Senin, 23 Juli 2018

Subisman Man "Begini, pada dasarnya manusia tidak ada yang tetap dalam satu posisi pasti dalam hal takdir". 
Kok gitu ya ?, Pertanyaan saya adalah ;
Bisa kah panjenengan mengelak dari takdir kematian ?

Atau, bisakah panjenengan mengelak dari takdir bahwa panjenengan di lahir kan dari Rahiem seorang perempuan yg kini menjadi ibu bagi panjenengan ?
Bukankah itu semua takdir ?
Nah sekarang,..
Bisakah seseorang mengelak dari takdir kemiskinan karena ia terlahir dari keluarga miskin ?
Yg ini saya bisa menjawab dengan pasti !
PASTI BISA !
sedangkan dua pertanyaan di atas saya juga bisa menjawab " yaa.. nggak bisa".

=================
Kan sudah saya bilang memperdebatkan perkara pemahaman soal takdir itu bakalan percuma..... kalau kamu gak percaya, oke saya akan jawab....

1. Bisa kah panjenengan mengelak dari takdir kematian ?

jawab: manusia memang tidak bisa mengelak dari kematian, tapi bisa mengelak dari kehidupan (bunuh diri).... Jadi orang mati itu bisa:
- karena gagal mengelak dari kematian atau
- berhasil mengelak dari kehidupan.

Kamu pun bisa mengelak dari kehidupan, tinggal cari tanggal cantik, ambil pisau dapur, tusuk jantungmu. Jangan pakai baygon, banyak yang gagal.... Jadi kapan kamu mati, juga bisa kamu atur sendiri kan?

2. Atau, bisakah panjenengan mengelak dari takdir bahwa panjenengan di lahir kan dari Rahiem seorang perempuan yg kini menjadi ibu bagi panjenengan ?

jawab: jaman sekarang bisa memilih ibu, mau dilahirkan dari siapa..... misal ibumu malas mengandung dan melahirkanmu, bisa ditaruh dirahim wanita lain..... ibumu bisa lho, memilih kamu dilahirkan dari rahim siapa, sing penting wani piro..... atur jenis kelamin juga bisa..... bikin jadi kembar, juga bisa..... bahkan kelak ada kemungkinan manusia dilahirkan dari perut babi....

3. Bisakah seseorang mengelak dari takdir kemiskinan karena ia terlahir dari keluarga miskin ?
Yg ini saya bisa menjawab dengan pasti !
PASTI BISA !

jawab : Belum tentu..... kenyataannya, yang lahir miskin, sebagian besarnya tetap saja miskin, malah ada yang bertambah miskin, jarang/sedikit yang bisa kaya.....

Bukankah sudah kukatakan, memperdebatkan takdir akan berujung percuma....



3 komentar: