Sabtu, 02 April 2016

Kekerdilan Jiwa


Kekerdilan Jiwa

Ditingkat permukaan, atau kulit, marilah masing masing kita punya seragam sendiri sendiri, aliran sendiri sendiri, kepercayaan sendiri sendiri, suku sendiri sendiri, keturunan sendiri sendiri......

Jika hendak menuju lebih dalam maka hal pertama yang mesti kita tanggalkan adalah "rasa" kerdil kelompok atau aliran.....

boleh anda NU, muhammadiyah atau yang lainnya, namun jika hendak menuju ke dunia dalam, dunia Ketuhanan, hal tersebut mesti anda tanggalkan, yaitu "rasa kerdil" kelompok/aliran..... jangan lagi memandang orang lain karena dia NU, dia Muhammadiyah, atau yang lainnya.....tanggalkan perasaan kerdil tersebut......

Lalu tanggalkan rasa "kerdil" karena suku, dia jawa, dia dayak, dia sumatra, dia arab, dia bule dsb......

Lalu tanggalkan kerdilnya jiwa karena faktor keturunan, dia habib, dia gus, dia anak kyai, dia anak orang biasa......

Kesemuanya itu adalah "tempurung" kekerdilan..... saya contohkan begini, saya ini orang jawa, saya sudah tahu dan mengerti hal itu, saya pun bahagia dan menerima hal itu, namun jika saya memandang yang non-jawa itu lebih rendah dari jawa, saya akan jadi kerdil..... kenapa bisa begitu, karena dunia ini luas, jawa hanya setitik dari dunia, setitik dari manusia, dengan menggurung diri saya sebagai "jawa" yang chauvinisme, yang kerdil, maka saya hanya jadi setitik..... KERDIL..... kenyataan saya sbg orang jawa, itu tidak akan berubah, namun saya bukan orang jawa yang kerdil.....

Demikian hendaknya, kalian semua, walau mungkin diantara kalian keturunan orang yang mulia, yang terkenal, apakah dari golongan habaib, dari golongan gus, jangan pernah jadi kerdil...... sama seperti saya, walau saya jawa, saya pandang semua manusia yah sama saja,...... sejajar dengan saya.....

Nabi SAW, bukanlah sosok orang kerdil..... walau orang arab, namun juga tidak membeda bedakan, bisa merangkul semuanya, walaupun kulit hitam dan keturunan budak yang pada masa itu dianggap golongan hina, jg sama sama dirangkul......

Itu adalah langkah awal untuk membuang kekerdilan menuju pengertian akan Kemaha besaran Allah......

Jika ingin lebih jauh, lebih mendalam, jangan jadi kerdil karena agama dan keyakinan, walau engkau memiliki seragam sendiri, dimana engkau seorang muslim, namun jangan mengkerdilkan dirimu dengan memandang hina dan rendah agama lain, apalagi melecehkannya....... engkau akan kerdil dan terkurung jika demikian.....

Agama tidak semestinya diperdebatkan, sebab masing masing sudah dalam koridor keyakinannya sendiri sendiri, walau dalam pandangan agama kita, islam tentunya paling benar, tetapi keyakinan itu tidak boleh dibarengi melecehkan dan menghina keyakinan agama orang lain..... tentang benar dan salah keyakinan mereka, itu adalah urusan mereka sama Tuhannya kelak..... tugas kita didunia ini adalah "menyampaikan" kepada siapa saja yang mau mendengarkan, tanpa paksaan tanpa tekanan..... diterima orang atau tidak itu hak dan urusan orang lain..... dan yang lebih utama dari semua itu, justru adalah mawas diri sendiri, sering sering mengamati diri sendiri dengan "iqro kitabaka"..... karena salah salah, kita ini masih kafir, masih sesat dimata Allah..... Lah kok sibuk ngurusi kafirnya orang lain, sedang kita sendiri belum ada jaminan" masuk surga"..... baru ada sebatas jaminan "masuk kuburan".....









12 komentar: