Selasa, 13 Desember 2016

N Assalamu'alaikum,,

Assalamu'alaikum,,
Abah itu bagaimana hukumnya yang boikot2 gitu bah , terutama sari roti yg sedang trend saat ini, kalau Sari rotinya jadi bangkrut gara2 diboikot ujung2nya karyawan2 dan pedagang kecil yg berjualan Sari roti yg dirugikan juga,, rasanya kasian sma karyawan dan pedagang2 kecil Sari roti yg udah bertahun2 hidup bergantung dr berjualan Sari roti keliling, kemarin kebetulan ada teman saya juga cerita SPG Sari roti temen satu store nya mengeluh sma dia jualannya jadi sepi kasian target jualannya jd minus, kalau saya coba perhatiin kasusnya rasa2nya Sari rotinya mah gak ada masalah , tp bingung malah jd diboikot gitu,,, terima Kasih Abah guru


=============================

waalaikumsalam

Yang jelas yang memboikot bukan saya..... Kalau sampai karyawan kecil, reseller2 nya jadi susah ngasih makan keluarganya gara-gara boikot, alhamdulillah saya tidak terlibat menjadi sebab atas kesusahan orang lain...... 

Yah, seperti itulah, dalam setiap gejolak, memang rakyat kecil selalu jadi korban, dalam hal ini adalah karyawan kecil roti, para pengecer roti...... Mereka jadi korban boikot...... Anak istrinya mungkin saja sedang kekurangan gizi karena bapaknya kena korban boikot sekarang......

Saya tidak ikut boikot, karena saya tidak mau menjadi penyebab orang lain susah tanpa kasih solusi...... Kalau saya berani memboikot, mestinya saya siap menampung karyawan kecil roti dan para pengecernya, memberi jalan penghasilan bagi mereka......

Kalau kalian tidak sanggup "ngasih makan" orang, jangan kalian putus jalan pangan orang..... Karena itu kekejian dan perbuatan fasik.....

Kasih jalan dulu untuk karyawan kecil dan pengecer roti, barulah kalian boleh memboikot.....

5 komentar: