Mau bagaimanapun caranya engkau beragama, yang kamu ikuti adalah isi akal manusia..... Saya akan jelaskan......
1. Katakanlah engkau mengikuti Al Qur'an, yang sebenarnya engkau ikuti itu yah isi akal dari penterjemah/pentafsirnya.... Karena kamu gak bisa bahasa arab..... Kalau pentafsir keras, kamu akan terbawa keras.... Kalau pentafsir lembut, kamu akan terbawa lembut.... Demikian juga kalau kamu ikuti hadist, pada dasarnya kamu ikuti isi akal pentafsirnya..... Coba pikiren.....
2. Katakanlah engkau mengikuti kitab kitab tulisan ulama dahulu, yang sebenarnya yah engkau mengikuti isi akal ulama penulisnya..... Kalau penulisnya keras, kamu kebawa keras, kalau lembutpun kamu kebawa lembut.....
3. Atau katakanlah kamu pinter bahasa arab dan mampu mentafsirkan Quran hadist sendiri, yang kamu ikuti yah, isi akal fikiranmu sendiri.... Bener gak??....
4. Atau kamu berguru ke kyai atau ustadz, yang kamu ikuti yah isi akalnya ustadz atau kyaimu..... Bener gak?.....
Lalu karakter pribadimu akan mengikuti isi akal siapa yang kamu ikuti itu....
Mau mengikuti Allah dan RasulNya langsung itu tetap gak bisa..... Tanpa mengikuti akal fikiran orang lain atau dirimu sendiri, apakah akalnya pentafsir, akalnya ulama penulis kitab, atau akalmu sendiri, atau akal ustadz atau akal kyaimu.....
Karena politik kemudian ikut campur baur dengan agama, maka akal akal yang ada pada banyak yang tercemar, itulah yang kamu ikuti.....
Opsi mana yang kamu ikuti???.... Atau akal siapa yang kamu ikuti..... ???....
injih Abah...
BalasHapushadir nyimak
Kupu-kupu hinggap di dahan,
BalasHapusYang kami ikuti abah guru yolhan. .hehehe .. Makasih ya abah