Sabtu, 09 April 2016
Tentang Dalil
Tentang Dalil
Saudara, mungkin diantaramu masih ada yang mempertanyakan mengapa saya jarang sekali memakai dalil dalam menerangkan pelajaran?.....
Saudara, saya orang bodoh, yang tidak ngerti dan tidak hafal tentang dalil, itu yang sejujurnya..... Jika engkau kurang berkenan dengan gaya pelajaranku itu, yah, monggo ditinggalkan saja......
Selama ini saya "lemah" dan tidak berdaya menghadapi sangkalan debat dari orang orang yang hendak mengajak saya adu dalil..... karena kelemahan saya itulah, dalam hal seperti itu saya hanya punya 1 andalah saja yaitu, minta "pertolongan" Allah...... Kalau Allah berkenan menolong, maka saya bisa mengalahkan orang debat, walau orang pandai dalam bidang dalil...... Kalau Allah tidak berkenan, saya hanya menerima saja, paling mentok saya di caci maki, atau disindir, umumnya dibilang bodoh...... Saya tidak marah karena itu juga keberhasilan, sebab memang mau belajar bodoh dan sudah ada yang mengatakan saya "bodoh"......
Yang lucu adalah, ketika orang yang mendebat atau kontra tersebut mengetahui bahwa saya itu bodoh tapi kok tetap diikuti orang, mereka biasanya "hatinya" tidak terima..... ada perasaan "ana khairum minhum" dalam hatinya..... Lalu menjadikannya tidak terima..... "loh orang orang kok mengikuti orang bodoh, padahal sama saya saja lebih baik saya, debat saja kalah sama saya" begitu protes hatinya......
Duhai, mengertilah, seorang yang pandai sekalipun kesemuanya masih kandas di dalam akal fikirannya dimana ilmunya lemah, sebab tidak akan selamat barang sedikitpun ilmunya bilamana kepalanya mengalami benturan/kerusakan...... Ulama sehebat apapun hanya senilai orang idiot bilamana kepalanya kebentur keras dan hilang memorinya..... Atau ketika mereka tidur dan engkau tanyakan siapa Tuhannya?, mereka akan jawab, "ngok, ngok, ngok....." ngorok......
Ilmunya tidak mengalami konsistensi, dan ketetapan..... ilmunya hanya datang dan pergi, menempel sementara saja......
Sampai saat ini saya sendiri masih membatasi diri untuk tidak belajar mengkaji/menghafal dalil banyak banyak, agar saya bisa mempertahankan kebodohan saya, dan tetap berpegang pada sandaran saya satu satunya tentang hal itu, yaitu minta pertolongan Allah, agar DIA berkenan menjawab setiap pertanyaan melalui mulutku, dan itu semua akan sulit kalau aku kelewat pintar......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hadir Abah Cinta
BalasHapusSendiko Kanjeng Syekh...
BalasHapusNjih Abah
BalasHapusIn Sha Allah
BalasHapusAbah
Amiin
In Sha Allah
BalasHapusAbah
Amiin
Nyimak Abah
BalasHapusMadad ya abah
BalasHapusNggeh abah guru...nyimak
BalasHapusNyimak abah..
BalasHapusNyimak abah..
BalasHapusnderek aken... wong Pinter niku biasane terhijab ngelmune dewe
BalasHapusHadir Nyimak Abah
BalasHapusHadir Nyimak Abah
BalasHapusSalam abah...ijin nyimam
BalasHapus