Rabu, 24 Oktober 2018

Wisnu Nugraha 
Abah, bagaimana dgn kalimat tauhid (yg katanya milik ormas HTI) yg dibakar itu, yg lagi viral skrng² ini?? Penjelasan abah bagaimana??
=======================

Lho kok saya yang diminta penjelasan..... heuheu. 

Bendera tauhid, itu simbol umat islam, tetapi banyak dipakai oleh berbagai golongan. Seperti HTI, ISIS, kerajaan arab saudi dsb.... dengan berbagai variasi masing-masing.

Pengibaran bendera-bendera tauhid dahulu kala, itu dipakai sebagai panji-panji perang. Sebagai simbol pihak islam. 

Pengibaran bendera tauhid sebenarnya tdk menjadi masalah, selama tidak dijadikan simbol "pemberontakan" terhadap sistem. hanya untuk seremonial saja, bahwa cinta sama kalimat tauhid. 

Tetapi jika dijadikan simbol pemberontakan untuk menganti sistem, juga tidak masalah jika di razia. Namun penanganan bendera yang di razia, ini hendaknya TIDAK dibakar di depan umum. Itu bisa menimbulkan isu yang sensitif dan kesalah fahaman. Mestinya disimpan saja, jika hendak dimusnahkan pun, secara tertutup saja, tidak didepan umum. 

Seperti misalnya Al-Qur'an yang sudah rusak atau sobek2, sudah tidak bisa digunakan juga tidak apa2 jika dimusnahkan dengan cara dibakar, tapi tentu saja, dibakar ditempat tertutup, bukan di depan umum. Karena bisa mengundang salah faham.

Adapun kasus pembakaran bendera tauhid  yang viral tsb, biarlah diserahkan kepada pihak berwajib yang menangani.

Pesannya:

- jangan gegabah bertindak, harus lebih banyak pakai akal sehat dan tidak grasa grusu. Terutama  masalah-masalah sensitif, spt keagamaan.
- jangan berlebihan dalam segala hal, terutama dalam bersikap. Seperti berlebihan dalam bermusuhan. Saya beri contoh sederhana, saya bisa dikatakan bersebrangan dengan HTI, tapi saya tidak pernah mencaci maki HTI. Beda pandangan itu lumrah, tapi jangan sampai berlebihan/over reacting. 


Jujur saja, saya sebenarnya malas bahas masalah2 "permukaan/luar" seperti ini. Karena TIDAK menarik minat saya. Kalian yang senang untuk membahas isu permukaan, itu karena kalian memang dunianya masih di permukaan. Sedang saya, memandang dunia ini dengan pandangan "ORA ONO OPO-OPO"....


4 komentar: