Rabu, 02 Januari 2019


075..... Edi Nkm Salahkah yg saya fahami tentang "ilmu dengan ilmu", betapa penting sanad keilmuan dalam pemahaman bertuhan, tentu ini sebatas tataran syariat, bg sy tdk bisa diabaikan. 
Tradisi penyandaran hukum melalui ijtihad para ulama mujtahid sudah lama terjadi. Mohon maaf... Sy br belajar



Ina Estelle Linden Abah Boleh Aku Bertanya? Apakah Keada'an Seorang Guru Nanti Di Hari Kiamat, Sama Seperti Keada'anya Rasulullah?

Misal Contoh...


Dua Malaikat Datang Mendekati Kuburan Abah (Seorang Guru) Lalu Dua Malaikat Itu Berkata. "Wahah Dirimu, Bangunlah..."

Kemudian Abahpun Bangun Sambil Bertanya.

"Hari Apa Ini?"

"hari Kiamat Sudah Tiba. Dan Sekarang Sa'atnya Menentukan Balasan..."

Mendadak Abahpun Bangkit Dari Du2k Abah, Sambil Menetes Air Mata.

"Tenanglah Wahai Dirimu, Kami Sudah Membawakan Pakaian Utkmu Siap2 Menuju Surga (Aamiin)..."

Namun Abah Menolak Sambil Berkata.

"Wahai Malaikat, Bukan Ini Yang Aku Mau, Di Mana Murid-muridku..."

=========================

Edi Nkm 


Tidak salah.... yang salah adalah jika kamu anggap kebenaran cuman punya 1 jalan itu saja.... Allah yang Maha Luas, kamu batasi, bahwa Dia tidak mampu melewatkan kebenaran melalui jalan lain....



Ina Estelle Linden

Seorang guru dan murid2nya akan dibangkitkan dan dihimpun dalam 1 barisan di akherat.... namanya barisan "ningrat"... ning akherat.

3 komentar: