Selasa, 14 Agustus 2018

Amran Bina Amha Kalu ulama jauh dan tak kenal politik, bagaimana tuh dengan para sahabat Rasulullah saw yg jadi khalifah saat itu ?
==================
pertama, jangan pernah dibandingkan antara ulama jaman para sahabat nabi dahulu dan ulama sekarang, karena itu sama saja membandingkan intan permata dengan batu kerikil..... Tidak bisa kita membandingkan dengan yang tidak setara....

Pada dasarnya kedudukan seorang ulama itu adalah kedudukan dengan martabat yang tertinggi secara strata sosialnya, bahkan seorang presiden, ketua DPR saja sungkemnya sama para ulama.... Bilamana seorang ulama memasuki ranah politik praktis, itu justru sedang menurunkan derajadnya sendiri....

Apabila anda adalah seorang guru, lalu murid anda bobrok, apakah:

1. anda akan lebih intensif untuk memperbaiki murid anda? ataukah
2. anda malah ikutan jadi murid?

Tentu anda akan lebih intensif mendidik agar murid tidak bobrok.....

Nah, ulama itu para guru, sedang presiden, DPR-MPR, pejabat2, plat merah semua, itu adalah para murid..... Kalau murid bobrok, mestinya ulama lebih intensif untuk memperbaiki murid2nya yang di DPR, MPR, pejabat dsb, melalui dakwahnya, bukannya malah ikutan nyaleg dan jadi murid....

Kalau banyak pejabat yang korup dan bobrok, ulama berarti masih gagal dalam dakwahnya..... mesti cari cara yang lebih baik agar bisa berhasil dakwahnya, bukan malah ikutan nyaleg, lama-lama bisa terbawa bobrok jg, karena pengalaman membuktikan bagaimana mantan menteri agama yang kena kasus, lalu ada lagi ustad yang kena kasus korupsi sapi, Mereka mengerti agama, dan mungkin disebut ulama jika tidak kena kasus, kalau kena, kita sebutnya OKNUM.....

Mari sedikit berandai-andai, bagaimana andaikata seluruh "plat merah" digantikan oleh ulama semuanya.... Apakah benar negara ini makin baik??.... Ataukah hari2 ada saja berita ustad A ditangkap krn korupsi, besok ustad B di tangkap karena korupsi, dst.... Kemudian setiap hari kita mesti menutupi malu, sambil berteriak "itu oknum, itu oknum, itu oknum, jangan kaitkan dengan agama".... Untuk menjaga harkat martabat agama kita supaya tetap terhormat.

Pelibatan agama dalam politik itu sama sekali tidak perlu ulama turun derajad jadi politikus, karena yang di DPR sana, politikus2 dimana saja berada, pejabat2 dsb mayoritas muslim, dan mereka juga kebanyakan murid2 dari ulama.... Tinggal tingkatkan dakwahnya saja ke murid2 itu supaya mereka tidak bobrok....

Bukan saya mengatakan ulama tidak boleh berpolitik, boleh2 saja, itu hak setiap orang, yang saya katakan adalah "SARAN" bukan "LARANGAN"..... 

==>1.  Apakah nantinya ulama bisa memperbaiki politik??.... ataukah
==> 2. Politik akan merusak ulama??.....

Kalian mengharapkan yang terjadi adalah nomor 1, tapi kenyataan mungkin saja bisa condong ke nomor 2....






4 komentar: