Selasa, 18 Desember 2018

057.... Ali Murtadlo Ngapunten tuan guru...selama ini sy memahami bhw amar makruf hukumnya wajib bagi setiap muslim yg berilmu (ahli ilmu)untuk menyampaikan ilmu yg dimiliki kpd yg blm memiliki ilmu tsb siapun dia dg hikmah/mauidhoh hasanah/jaadilhum billatii hiya ahsan...sbgmn pelaksanaan sabda nabi ليبلغ الشاهد الغاءب
"hendaklah orang yg hadir(dlm majlis ta'lim nabi) menyampaikan (ilmu yg tlh diterima dimajlis tsb) kpd orang yg tdk hadir"


Mnrt kiyai nawawi banten dlm kitab qomi'utthughyan bhw sabda nabi ini berlaku terus menerus bagi yg berilmu untuk disampaikn pd yg blm berilmu...jd sy malah memahami bhw antara menasehati dan amar makruf itu sama2 bisa disebut tabligh(menyampaikan ilmu) sbgmn hadits diatas.


Jd perintah kebaikan (amar makruf )/menasehati/tabligh kpd selain orang2 kepemimpinan kita maupun kpd orang2 yg berada dibawah kepemimpinan kita itu hukumnya sama,kalo dlm hal yg bersifat kewajiban mk hukum amar makruf/menasehati/tabligh itu hukumnya wajib...ngapunten,ini sekedar menyampaikn unek2 hati sy

========================

Beda mas antara "amar makruf" sama "nasehat kebaikan".... bedanya dimana amar vs nasehat??..... Saya jelaskan....

amar ini mengandung unsur:

1. adanya hak kewenangan yang khusus.... contoh: 
- bupati dan DPRD bisa bikin amar namanya "PERDA".... 
- Hakim bisa mengadili dan membuat keputusan namanya "amar putusan hakim".... 
- Pihak sekolah bisa bikin amar, namanya "tata tertib/peraturan sekolah".....

2. Adanya unsur pemaksaan dalam amar.... mulai dari pemaksaan ringan sampai berat, maksudnya pelanggaran terhadap sebuah amar bisa dikenakan sangsi, mulai sangsi ringan sampai berat..... 

Orang yang membuat/mengeluarkan amar bisa disebut amir, bisa disebut umara, bisa disebut ulil amri....dsb.

nah, kalau nasehat:

1. tidak perlu kewenangan khusus, bisa ke siapa saja.
2. tidak ada unsur paksaan, diterima silahkan, gak juga silahkan...

Nah, kenapa disebut amar makruf??.... karena amar ini bermaksud dan bertujuan untuk membangun/membentuk sesuatu yang baik....
==========
Adapun yang sampeyan maksudkan di atas itu termasuk dalam "nasehat2 kebaikan" bukan "amar makruf"....

Ada contoh istilah lain seperti ==> "tausiah"
Inikan orang yang sedang menyampaikan "wasiat", cocoknya untuk orang yang mau mati, atau orang yang usianya sudah lanjut, diasumsikan tidak lama lagi tutup usia, nah cocok jika dia "bertausiah".... Kalau ustadz muda yah gak cocok bertausiah, kecuali kalau dia diserang penyakit kronis, diasumsikan umurnya gak lama lagi, barulah cocok untuk bertausiah.....

Nah, di masyarakat, memang rancu tentang "amar makruf" sama "tausiah" ini.... salah tempat/kurang pas.

Karena orang-orang pada ingin ber-amar makruf tanpa hak kewenangan khusus, akhirnya timbullah masyarakat yang suka menghakimi orang lain.....  







4 komentar: