Minggu, 16 Juli 2017

UB Assalamu'alaikum...Dengan Haq & Ridho-Nya Allah.mohon jelaskan bagaimana cara abah menyikapi kehidupan ini agar kiblat hati selalu tertuju kpd Allah setiap saat(dlm keadaan apapun)
===========================
Waalaikumsalam

Pertanyaan yang bagus....

Sesungguhnya kita tidak bisa pura2 mengenal Allah, kita tidak bisa pura2 mengingat Allah, tidak bisa pura2 memakrifati Allah..... Sebagaimana sebuah cinta yang murni itu, tidak bisa kita rekayasa dan ada-adakan..... Seperti sesuatu yang sudah ada dengan sendirinya didalam diri kita, seperti mengalir dalam darah.....

Demikian keadaan agar hati senantiasa tertuju kepada Allah, itu tidak bisa kita buat-buat, "sudah tercantum" atau semacam "tercetak" begitu saja didalam diri kita.....

Jadi memang software/ruh kita itu sudah ditulis alias di cetak agar selalu tertuju kepada Allah, malah justru sulit untuk melepaskan diri, ketika ingin mengingat yang lain, bukan Allah, kembali tersedot dan ingat Allah lagi.....

Demikian pada diri saya, justru saya ingin melupakan Allah..... malah tidak bisa..... lagi2 kembali ingat dan terfokus kepadaNYA...... Saya ingin tidak perduli dan gak urus lagi tentang Allah, "lupakan Allah, lupakan Allah, lupakan Allah" demikian selalu saya ingatkan hati saya, namun semakin saya melupakan, semakin saya teringat, semakin saya terikat...... Apakah ini cinta??..... 

Semakin dalam mencoba melupakan Allah, semakin dalam pula teringat akan Allah, demikian menerangkan bahwa cinta itu sesuatu yang azali, sudah termaktub didalam ruhani kita..... saya tidak bisa memperbanyak beribadah untuk menambah cinta saya, tidak pula bisa menguranginya dengan memperbanyak dosa saya.... karena ini takaran pasti dalam keazalian..... Tidak bisa dipinta maupun ditolak, tidak bertambah maupun berkurang, tetap adanya..... Saya hanya menerima.....

4 komentar: