Kamis, 02 November 2017

AM Guru mau nanya...

Apakah dosa krn meninggalkan kewajiban ibadah syariat msl sholat, puasa ramadhan, itu jg dpat mencegah s'org salik utk wushul kpd Allah walaupun tekun dlm brdzikir?

Jika iya, bagaimana solusinya selain dgn bertaubat tentunya, apakah salik jg harus meng'qadha ibadah sholat dan puasa yg tlh dtinggalknnya trsebut?
Trm kasih jwabannya abah..

========================
pertanyaan saudara bagus, namun saya memandangnya ada yang kurang lengkap...... Dalam pertanyaan saudara hanya semata-mata memandang satu sisi saja, yaitu pengaruh dosa terhadap wushul ilaallah/hub dengan Allah, tidak memandang pengaruh "pahala" terhadap whusul ilaallah.....

Mari saya ajak berfikir biar lebih mengerti maksud saya......

sayyidina abu bakar asshidiq itu pernah mengubur hidup2 anak perempuannya, apakah kamu pernah bunuh anakmu sendiri??...... tentu tidak pernah bukan??..... Nah, jika saudara hanya memandang faktor "dosa" saja, tentu saja dosa membunuh anak sendiri, lebih besar dosanya sayyidina abu bakar dibanding dosamu..... Tapi jika kamu juga memandang faktor pahala, akan lain lagi kesimpulannya......

sunan kalijogo itu pernah merampok, apakah kamu pernah merampok??..... tentu saja tidak bukan??.... Lagi2, kalau kamu hanya memandang faktor dosa, tentu dosa merampok lebih besar, dosa sunan kalijogo dibandingkan dosamu...... Tapi, jika kamu memandang faktor pahalanya, tentu saja akan lain kesimpulannya......

Dosa itu saya umpamakan sbg "najis" atau kotoran yang melekat pada diri kita..... Adapun pahala itu saya umpamakan air, yang bersifat mensucikan kotoran tersebut......

Mari anggaplah kamu seorang yang sangat sedikit dosanya, saya umpamakan kamu terkena kotoran burung ditanganmu, tetapi pahalamu juga sangatlah sedikit, hanya senilai setetes dua tetes air saja...... Apakah cukup, setetes dua tetes air tersebut untuk mensucikanmu dari najis??...... tentu saja tidak cukup..... dengan demikian, kamu masih dalam keadaan najis/berdosa, jika mati akan masuk neraka......

Mari anggap ada seorang lain yang dosanya sangat banyak sekali, seumpama seluruh tubuhnya berlumuran tahi...... tetapi disisi yang lain, pahalanya begitu besar dan banyaknya seperti lautan...... Apa yang terjadi jika orang tersebut mencebur ke lautan pahalanya tersebut??..... Maka seluruh najis yang melumuri tubuhnya, akan luntur, lebur dan tersucikan kembali sebab kekuatannya lautan yang dahsyat dalam mensucikan...... Lah keadaan sayyidina abu bakar maupun sunan kalijogo pada ilustrasi di atas itu seperti keadaan ini......

Apa sampai disini saudara bisa memahaminya??..... 

Hal ini akan berkaitan dengan bab "Pahala Jariyyah", saya akan terangkan kapan2 soal pahala jariyyah ini.....



2 komentar: