Senin, 04 Juni 2018

Dilanjutkan............

Mengapa saya bahas kembali masalah "dzat", karena ini penting, sebab akan beda arah tujuannya.

1. janganlah berfikir tentang Allah
2. Janganlah berfikir tentang Dzat Allah

Kalimat pertama, itu berarti jangan berfikir tentang Allah secara global, sedang kalimat kedua, akan menimbulkan persepsi bahwa tidak boleh mikir dzat Allah tapi boleh mikir sifat Allah dsb....

Padahal aslinya hadist itu tidak ada kata "dzat", lalu ditambahi sendiri kata dzat, supaya nampak masuk akal..... padahal malah mengaburkan pengertian yang sesungguhnya.

Lalu apa maksud hadist tentang jangan memikirkan tentang Allah??.... (lihat hadistnya di status sebelumnya)

Hadist itu bukanlah sebuah "larangan mutlak", karena kalau itu larangan, berarti berdosalah yang mikir tentang Allah, walaupun cuma mikir namaNya saja.

Hadist itu adalah "peringatan" bukan "larangan"..... peringatan berbeda dengan larangan. Saya akan beri contoh:

Ketika kalian menonton sirkus, lalu disitu ada tulisan, "adegan berbahaya, don't try this at home!!" (jangan coba di rumah), ini adalah contoh peringatan, bukan larangan.

Tetapi peringatan semacam itu, tidak berlaku di "sekolah sirkus", justru di sekolah sirkus adegan2 berbahaya itu malah dianjurkan dan di latih, "ayo salto!" misalnya....

Adanya peringatan, sebenarnya di sebabkan karena sebuah kekhawatiran, karena khawatir orang2 umum mengikuti adegan berbahaya, lalu patah kakinya, patah tangannya, patah lehernya dsb....

Demikian juga tentang hadist "jangan berfikir tentang Allah", itu adalah peringatan bagi orang awam, agar tidak salah arah fikir, salah arah pemahaman dsb....

Tapi disini (di tempat ini), "secara kondisional" peringatan itu tidak berlaku, karena disini yah semacam "sekolah sirkus" di atas. Disini memang tempat membahas masalah Ketuhanan sejak dulu..... Memang tempat untuk "memikirkan tentang Tuhan".....

Jadi memberi peringatan disini, itu selayaknya anda bawa papan peringatan "jangan lakukan adegan berbahaya" di sekolah sirkus..... Anda yang salah tempat!....









3 komentar: