Sabtu, 15 Juli 2017

UB Assalamu'alaikum...Dengan Haq & Ridho-Nya Allah.mohon terangkan bagaimana pengalaman abah dalam menghilangkan rasa ke-aku-an yang ada dalam diri abah.sehingga bisa Lillah,Billah,Ilallaah,Minallaah
=================================
Waalaikumsalam

kamu lihat saja foto saya dahulu, lihat baik2 bagaimana tampang saya yang dekil, kumal dan acak-acakan..... saya tidak memiliki apapun yang bisa saya andalkan, saya banggakan, saya sodorkan untuk bertepuk dada..... Tidak dianggap, tidak dipandang orang, saya hanya senilai sampah saja di masyarakat.....

Lalu dengan keadaan saya yang seperti itu, kamu terangkan, bagaimana saya bisa punya ego/keakuan?..... 

Saya mau banggakan harta saya?..... saya gak punya uang, wong pengangguran
Saya mau banggakan ilmu saya?..... saya juga gak punya ilmu, gak pernah nyantri di Ponpes manapun
Saya mau banggakan nasab saya?.... Bapak saya cuma petani, ibu saya cuma penjahit, hanya orang biasa saja.....

Jadi saya malah kesulitan memiliki ke-akuan, karena saya tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan..... apa yang mau saya aku-akukan?, kalau saya tidak punya apa-apa?....

Nasib waktu itu saya adalah seorang yang pengangguran, masa depan suram, dan hidup saya gak jelas, alias punya potensi jadi gelandangan.....

Keakuan itu menjadi milik orang2 dikarenakan mereka masih memiliki sesuatu yang bisa di bangga-banggakan..... Pada diri saya, keakuan itu menjadi surut punah sebab saya tidak memiliki "sarana" ataupun alasan yang bisa saya aku-akukan..... 

Jadi bisa dikatakan rasa keakuan saya, jadi punah gara2 "nasib".....



6 komentar: