Rabu, 29 Agustus 2018

Blumbang Segoro iya abah ... alasan mereka kalo bnyk paslon, maka pilpres bisa jadi 2 putaran ... dan itu akan memerlukan biaya yg besar .. 
padahal biaya sosial yg ditanggung bisa lebih besar/berbahaya dari sekadar biaya pilpres ...


beberapa hari ini saja, bnyk akun2 yg saya delete pertemanan, karena hampir penuh brandanya dngn isu2 politik, seolah2 mereka lah yg sedang ikut pilpres ... memuakkan sekali ...



Darmawan Ajaa ya mudah2an pemilu kali ini aman 2 saja, ga ada ribut 2, yg bikin orang2 jd was2, shg orang2 lbh berhati2, heu2 heu...
==================
Saya sarankan kalian semua, "MEMBLOKIR/UNFRIEND" akun2 yang bikin keruh suasana hati kalian untuk mencegah masuknya mudhorot..... Terutama yang berkaitan dengan politik atau pilpres.....

Karena mencegah mudhorot lebih utama daripada mencari manfaat.....

Ini agar tidak pada terpancing, lalu lama2 saling serang2an komentar.....

Di Australia baru2 ini juga terjadi "DRAMA" ketegangan politik di Parlemen sangat panas..... Tetapi berbeda dengan di Indonesia, di australia masyarakatnya malah "TIDAK PEDULI", jadi yang berantem cuman elit2 politik saja.... 

Kalau di Indonesia ==> Elit politik memanas-manasi ==> Rakyat terpengaruh dan pada berantem
Di Australia ==> Elit politik berantem sendiri-sendiri ==> Rakyat tidak peduli sama elit, seolah tidak ada apa-apa.

Rakyat Australia lebih rasional, karena yang berantem hanya para elit, sebab yang menikmati hasilnya nanti kalau "menang" nanti kan para elit..... Di Indonesia banyak yang masih bodoh, yang menikmati hasilnya para elit, rakyat yang bentrok sana sini, gak kebagian apa-apa..... 

Wajar kalau para elit berantem, karena kalau yang didukung menang, mereka bakalan "kecipratan" hasilnya.... 

Lah, kalau rakyat, dapat apaan rakyat kalau jotos-jotosan sana sini??

Di daerah saya, di Jepara, tepatnya di desa dongos, tahun 98 terjadi bentrokan bernuansa partai politik..... Banyak yang mati, karena mereka saling bacok-bacokan di desa itu..... 

Apa yang mereka dapat??.... "TIDAK ADA".... Cuman jadi bangkai, tidak ada juga yang mengenang mereka yang pada mati itu.....

Rakyat seharusnya mulai cerdas, ini saatnya rakyat "JADI PENONTON", rakyat mempengaruhi dan mengadu elit, lalu kita tonton para elit kita berdebat/berantem teriak sana sini..... Jangan sebaliknya..... Elit mengadu rakyat, lalu menonton rakyat berantem sana sini..... Ini rakyat BODOH namanya... Kapan pada jadi cerdas??.....

#Rakyat harus cerdas, adu elit, dan kita tonton mereka debat/ berantem dsb, bukan sebaliknya.... Karena ini jabatan2 untuk mereka yang kecipratan, bukan untuk rakyat.....

#Yang akan dapat jabatan/kecipratanlah yang seharusnya berdebat/berantem mati-matian, karena ini kepentingan mereka....
























6 komentar: