Sabtu, 30 April 2016

Karsa Sugandi Bagaimana

Karsa Sugandi Bagaimana posisinya kalo sudah berkeluarga bah...benar sekali di pilihan no 1.

==================================

Saya juga sudah berkeluarga....... ya kerja, cari nafkah, buat menghidupi keluarga.......

Dahulu saya belum berkeluarga, saya masih menganggur sebab saya masih fokus dalam lelaku yang saya jalani...... Saya memang sengaja tidak kerja dahulu, tidak berkeluarga dahulu, sebab saya tahu, begitu saya berkeluarga saya tidak akan bisa lagi lelaku secara fokus, karena fokus menjadi pecah, banyak hal dan kebutuhan yang mesti dipenuhi sebagai bentuk kewajiban dan tanggung jawab......

Karenanya, bagi saya adalah penting untuk mengerti waktu dan keadaan...... Ketika saya belum berkeluarga, saya fokus ke lelaku..... Saya singkirkan seluruh keinginan saya untuk kerja/cari duit dan untuk cari wanita..... Karena itu satu satunya cara untuk bisa fokus....... 

Bukan saya tidak perlu uang atau tidak ingin berkeluarga...... tapi itu semua saya kesampingkan dahulu...... Karena, jujur saja hati saya belum puas dengan pencarian saya, jika tidak tuntas, saya akan hidup "penasaran", galau, karena obsesi terbesar dalam hidup saya adalah menemukan makna pencarian jati diri, memahami Ketuhanan secara mendalam......  

Saya terlalu haus, dimana memahami Tuhan lebih menarik saya ketimbang uang atau wanita, karenanya pada waktu itu saya singkirkan semuanya dari hati saya, karena saya tidak ingin terjegal, sedang saya masih "mentah"..... 

Dalam lelaku, diserang rasa bosan, tanda tanya dalam diri, "kapankah semua ini selesai?", umur makin bertambah, kawan kawan sudah pada berkeluarga, banyak yang sudah mapan, sedang melihat diri masih gembel, sama sekali tidak punya apa apa...... Ketakutan ketakutan dan kekhawatiran semacam itu selalu menghantui dalam lelaku, saya juga dahulu diserang kekhawatiran seperti itu..... Itu semua adalah was was setan....... 

Lalu saya melawan seluruh kekhawatiran itu, dan saya katakan kepada diri saya sendiri, "saya menjalani apa yang saya yakini, dan saya siap walau harus mati kelaparan sekalipun, atau masuk neraka sekalipun, saya tidak akan mundur"..... 

Itu semua adalah apa yang saya lakukan, saya mengikuti setiap kondisional yang ada..... saya keras, kukuh, menjalankan lelaku saya, sampai tuntas, walau saya sadar, saya terancam jadi gembel seumur hidup, karena saya sudah berfirasat, "jika sampai usia saya 40th, dan lelaku ini belum tuntas, maka akan saya gas pol dan bablaskan saja sekalian seumur hidup".......

Itu saya........ entah kalau kalian...... heuheuheu. Tekat kita beda beda..... Saya tidak bisa memaksakan tekat saya, kepada kalian...... Karena waktu itu jalan saya terlalu ekstrim, saya dahulu nekat, saya siap tidak punya apa apa dan jadi gembel seumur hidup, 

Nah, itu cerita sebelum berkeluarga, setelah berkeluarga, sudah waktunya turun gunung, yah saya berusaha mengepakkan sayap, saya berkarya, yang pertama saya buat adalah "yayasan padepokan fatwa kehidupan"..... story nya beda, sekarang adalah story/cerita menebar manfaat sebesar besarnya, pengejawantahan dari seluruh lelaku yang pernah saya jalani...... dan saya sedang bekerja keras mempersiapkan pondasi pondasinya...... 


8 komentar: