Rabu, 16 November 2016

Nanang Khusnan Syah Mohon maaf mau bertanya Abah....

Nanang Khusnan Syah Mohon maaf mau bertanya Abah....
Katanya ruh di alam kubur itu di siksa bagi yg jelek amal perbuatannya sewaktu di dunia....

Dan apabila di dunia sering beramal baik.... maka ketika mati... akan mendapatkan ganjaran... berupa kesenangan......

Lalu.... ketika ruh menjadi setan / malaikat.... bagaimana menyiksanya / menyenangkannya...?

Sekali lagi saya mohon maaf dg pertanyaan ini

======================================
Baik kita terangkan.....

setan itu bisa berasal dari manusia atau jin..... "minnal jinnati wannas".... (dari golongan jin dan manusia), baik itu masih hidup, ataupun sudah mati.....

Lalu bagaimana menyenangkan dan menyiksa ruh??..... ruh tidak bisa dipentungi/dicambuki, karena dia bukan jasad kasar.... ruh tidak bisa dibakar dalam api, karena api itu benda fisik sedang ruh itu non-fisik.....

Adapun siksaan itu terjadi karena adanya suatu "kekurangan".....

1. Siksa dunia, terjadi karena adanya suatu kekurangan.... contoh: kurang makan, tersiksa perutnya.... kurang tidur, tersiksa mata dan badannya..... kurang duit, tersiksa apanya?.... heuheu.... jangan sampai kekurangan supaya tidak tersiksa.....

2. Siksa kubur

3. Siksa akherat

Nah saya akan terangkan sampai di siksa kubur saja, karena pertanyaannya spt itu.....

Adalah keadaan barzah itu gelap gulita, tiada sesuatupun cahaya..... Maka ruh itu berada dalam keadaan "tercekam" menakutkan, karena himpitan gelap gulita dimana saja berada.....

Mengapa ruh akan merasa tersiksa tanpa adanya cahaya??..... Karena ruh itu diciptakan dalam keadaan demikian, ia diciptakan seumpama anai-anai (laron) yang tergila-gila akan cahaya, ruh pun demikian gilanya terhadap cahaya, cahaya yang dimaksud adalah cahaya Tuhan..... Maka tatkala dahulu didunia, ruh ruh itu banyak yang pada tertipu dan terpesona akan "cahaya dunia" menjadikannya lupa kepada cahaya Tuhannya......

di barzah, ruh ruh orang yang beriman tampil dalam keadaan "bercahaya" seumpama kunang kunang yang memancarkan cahaya dari dalam dirinya sendiri..... maka ruh yang demikian "tiada sesat jalan", karena cahaya Tuhan yang memancar dari dalam dirinya, menjadi suluh terang, seumpama pelita yang bisa digunakan untuk mencari jalan pulang menuju hadrah ilahi.....

Adapun ruh ruh orang yang tidak beriman tampil dalam keadaan gelap gulita, mereka terhimpit, dan tercekam kegelapan, tiada terang yang menerangi mereka, membuat mereka tersasar kemana-mana.....

Lalu bagaimana cara menyiksa ruh???...... Gampang, jauhkan saja dari cahaya Tuhan, maka ruh akan tersiksa setengah mati..... cara menyenangkannya, yah sebaliknya.

cari kalimat dibawah ini:

”Tunggulah kami, supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu.”

~FK~









4 komentar:

  1. Hadir Abah, mudah " an kita termasuk golongan yang masuk dalam Rahmat Allah dan mendapat ucapan salam dari Nya. Amin...

    BalasHapus