Kamis, 23 Agustus 2018

Qurban

Ini 2 ekor kambing yang kemarin, sudah ditunaikan di qurbankan di padepokan FK, jabung paramitapura...... di Lereng gunung muria, desa tanjung, jepara.

Saya hendak sedikit bercerita, tatkala pertamakali saya datang di Jabung, saya disuguhi makanan sama pak RT, cuman sepiring nasi dengan lauk kacang panjang.
Makanan sehari2 masyarakat disekitar padepokan yah seperti itu, hanya nasi dan kacang panjang atau sayuran lainnya.
Bisa dikatakan mereka hampir2 tidak pernah makan daging sebagai lauk pauknya, karena memang tidak mampu untuk membeli.

Mungkin kesempatan qurban yang hanya setahun sekali adalah kesempatan untuk makan daging bagi mereka.
Sedang disana, tidak ada yang qurban selain dari kita.
Oleh sebab itulah, nilai daging kambing yang disembelih, itu begitu berarti bagi mereka, berarti bagi kebahagiaan mereka.
Walau hanya membawa rasa senang sesaat. Tapi nilai menggembirakan hati orang lain, ini yang sesungguhnya begitu tinggi dan luar biasa.

Qurban adalah Qurb, yaitu dekat..... Maksudnya sesuatu yang membuat makin dekat sama Tuhan.....
Seekor kambing hanyalah sebuah sarana, mungkin dengan membahagiakan hati orang lain itulah, Tuhan menjadi makin dekat dihati kita....

Cerita tentang jabung masih berlanjut.....

Ketika kita pertama kali babat alas di jabung, jabung masih sangat sunyi, tidak ada seorangpun yang datang.....

Selang 2 tahun kemudian, orang mulai berdatangan. terutama kalau hari sabtu dan minggu....
Menginjak tahun ke 3, sesuatu yang fantastis dan diluar nalar terjadi, jalanan jabung yang notabennya berada di daerah pinggir hutan yang sepi, menjadi ramai sampai macet.
Ini terjadi saat kupatan/ 1 minggu setelah idul fitri....

Pendudukpun mendulang rizki dari memasang portal masuk, parkir dan berjualan.... Ratusan juta uang bisa mereka peroleh hanya dari penghasilan 1 hari saja.

Bisakah dibayangkan, dari yang tadinya sepi, tidak ada yang datang, sekarang kalau kupatan bisa sampai macet, mobil dan motor menuju jalanan jabung, padepokan FK.....

Adanya padepokan FK di jabung, telah membawa keberkahan bagi masyarakat sekitar.....

Kadang ada pertanyaan yang sedikit menggelitik..... Bagaimana jadinya kalau saya tidak turun gunung dan tetap bertapa di jabung???..... Mungkin macetnya bisa 5 km..... heuheuheu. guyon... Jalanan tepi hutan yang sunyi, bisa menjadi ramai macet kayak ibu kota.....

Yang jelas saya berbahagia, mudah2an bisa memberi sedikit banyak penghasilan buat masyarakat kampung sekitar..... Semoga masyarakat sekitar, juga bahagia, dan kebahagiaan mereka menjadi sebuah Qurban bagi kita semua....









6 komentar: