Rabu, 24 Oktober 2018

M Mamduhin Assalamualaikum Abah.... Kami hamba yg awam ingin di jelaskan tentang kalam Al Quran yg ada ayat mukhlisina lahuddin.... Trimakasih abah....
============================
Waalaikumsalam....

iyo.... mukhlisina lahuddin, ini suatu bentuk keikhlasan dalam beragama..... ikhlas memiliki banyak syarat bahwa sesuatu perbuatan dinilai ikhlas jika ia murni karena Allah, ia sungguh-sungguh dilakukan dengan sebaik mungkin, ia dijaga dari pencemaran niat, ia dijaga dengan sebuah komitmen dan disiplin....dsb

Ikhlas adalah perkara yang sangat sulit, karena manusia cendrung melakukan suatu perbuatan karena pengaruh manusia lainnya.

Ketika berbuat kebaikan, ibadah, amal dsb, manusia cendrung melakukannya karena:

1. Malu sama orang lain, sebab jika tidak beribadah akan dicela orang lain sbg orang buruk, orang sesat, kafir dsb. "kalau tidak beribadah, sesat kamu, kafir kamu"
2. Ingin dipandang dan diakui sama orang lain, sbg orang yg baik, yang alim, yang dermawan, yang budiman, yang bijaksana dsb. "ini lho gue sudah ibadah, sudah beramal, sudah sedekah, kamu mana? amal kamu mana??"
3. Tuntutan masyarakat, malu sama orang jika tidak kelihatan alim sebab anak kyai, ulama'. "kamu kan anak kyai, malu sama orang kalau gak jadi orang alim, masa bapakmu kyai, anaknya kayak gini"
4. Menutupi kejahatan, misal banyak sedekah, tahu-tahunya malah koruptor.

Ketika menghindari keburukan, kejahatan dan dosa pun, manusia cendrung melakukannya karena:

1. Takut dihukum jika melakukan kejahatan.
2. Malu kalau ketahuan bikin dosa moral sama orang sekitar. "nanti kalau ketangkep warga gimana?"
3.  Takut dikucilkan dalam masyarakat jika dianggap sebagai orang jahat. 

Itulah kebanyakan manusia melakukan kebaikan2, maupun menghindari kejahatan2 karena faktor pengaruh dari pandangan orang lain terhadap dirinya..... Lalu orang-orang terdidik untuk melakukan segala sesuatu karena orang lain..... Sebenarnya melakukan semuanya bukan murni karena Allah..... Tidak ikhlas.....








3 komentar: