Senin, 14 Mei 2018

Amir Chank Lama_lama Fatwa Kehidupan ilmu'y makin mengada_ada

Amir Chank Lama_lama Fatwa Kehidupan ilmu'y makin mengada_ada,,makin ngelantur,,kasihan para pembaca yg cuma bisa nulis "Hadir...Nyimak abah...Bla bla bla...",,tnpa mau mengaji lebih dalam.

Amir Chank Pernahkah Rasulullah SAW ataupun Para Ulama trdahulu mengatakan adanya Zakat hati,zakat ilmu pengetahuan,zakat tenaga,dsb...???Zakat => Menyucikan/membersihkan diri dgn cara memberikan sesuatu yg kita miliki brdasarkan ukuran tertentu.Jadi...>Berbagi ilmu,berbagi tenaga,berbagi pikiran,dsb itu semua berbeda dengan zakat...krna tdk ada ukuran trtentu brapa yg harus diberikan.Itu alasan mengapa saya katakan FATWA KEHIDUPAN ilmunya makin mengada_ada...Cukuplah Rasulullah SAW.sbagai suri tauladan yg sempurna,tdk prlu ada tambahan2 lagi.Matur_suwun.

Mang Atus Kok saya jadi mumet.
Zakat mal itu kan ada nisabnya, kalau zakat tenaga, zakat hati, nisabnya bagaimana, kawan.


Mohon pencerahannya

=======================

iyo saya jawab


“Sesungguhnya beruntunglah orang yang 

mensucikan jiwa itu.” (Asy-Syams: 9)



Sesungguhnya beruntunglah orang yang 

membersihkan diri (dengan beriman).”(Al-‘Ala: 

14)



Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan 

rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak 

seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-

perbuatan keji dan mungkar itu) selama-

lamanya.” (An-Nur: 21)



Nah, kalian lihat beberapa ayat di atas, lalu lihat yang saya garis merahi


Disitu ada kata "zakka", kamu pikir zakka itu apa??.... zakka itu yah zakat, berzakat, bayar zakat, menunaikan zakat, menjalankan zakat dst.....


Kata zakka di ayat2 diatas, ada yang diartikan "mensucikan" jiwa, ada yang diartikan "membersihkan" diri, ada yang diartikan "bersih", menyesuaikan dengan konteks kalimatnya masing-masing. Tapi kalau kalian faham, itu semua sebenarnya menunjukkan adanya "zakat jiwa", dalam hal ini yang dimaksud "jiwa" adalah keseluruhan tentang diri kita, yaitu hati kita, pikiran kita, tenaga kita, tubuh kita, termasuk juga harta kita.Jadi zakat itu bukan hanya perkara beras (fitrah) dan mal (harta) saja, sebagaimana yang sdh saya ulas sebelumnya.


Lah kalau tuntutanmu "HARUS" ditulis, zakat pikiran, misalnya.... maka saya katakan tidak ada. 
Seperti "zakat profesi" yang ada akhir akhir ini, dari uang gajian yang dipotong 2,5%. Itu kalau kamu cari secara tertulis, adanya dalil yang menyebut "zakat profesi", sampai bongkok juga gak akan ada. Adanya yah zakat niaga/dagang, pertanian, peternakan, seperti itu. Walau zakat profesi tidak ada secara tertulis, tapi kan diadakan orang, lalu di qiyaskan sebagai zakat niaga. Secara tertulis jelas memang tidak ada, namun secara implisit/tersirat ada. 


Sama dengan zakat jiwa, seperti zakat fikiran, tenaga dsb, secara tertulis tidak ada, namun secara tersirat ada, dan jelas, ayat2 di atas gamblang kelihatan adanya zakat jiwa. 
Kalau kalian katakan tidak ada dituntun Rasulullah SAW, memangnya Qur'an itu dari mana asalnya??..... Itu dari Allah, lalu disampaikan rasulullah. 


Jadi bukan saya mengada-ada, tapi kalian mungkin yang tidak tahu. 


=====

Nah, kalau kalian lalu bertanya takarannya berapa, nisabnya berapa, dsb??..... Ini bukan perkara yang bisa di timbang, sekian kilogram. Sedangkan perkara yang jelas kelihatan mata, seperti zakat fitrah saja, kalau kalian tahu takarannya itu beda2..... 


Mazhab safi'i misalnya takarannya sekitar 2,5 kg beras, tidak boleh diganti uang. mazhab hanafi itu takarannya sekitar 3,5kg beras, boleh diganti pakai uang. Itu barang yang kelihatan mata saja, takarannya bisa beda-beda, apalagi yang non-material. 


Zakatnya hati, fikiran, tenaga dsb itu tidaklah ditakar pakai satuan kilogram, tapi bisa ditakar pakai ketulusan dan cinta kasih. 


Jadi anda tidak perlu bertanya, berapa "joule" tenaga yang harus kamu zakatkan??.... Tidak perlu bertanya, berapa banyak fikiran yang harus kamu zakatkan??....


Cukup lakukan saja, zakatkan tenaga kamu, fikiran kamu, hati kamu, takarannya adalah ketulusan dan cinta kasih kamu dalam berbuat.
======

Nah, demikian jawaban saya..... Tapi kalau menurutmu, bahwa pikiranmu tidak perlu dizakati, yah gak usah kamu zakati, biarkan saja busuk, toh, bukan urusan saya..... heuheuheu


















9 komentar: