Jumat, 29 April 2016

tahadduts binni'mah


Rosul pun pernah berkata "Baytii jannatii " bukan bermaksud ngalem atau pamer atau menyombongkan diri. Tahadus bini'mah itu gak apa2
===============================

Nah saya akan bahas tentang tahadduts binni'mah....... tahadduts bin nikmah itu adalah mencerita ceritakan nikmah Allah, kepada orang orang...... maksud dan tujuan tahadduts bin nikmah adalah :
1. memotivasi orang lain untuk berbuat kebaikan
2. rasa syukur kepada Allah......

Saudara tentu sering mendengar cerita cerita kebaikan yang dilakukan nabi SAW, para sahabat, para tabi'in, para ulama' salaf, para wali dsb...... Rasa rasanya contohnya banyak sekali.....   seperti kisah kisah si A ibadah sampai ratusan rokaat sholat, si B dzikir sampai ratusan ribu kali, sholat sampai kaki bengkak dsb..... (soal contohnya saudara bisa cari dari berbagai sumber, karena sangat banyak)

Nah, pertanyaannya, darimana cerita itu berasal, kok bisa sampai ketelinga kita pada masa sekarang???...... 

Jawabannya tentu saja dari cerita generasi demi generasi.......

pertanyaan selanjutnya, siapa sumber awal ceritanya???......

Jawabannya jelas, pelaku/yang bersangkutan yang "cerita sendiri", atau orang lain yang dekat, "yang tidak dilarangnya" untuk cerita cerita....... iya tentu saja, kalau yang bersangkutan tidak cerita, mana bisa tahu orang sekarang kalau seseorang dimasa dahulu kala ibadahnya sampai luar biasa, ratusan rakaat sholat (misalnya), dzikir sampai puluhan ribu, sholat sampai kaki bengkak dsb...... 

yang bersangkutan yang cerita sendiri, atau orang lain yang dekat yang cerita, padahal kalau kebaikannya mau ditutupi kan tinggal larang aja supaya gak cerita, "sssttttt jangan bilang siapa siapa kalau kaki saya sampai bengkak karena banyak berdiri sholat"......

Nah, pertanyaan selanjutnya, apakah itu mereka "pamer" kebaikan???...... 

Untuk menjawab pertanyaan ini, itu semua tergantung sudut pandangmu sendiri, jika engkau pandang dari sudut pandang "negatif", maka menceritakan kebaikan itu akan engkau anggap sebagai "kesombongan", pamer, riya dsb...... 

Jika engkau pandang dari sudut pandang positif, itu adalah cara untuk memotivasi kebaikan untuk orang orang..... 

nabi SAW, sahabat2 nabi, tabi'in, ulama2 salaf, para wali dsb adalah orang orang yang banyak juga menceritakan kebaikan mereka, buktinya apa, buktinya cerita kebaikan mereka sampai ke kita sekarang, kalau mereka tidak cerita, mana mungkin ada yang tahu......

Itulah namanya tahadduts bin ni'mah

6 komentar: