusia sekarang lebih banyak kejahatannya.... Tapi kenyataannya, tidak demikian.

Pertanyaannya adalah, mengapa dulu dimusnahkan negeri orang2 fasik, sekarang kok tidak, bahkan kefasikannya jauh lebih hebat dibanding dahulu....???

Itu disebabkan, setelah negeri-negeri itu dimusnahkan, maka orang-orangpun mulai beribadah menyembah Tuhan lantaran ketakutan. "ayo ibadah, kalau tidak nanti kita dimusnahkan Tuhan, seperti kaum sebelah".....

Kemudian, muncullah penyembahan kepada Tuhan dengan penuh kepalsuan dan kepura-puraan, lantaran takut akan dibinasakan...

Tuhan tidak suka dan muak dengan kepalsuan-kepalsuan itu....

Maka sejak saat itulah, manusia diberi kebebasan, tidak lagi ada pemusnahan satu negeri manapun.... Kebebasan ini, agar manusia datang dan menyembah Tuhannya dengan sebuah ketulusan dan kemurnian, bukan karena ancaman dogmatis.... Inilah yang diinginkan Tuhan ==>Mukhlisina lahuddin (Al-Bayyinah : 5) .. Pengabdian dengan sebuah kemurnian dan ketulusan dalam beragama...

Lirik lagu di atas adalah pengejawantahan dari Al-bayyinah : 5.....

Mukhlisina lahuddin itu semestinya penyembahan murni, bukan karena iming-iming surga dan teror neraka....

Para agamawan yang suka sekali menteror umat dengan neraka serta mengiming-imingi umat dengan surga adalah perusak umat, dengan membangun karakter umat yang penuh kepalsuan dan kemunafikan, kepura-puraan saja dalam ibadahnya.... Umat yang penuh pamrih dan hitung-hitungan sama Allah, padahal Tuhan tidak hitung-hitungan atas segala nikmat yang diberikannya kepada manusia.





2 komentar: