Rabu, 06 Desember 2017

Tentang mayat ditolak atau tidak boleh dikuburkan di suatu kampung oleh warga,  sebenarnya itu hal yang juga terjadi di beberapa daerah....

Sewaktu saya melakukan kegiatan baksos fk ke 2..... Di tempat itu banyak anak anak yang dibuang,  pengasuh ponpes dan tempat yatim/piatu disitu bercerita bahwa mereka memiliki kuburan sendiri untuk anak anak yang meninggal disana..... Tidak dikubur dikuburan kampung setempat akibat penolakan warga....

Pernah suatu ketika ada orang yang menggelatakkan begitu saja bayi kembar di halaman ponpesnya, bayi itu yang satu hidup dan yang satunya lagi mati.....  Ketika hendak dikubur,  warga menolaknya,  tentu saja ada yg menggerakkan mereka.....  Dengan alasan bayi itu gak jelas atau tanpa identitas karena bayi buangan....

Maka sejak saat itulah ponpes mencari tempat sendiri yang jauh dari kampung situ utk kuburan anak anak mereka yang meninggal......
========
Ketika guru saya meninggal,  mungkin saja dia tidak memiliki identitas karena dia hidup menggelandang....  Lalu orang orang menolak dia di kuburkan disitu.....
=====
Yang berfikir, kenapa kalau mayat orang yang mulia di tolak masyarakat??

Saya akan jelaskan dengan sebuah kisah.....

Dahulu kala syaikh ibnu arobi sedang melakukan perjalanan dari spanyol menuju ke maroko,  disebuah kota bernama fes,  dia bertemu dengan wali qutub,  yaitu pemimpin seluruh wali di dunia,  syaikh ibnu arobi menceritakan keadaan wali qutub tersebut, bahwa dia (wali qutub tsb)  dikota itu tidak ada orang yang mempercayai kata katanya,  bahkan seluruh penduduk menghina dan mencaci makinya....

Jadi, adalah hal yang biasa saja kalau ada orang yang mulia itu tidak didengar ucapnnya,  bahkan dicaci maki serta dihina hina orang dimana dia berada....





2 komentar: