Minggu, 30 Desember 2018

071.... Mas-Iman maaf tuan,

mungkin untuk seseorang yang masih berstatus lajang, soal kurang makan dll, itu hal yang sepele.


tp untuk ibu rumah tangga
yang tidak hanya memikirkan satu perutnya sendiri, itu sungguh luar biasa.

iya, aku pribadi
mungkin setiap hari selalu disuguhkan pemandangan raut muka yang kusut sebab ini.

dan disaat itulah hatiku bertanya,
"Tuhan adakah engkau disitu?."



Maliho Yusuf Ngapunten....kalimat njenengan benar, (jika hidup masih sendiri tp jika sdh berkeluarga) sepertinya susah diaplikasikan....

========================
Sama aja.... kamu pada kelewat lebay.... lemah jadi laki-laki.....

Saya menikah dalam keadaan menganggur, tanpa kerjaan, tanpa usaha, tanpa penghasilan.... Langsung punya anak 3..... Saya menanggung beban 1 istri dan 3 anak, ditambah beberapa anak di rumah singgah yang ikut saya, ditambah keluarga saya di jepara, ditambah anak2 dipadepokan di jabung jepara..... Totalnya puluhan orang.....

Kamu menikah, cuman nanggung beban 1 orang perempuan, istrimu....

Baru beban SEGITU saja mukamu sudah kusut??..... heuheuheu

Gimana kalau kamu jadi saya??..... mungkin udah jadi bangkai.... heuheuheu

Kalian jangan cengeng dan manja jadi laki-laki....
============

Kamu tahu kenapa laki2 disebut رجل (rajul)??

Saya akan takwil

1. ro ر ==> pemerintah/pengatur
2. jim ج ==> agung
3. lam ل ==> kekuatan

Laki-laki/رجل itu adalah seorang yang diciptakan untuk mengatur (pemimpin), dilengkapi keagungan dan kekuatan.

Jadi kalau tidak mampu mengatur/memimpin, tidak memiliki daya kewibawaan dan kharisma, juga loyo tidak memiliki kekuatan.... itu bukan lelaki.... tapi banci kaleng....


3 komentar: